Discharge planning pada pasien halusinasi di rumah sakit jiwa

3.2.4 Halusinasi Pengecapan Pada halusinasi pengecapan, isi halusinasi berupa pasien sering meludah, muntah, merasakan sesuatu seperti darah, urine atau feses Akemat Keliat, 2009. Apa yang dirasakan oleh pasien merupakan rasa kecap yang palsu dan menjadi pengalam yang tidak menyenangkan bagi pasien David, Jogn et.al, Dharmady dalam Aini, 2010. 3.2.5 Halusinasi Perabaan Pasien yang mengalami halusinasi perabaan akan merasakan sensasi seperti tersengat listrik, mengatakan ada serangga di permukaan kulit dan menggaruk-garuk permukaan kulit Akemat Keliat, 2009.

4. Discharge planning pada pasien halusinasi di rumah sakit jiwa

Menurut British Columbia Schizophrenia Society 1995, discharge planning adalah rencana yang melibatkan koordinasi antara perawat dengan keluarga. Oleh karena itu keluarga harus menyadari bahwa discharge planning adalah bagian integral dari asuhan keperawatan jiwa. Hal penting yang harus ada di dalam sebuah discharge planning yang baik meliputi: 4.1 Obat Tindakan pengobatan yang dilakukan pada pasien halusinasi adalah pemberian obat golongan antipsikotik. Adapun jenis obat yang sering digunakan untuk mengurangi gejala positif skizofrenia adalah butirofenon a.l., haloperidol, Haldol dan thioksantin a.l., thiothiksin, Navane. Pemberian obat bertujuan Universitas Sumatera Utara bermanfat untuk mengurangi gejala bukan untuk menyembuhkan Davison, Neale Kring, 2006. Terapi medis yang dikenal saat ini adalah pemberian obat antipsikotik tipikal dan atipikal. Kerja utama obat antipsikotik pada sistem syaraf adalah menyekat reseptor neurotransmitter dopamine. Antipsikotik tipikal berfungsi untuk menangani gejala target seperti halusinasi tetapi menimbulkan efek samping ekstrapiramidal. Sedangkan jenis antipsikotik atipikal, selain dapat mengatasi gejala target juga dapat mengatasi gejala-gejala negatif skizofrenia Videbeck dalam Wahyuni, 2010. Informasi mengenai obat menjadi hal penting yang harus diketahui oleh keluarga. Hal penting yang harus ditekankan kepada keluarga adalah perlunya menjaga kepatuhan pasien dalam minum obat karena ketidakpatuhan minum obat menjadi penyebab terjadinya kekambuhan sehingga pasien akan kembali ke rumah sakit jiwa British Columbia Schizophrenia Society, 1995. Agar pasien patuh minum obat maka perawat harus menjelaskan tentang kegunaan obat, akibat yang terjadi jika putus obat, cara mendapatkan obat dan cara minum obat yang benar sesuai dengan prinsip lima benar yaitu benar pasien, benar obat, benar cara, benar waktu dan benar dosis Akemat Keliat, 2009. 4.2 Tempat Tinggal Perencanaan untuk tempat tinggal pasien setelah pulang dari rumah sakit jiwa juga perlu diperhatikan. Tempat tinggal yang baik harus dapat menjadi sumber pendukung bagi pemulihan pasien agar pasien merasa diterima ditengah komunitas dimana pasien tinggal. Aktivitas dalam suatu kelompok dapat Universitas Sumatera Utara menolong pasien dalam proses penyembuhan pasien British Columbia Schizophrenia Society , 1995 4.3 Komunitas Perawatan dan pengobatan harus tetap dipantau secara berkesinambungan. Pasien membutuhkan suatu program rehabilitasi, dukungan dalam kelompok ataupun program untuk penyembuhan dari ketergantungan alkohol maupun narkoba jika pasien memiliki diagnosa lebih dari satu British Columbia Schizophrenia Society , 1995 4.4 Aktivitas Sehari-hari Gangguan kognitif pada pasien akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan fungsi dirinya sehari-hari. Masalah yang muncul adalah pasien akan mengalami gangguan dalam mengingat, gangguan dalam merencanakan sesuatu, gangguan dalam mengorganisasikan suatu hal dan kondisi pasien juga akan mempengaruhinya dalam mengambil keputusan. Aktivitas sehari-hari dan terapi untuk memperbaiki kognitif sangat mendukung penyembuhan pasien British Columbia Schizophrenia Society, 1995. 4.5 Perawatan Kesehatan Fisik Secara umum, penyakit fisik lebih banyak terjadi pada pasien yang mengalami masalah jiwa. Karena gangguan jiwa menyebabkan pasien cenderung mengabaikan kondisi fisik sehingga sangat penting untuk mempertahankan kesehatan fisik dan mencegah terjadinya masalah yang baru ketika pasien kembali ke lingkungan tempat pasien berada British Columbia Schizophrenia Society, 1995. Universitas Sumatera Utara 4.6 Pendidikan Kesehatan Sebelum pasien meninggalkan rumah sakit jiwa, pasien harus dalam kondisi yang baik, memiliki pengetahuan tentang gejala penyakit yang dialaminya, pencegahan dan penularan AIDS dan penyakit menular seksual British Columbia Schizophrenia Society, 1995. Menurut Isaacs 2004, pendidikan kesehatan yang diberikan kepada keluarga meliputi: 4.6.1 Informasi Tentang Penyakit Pendidikan yang diberikan terdiri dari pengertian halusinasi, penyebab, gejala serta resiko mengalami kekambuhan. 4.6.2 Memberikan informasi tentang cara mengatasi gejala klien Berikan informasi kepada keluarga tentang pentingnya mengidentifikasi gejala-gejala yang ditunjukkan pasien ketika mengalami kekambuhan dan menghubungi pelayanan kesehatan yang tersedia serta beritahukan kepada keluarga untuk tidak menyetujui pernyataan halusinasi dari pasien tetapi ajarkan kepada keluarga untuk melihat kepada realitas. 4.6.3 Informasi tambahan Meliputi informasi tentang perawatan diri, berikan informasi kepada keluarga untuk membicarakan tentang perasaan dan kekhawatiran mereka dengan penyedia layanan kesehatan serta memberikan perimbangan bagi keluarga untuk bergabung ke komunitas pendukung di dalam masyarakat seperti National Alliance for Mentally III NAMI. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA

PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pengetahuan perawat tentang discharge planning pada pasien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif yang akan menguraikan pengetahuan perawat tentang discharge planning pada pasien halusinasi. Skema 3.1. Kerangka penelitian Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang discharge planning pada pasien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Pengetahuan perawat tentang discharge planning pada pasien halusinasi  Defenisi, manfaat, keuntungan, prinsip umum penerapan discharge planning  Obat  Tempat tinggal  Komunitas  Aktivitas sehari-hari  Perawatan kesehatan fisik  Pendidikan kesehatan Baik Sedang Kurang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemakaian Narkoba dengan Timbulnya Halusinasi pada Pasien di BLUD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

5 61 70

Pengetahuan Keluarga tentang Perawatan Klien Halusinasi di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

0 35 105

Gambaran Karakteristik Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

28 144 68

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan

7 92 96

Gambaran Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Pasien Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah PEMPROVSU

17 174 86

Gambaran Pengetahuan Perawat tentang Strategi Pelaksaan Komunikasi pada Pasien Perilaku Kekerasan di Rumah sakit Jiwa daerah Provinsi Sumatera Utara Medan.

6 69 66

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Hubungan Pemakaian Narkoba dengan Timbulnya Halusinasi pada Pasien di BLUD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 16

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 0 39

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengetahuan - Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 0 16