F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Menurut Moleong 2010: 320, keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi:
1. Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan
3. Memperoleh keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan validitas dan keandalan reliabilitas menurut versi positivisme dan
disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan
teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria derajat kepercayaan credibility, keterahlian transferability, kebergantungan dependability dan
kepastian confirmability. Teknik pemeriksaan data dapat dilakukan dengan beberapa teknik yaitu: 1 Perpanjangan keikut-sertaan, 2 ketekunan pengamat,
3 Triangulasi, 4 pengecekan sejawat, 5 kecukupan referensial, 6 Kajian kasus negatif dan 7 Pengecekan anggota.
Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Ketekunan Pengamat Menurut Moleong 2010: 329 ketekunan pengamat berarti mencari secara
konsisten interprestasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan
teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol, serta menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik sehingga, pada
pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa.
Ketekunan pengamat dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih jelas dan lebih akurat tentang pembelajaran keterampilan batik sebagai muatan lokal
wajib di SMP Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Ketekunan pengamat dilakukan dengan tujuan sebagai bahan perbandingan dalam pengamatan yang mendalam
serta mengkaji kebenaran dan ketekunan informasi yang diperoleh dengan kenyataan yang sebenarnya.
2. Triangulasi Menurut Sugiyono 2012: 330, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat mengabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik, berarti
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Teknik triangulasi dalam penelitian ini
yaitu dengan menggumpulkan data dari kegiatan pembelajaran muatan lokal batik dan dari sumber data yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada
peserta didik dan guru mata pelajaran muatan lokal batik di SMP Negeri I Bantul. Menurut Sugiyono 2012: 331 teknik triangulasi terdiri dari:
a. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, peneliti
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Gambar 2. Triangulasi Teknik Sumber: Sugiyono, 2012: 331
Triangulasi teknik dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipatif, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung di tempat
penelitian dengan mencermati pembelajaran muatan lokal batik di SMP Negeri I Bantul, melakukan wawancara mendalam dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaaan kepada peserta didik dan guru mata pelajaran muatan lokal batik di SMP Negeri I Bantul secara mendalam dan mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran dan sarana prasarana yang terdapat di SMP Negeri I Bantul. Observasi
partisipatif Wawancara
mendalam
Dokumentasi Sumber data
sama
Gambar 3. Triangulasi Teknik
Diadaptasikan dari Sugiyono, 2012:331 b. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber, berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dilain pihak Patton mengemukakan
triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.
Gambar 4. Triangulasi Sumber
Sumber: Sugiyono, 2012: 331 Mewawancara
guru siswa Membantu siswa
saat mewarna
Fotogambar catatan
Pembelajaran muatan lokal
batik di SMP N I Bantul
Wawancara mendalam A
B
C
Berdasarkan triangulasi sumber, maka peneliti melakukan pencarian data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama, yaitu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada beberapa sumber dengan teknik wawancara secara mendalam dengan membandingkan dan mengecek ulang antara
informasi dari:
Gambar 5. Triangulasi Sumber
Diadaptasikan dari Sugiyono, 2012:331
G. Teknik Analisis Data