Waktu dan Tempat Deskripsi Area Bahan dan Metode 1. Alat dan Bahan Penelitian

11 11

BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2012 di Desa Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

3.2. Deskripsi Area

Terdapat tiga lokasi yang dijadikan tempat penelitian, yaitu: 1 Lokasi 1 Lokasi 1 sungai yang berada di hutan Gambar 3.1a. Memiliki lebar + 3 meter dengan kedalaman 20-30, dasar sungai berbatu dan kondisi arus yang sedang. Titik koordinat 03 19,57’ 573” LU dan 98 35,38’ 434” BT. 2 Lokasi 2 Lokasi 2 sungai di pinggiran hutan Gambar 3.1b. Memiliki lebar + 5 meter dengan kedalam 40-50 cm, dasar sungai berbatu dan kondisi arus yang cukup deras. Dengan titik koordinat 03 20,22’ 407” LU dan 98 35,40’ 192” BT. 3 Lokasi 3 Lokasi 3 sungai di pemukiman masyarakat Gambar 3.1c. Memiliki lebar + 3 meter dengan kedalaman 30-40 cm, dasar berbatu dengan arus kecil. Titik koordinat 03 20,44’ 795” LU dan 98 35,46’ 948” BT . Gambar 3.1 a. Sungai di hutan; b. Sungai pinggiran hutan; c. Sungai di pemukiman masyarakat a b c Universitas Sumatera Utara 12 12 3.3. Bahan dan Metode 3.3.1. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Kompas, GPS, jangka sorong, tali rafia, headlamp senter kepala, spidol, kotak spesimen, tisu gulung, alat suntik, penggaris, kamera, termometer, soiltester, soil thermometer, higrometer, indikator pH, pulpen, pensil 2B dan notebook Sedangkan bahan yang digunakan adalah alko hol 70 dan formalin 10.

3.3.2. Metodologi Penelitian

Penentuan lokasi sampling di lakukan dengan metode purposive random sampling, sedangkan untuk pengambilan sampel amfibi di lakukan dengan metode Visual Encounter Survey-Night Stream VES-NS. Metode VES-NS digunakan untuk membedakan kekayaan suatu jenis di suatu area, membuat daftar jenis mengumpulkan komposisi jenis, dan memperkirakan kepadatan relatif jenis Donnelly 1897 dalam Mistar, 2003. Menurut Siregar 2010, metode VES-NS merupakan metode pengamatan amfibi dengan menelusuri sungai maupun anak sungai sebagai habitat amfibi. Metode VES-NS sangat baik digunakan dengan asumsi: a. Setiap individu dari semua jenis mempunyai kesempatan yang sama untuk diamati. b. Setiap jenis menyukai tempat atau habitat yang sama. c. Semua individu hanya dihitung satu kali dalam pengamatan. d. Hasil survei, merupakan hasil pengamatan lebih dari satu orang. 3.2.3. Cara Kerja 3.2.3.1. Di lapangan Penelitian dilakukan pada lokasi I di sepanjang aliran sungai atau anak sungai dikawasan hutan sepanjang 500 m dengan membuat plot sampling berukuran ± 3 m lebar sungai ditambah 1 m kiri dan kanan sungai x 25 m sebanyak 20 plot sampling. Lokasi II di kawasan pinggiran hutan sepanjang 500 m dengan membuat plot samping berukuran + 5 m sebanyak 20 plot sampling. Lokasi III di Universitas Sumatera Utara 13 13 kawasan pemukiman masyarakat sepanjang 500 m dengan membuat plot samping berukuran + 3 m sebanyak 20 plot sampling. Pengamatan di masing-masing lokasi dilakukan dengan metode VES-NS pada waktu malam hari selama ± 4 jam, yaitu mulai pada pukul 19.30 WIB sd 23.30 , WIB, selama 3 hari berturut-turut sebagai ulangan. Jenis amfibi yang terdapat di dalam plot sampling ditangkap dan dihitung jumlah individu masing-masing jenis yang didapatkan kemudian jenis amfibi belum teridentifikasi dimasukkan ke dalam kotak sampel untuk diawetkan dengan larutan formalin 4 dan di bawa ke laboratorium. Selanjutnya data lingkungan yang diukur adalah kelembaban udara, suhu udara, suhu air, suhu tanah, pH tanah, pH air, lebar sungai, ketinggian dan koordinat lokasi.

3.2.3.2. Di laboratorium

Sampel yang didapat diidentifikasi di laboratorium Taksonomi Hewan Departemen Biologi FMIPA USU. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan buku-buku identifikasi panduan lapangan seperti Inger Stuebing 1997, Iskandar 1998, Mistar 2003 dan Mistar 2008. Identifikasi berupa pengamatan bentuk morfologi spesimen dengan bantuan mikroskop stereo dan lup. Kemudian diawetkan dengan memasukkan masing-masing spesimen ke dalam botol selai yang sudah berisi alkohol 70 yang akan disimpan di Laboratorium Taksonomi Hewan serta menjadi aset laboratorium sebagai acuan identifikasi amfibi bagi peneliti selanjutnya.

3.2.4. Analisis Data

Data-data yang didapatkan kemudian dianalisis. Analisis data yang dilakukan untuk mendapatkan nilai Kepadatan Populasi K, Kepadatan Relatif KR, Frekuensi Kehadiran FK dan komposisi komunitas dengan menggunakan rumus Suin 2002 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 14 14

a. Kepadatan Populasi