13
5. Akuntabilitas Accountability Aparatur pemerintah harus siap menerima tanggung jawab atas apapun yang ia
kerjakan. Akuntabilitas pegawai dapat dilihat dari kinerja pegawai yaitu integritas selalu memegang kode etik yang ditetapkan dalam menjalakan
tugas dan pekerjaan, ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan, kelengkapan saran dan prasana, kejelasan peraturan dan kedisiplinan; pemungutan biaya
pelayanan publik harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pemungutan biaya lain di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan; dan
produk pelayanan publik.
8
1.5.1.2 Ciri-ciri Sikap Profesionalisme Kerja Pegawai
Seorang pegawai perlu memiliki ciri-ciri untuk mendukung sikap profesionalisme
9
yaitu antara lain: 1. Punya keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka didalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam
mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan. 3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan kerja yang akan dihadapannya. 4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
8
Wahyudi Kumorotomo, Akuntabilitas Birokrasi Publik : Sketsa pada Masa Transisi Yogyakarta: Pembaharuan, 2005, hal. 3.
9
Imaduddin Hamzah,
http:bpsdm.kemenkumham.go.idindex.phpinfo- diklatfidusiainfo-diklat589-profesionalisme-kompetensi-dan-assessment-center,
diakses pada tanggal 27 November 2012 pukul 20:15 WIB.
Universitas Sumatera Utara
14
Namun secara level organisasi, profesionalisme kerja pegawai dapat dilihat dengan karakteristik diantaranya
10
adalah sebagai berikut: 1.
Equality Perlakuan yang sama atas pelayanan yang diberikan. Hal ini didasarkan atas
tipe perilaku birokrasi rasional yang secara konsisten memberikan pelayanan yang berkualitas kepada semua pihak tanpa memandang afilisasikerjasama
politik, status sosial dan sebagainya. 2.
Equity Kesetaraan adalah adanya peluang dan kesempatan yang sama bagi setiap
orang untuk meningkatkan dan menjaga kesejahteraan mereka. Perlakuan yang sama kepada masyarakat tidak cukup, selain itu juga perlakuan yang adil.
Untuk masyarakat yang pluralistik kadang-kadang diperlukan perlakuan yang adli dan perlakuan yang sama.
3. Loyality
Kesetiaan diberikan kepada konstitusi, hukum, pimpinan, bawahan dan rekan kerja. Berbagai jenis kesetiaan tersebut terkait satu sama lain dan tidak ada
kesetiaan yang mutlak diberikan kepada satu jenis kesetiaan tertentu dengan mengabaikan yang lainnya.
4. Accountability
Akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan apakah aktivitas birokrasi publik atau pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai
dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dan apakah pelayanan publik tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat
yang sesungguhnya.
11
10
Martin Jr dalam Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik Yogyakarta: Pembaruan, 2005, hal. 75.
11
Wahyudi Kumorotomo, Akuntabilitas Birokrasi Publik : Sketsa pada Masa Transisi Yogyakarta: Pembaharuan, 2005, hal. 3.
Universitas Sumatera Utara
15
1.5.1.3 Cara Pengembangan Profesionalisme Kerja Pegawai