3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Berat Badan Lahir Nominal Dikotom
Variabel tergantung Skala
VEP1 dan KVP Numerik
3.11. Definisi Operasional
1. Berat badan lahir rendah adalah berat badan dibawah 2500 gram. 2. Berat badan lahir normal adalah berat badan diatas atau sama dengan
2500 gram. 3. Usia subjek adalah usia penuh dalam tahun
4. Kebiasaan perokok: a. Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung
menghisap rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar
b. Perokok pasif adalah asap rokok yang di hirup oleh seseorang yang tidak merokok
5. Riwayat usia gestasi: a. Kurang bulan: 37 minggu
b. Cukup bulan: 37 – 42 minggu
Universitas Sumatera Utara
6. Kelainan respiratorik saat masa kanak – kanak didefenisikan a. Asma: didiagnosis oleh dokter umum atau dokter ahli anak atau
mendapat obat – obatan asma b. Bronkitis: Batuk dengan keluhan utama produksi sputum
dengan batuk yang ringan dan produktif atau didiagnosis oleh dokter umum atau dokter ahli anak
c. Pneumonia: Batuk dengan keluhan utama sesak nafas, demam tinggi dan batuk atau didiagnosis oleh dokter umum atau dokter
ahli anak d. Tuberkulosis: Didiagnosis oleh dokter umum atau dokter ahli
anak atau telah mendapatkan obat – obatan TBC 7. Risiko atopi keluarga: keluarga inti yang memiliki salah satu gejala
penyakit seperti rhinitis alergi, asma dan dermatitis atopi 8. Status gizi adalah status gizi subyek penelitian, diperoleh dari
pengukuran indeks masa tubuh IMT yaitu IMT = BBTB
2
9. Faal paru adalah keadaan faal paru yang dinilai menggunakan spirometer dengan hasil dapat normal, restriksi, obstruksi dan
dengan grafik pertumbuhan CDC 2000 unutk umur dan jenis kelamin mulai
umur 2 sampai 20 tahun. Berat badan lebih disesuaikan dengan IMT 25 dan obesitas disesuaikan dengan IMT 30.
Universitas Sumatera Utara
campuran serta pemeriksaannya disebut pemeriksaan spirometri dengan nilai prediksi standar Pneumobile Project Indonesia
a. Normal: tidak ditemukan kelainan obstruksi dan restriksi. b. Restriksi: KVP
≥ 80 dari nilai prediksi standar Pneumobile Project Indonesia, dikategorikan menjadi restriksi ringan 60 –
79, sedang 50-59 dan berat 50 c. Obstruksi: rasio VEP1KVP 70 dari nilai prediksi standar
Pneumobile Project Indonesia dan dikategorikan menjadi obstruksi ringan 60 – 79, sedang 40 – 59 dan berat
40 d. Mixed obstruksi dan restriksi: Terdapat pengurangan besar
pada Forced Expiratory Flow FEF yang besarnya muncul secara tidak proporsional dengan pengurangan rasio VEP1
dan KVP atau terdapat derajat scooping pada kurva maximal expiratory flow – volume.
10. Kapasitas Vital Paksa KVP adalah volume maksimal dari udara ekspirasi manuver ekspirasi paksa maksimal yang diinisiasi setelah
manuver inspirasi maksimal. 11. Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama VEP1 adalah jumlah udara
yang bisa dieskpirasi maksimal secara paksa pada detik pertama.
Universitas Sumatera Utara
12. Status ekonomi dinilai berdasarkan jumlah pengeluaran per orang per bulan dari Badan Pusat Statistik BPS di Kota Medan. Status ekonomi
dibagi menjadi tidak miskin, hampir tidak miskin, miskin dan sangat miskin. Dinyatakan tidak miskin jika pengeluaran per orang perbulan
lebih dari Rp. 350.610, hampir tidak miskin jika pengeluaran per orang per bulan antara Rp.280.488-Rp.350.610, hampir miskin jika
pengeluaran per orang per bulan Antara Rp. 233.740 – Rp. 280.488, miskin jika pengeluaran per orang per bulan kurang dari Rp. 233.740
serta sangat miskin jika tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang per bulan dan tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah
pastinya. Dalam penelitian ini status ekonomi dikatakan miskin jika masuk dalam kriteria hampir miskin, miskin dan sangat miskin. Tidak
miskin jika masuk dalam kriteria tidak miskin dan hampir tidak miskin.
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisa Data