6. Uji Instrumen
Setelah instrumen selesai disusun, instrumen tersebut diuji validitasnya terlebih dahulu agar dapat digunakan sebagai alat ukur. Untuk itu kuisioner harus
diuji coba terlebih dahulu Notoatmodjo, 2010. Validitas mengacu pada kemampuan mengukur apa yang harus diukur untuk mendapatkan data yang
relevan dengan apa yang sedang diukur. Untuk menilai validitas instrumen maka digunakan pendekatan validitas isi yaitu menilai sejauh mana instrumen tersebut
dapat mewakili faktor yang diteliti dan melibatkan pakar yang menguasai topik studi sehingga dapat menilai seberapa jauh keseluruhan poin instrumen mewakili
isi yang sudah ditetapkan Dempsey Dempsey, 2002. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan kepada pakar penelitian ini. Kuisioner penelitian diujikan
kepada satu orang staf dosen keperawatan dasar dan satu orang staf dosen keperawatan jiwa Fakultas Keperawatan USU serta satu orang praktisi
keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana instrumen dapat
dipercaya atau diandalkan Notoatmodjo, 2010. Reliabilitas instrumen mengacu pada kemampuan untuk mendapatkan hasil yang konsisten saat dipakai ulang.
Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka yang disebut sebagai koefisien. Semakin tinggi koefisien menunjukkan reliabilitas yang tinggi. Reliabilitas yang
sering dilaporkan adalah 1,00 yaitu 0,80;0,70;0,50 Dempsey Dempsey, 2002. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan kepada 10 orang sampel yaitu
perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara diluar sampel penelitian. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus KR 21 Kuder
Universitas Sumatera Utara
Richardson dimana hasil yang diperoleh adalah 0,76. Dengan demikian instrumen dinyatakan reliabel.
7. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini diawali dengan terlebih dahulu mendapatkan surat persetujuan bahwa proposal penelitian layak untuk
diteliti dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU. Selanjutnya peneliti meminta surat permohonan izin dari institusi pendidikan
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah surat permohonan izin diperoleh, selanjutnya dikirim ke tempat penelitian yaitu Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Sumatera Utara. Kemudian peneliti menghubungi Kepala Bidang Keperawatan untuk memperkenalkan calon responden kepada peneliti setelah
memperoleh izin dari pihak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya peneliti didampingi oleh asisten kepala bidang keperawatan ke setiap
rungan untuk bertemu dengan calon responden. Setelah peneliti bertemu dengan calon responden, peneliti
memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan, manfaat serta prosedur pengambilan data kepada responden. Jika responden bersedia diteliti, maka
responden menandatangani informed concent sebagai bukti persetujuan. Jika responden tidak bersedia diteliti, maka responden berhak untuk menolak. Peneliti
tidak diberikan izin oleh pihak rumah sakit jiwa untuk mendampingi responden ketika mengisi kuisioner dikarenakan hal itu akan mengganggu aktivitas
responden yang sedang bekerja. Oleh karena itu, kuisioner penelitian ditinggalkan
Universitas Sumatera Utara
pada responden dan peneliti tidak melihat secara langsung pengisian kuisioner oleh responden. Kuisioner dikumpulkan setelah satu sampai dua jam sejak
kuisioner diberikan pada responden. Data yang telah dikumpul dari responden dirahasiakan. Selanjutnya peneliti mengolah atau menganalisa data yang telah
terkumpul.
8. Analisis Data