49
sehingga menyebabkan remaja merasa dirinya tidak berada di bawah tingkat orang yang lebih tua, tetapi sejajar dengan orang dewasa lainnya.
2. Perkembangan Minat Baca pada Remaja
Hurlock menjelaskan bahwa minat remaja tergantung pada seks, intelegensi,
lingkungan dimana
ia hidup,
kesempatan untuk
mengembangkan minat, minat teman-teman sebaya, dan status dalam kelompok sosial.
Minat remaja pada pendidikan dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap guru-guru dan cara mengejar, pegawai tata usaha, dan
kebijaksanaan akademis serta disiplin. Minat membaca pada remaja termasuk pada minat rekreasi. Minat rekreasi adalah remaja cenderung
menghentikan aktivitas yang menuntut banyak menghabiskan energi, kegiatan tersebut alihkan kepada hal-hal yang lebih pasif, seperti
bersantai, bepergian, melamun, berolah raga, menonton televisi dan membaca. Minat baca remaja merupakan sebuah aktivitas rekreasi dan
remaja sebagai seorang pelajar seharusnya memiliki minat baca yang tinggi karena itu adalah sebuah kebutuhan Hurlock, 2002: 217-221.
D. Bimbingan Belajar
1. Pengertian Bimbingan Belajar
Beberapa ahli mengemukakan tentang bimbingan, seperti Djumhur dan Moh. Surya Tidjan, dkk, 1993:7 bahwa bimbingan yaitu
50
suatu proses pemberian bantuan yang berkesinambungan dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar
mencapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemudian mampu menerima dirinya, mengerahkan diri, dan mampu merealisasikan diri
sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam berbagai lini. Jadi, bimbingan haruslah dilakukan secara berkesinambungan dan sistemasis
agar siswa memiliki self understanding, self acceptance, self direction, dan self realization yang baik.
Miller Tidjan, dkk, 1993:8 mengungkapkan bahwa “guidencce is the process of helping individuals achieve the self understanding and
self direction necessary to make the maximum adjustment to school home, dan community”.
Jadi bimbingan membantu individu untuk memahami diri dan mengarahkan diri untuk menyesuaikan diri di sekolah maupun
komunitas. Bimbingan akademik atau belajar Syamsu Yusuf dan Juntika
Nurihsan, 2010: 10 adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
akademik. Jadi bimbingan belajar merupakan pemberian bantuan pada siswa untuk memecahkan masalah pada akademik atau belajarnya.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan pada individu secara
berkesinambungan dan
sistematif untuk
memecahkan masalah,
menyesuaikan diri, memahami diri, mengarahkan diri, merealisasikan diri
51
sesuai dengan potensi yang dimiliki, agar dapat berkembang secara maksimal dalam belajar atau akademik baik disekolah, keluarga, maupun
masyarakat sekitar.
2. Tujuan Bimbingan Belajar
Syamsu Yusuf dan Juntika 2010: 15 menjelaskan bimbingan dan konseling belajar memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positf, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap
semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan yang diprogramkan.
b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
d. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal dan mengerjakan tugas-tugas.
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian. Jadi bimbingan belajar bertujuan untuk membentuk dan
mengembangkan sikap positf terhadap aktivitas belajar, memiliki motif belajar yang tinggi dan terus menerus, memiliki keterampilan belajar
yang efektif, dapat merencanakn tujuan belajar dan pendidikan, dan memiliki kesiapan mental yang matang dalam menghadapi ujian.
52
Termasuk didalamnya adalah menanamkan kebiasaan dan kegemaran membaca.
E. Hasil Penelitian yang Relevan