Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Jadi, model pembelajaran inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang menuntut peserta didik menemukan sesuatu dan memcahkan masalah dalam
penelitian atau pembelajaran. Inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini yakni jenis inkuiri terbimbing,
yang mana pembelajaran dengan menggunakan inkuiri terbimbing ini menitik beratkan kepada keaktifan siswa sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
dan motivator sehingga tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
12
Lebih jelas lagi inkuiri terbimbing adalah inkuiri yang mengarahkan dan memberikan petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan-
pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri.
13
Jadi, model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu model pembelajaran yang menuntun peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan menentukan sikap ilmiah melalui fakta, konsep dan prinsip melalui pengalaman langsung.
Peran guru dalam pembelajaran inkuiri terbimbing cukup dominan, guru membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan inkuiri dengan jalan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal dan mengarahkan peserta didik pada suatu diskusi. Model inkuiri terbimbing pada umumnya digunakan bagi
peserta didik yang belum memiliki pengalaman berinkuiri atau belum biasa
12
Rifdatur Rahmi, Sri Hartini, Mustika Wati, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Multimedia Pembelajaran IPA SMP” Banjarmasin: Prodi
Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin, 2014 , h, 243.
13
Agus, Budi Nurhayati, “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Lubuk Linggau Tahun
Pelajaran 20142015” Lubuk Linggau: Tidak Diterbitkan, 2015, h. 3, mengutip Suparno, Paul. “Metodologi Pembelajaran Fisika.” Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007.
belajar melalui inkuiri.
14
Jadi, model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru
menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada peserta didik. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem
atau masalah. Karakteristik inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan, yakni sebagai
berikut: a. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir melalui
observasi spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi b.
Sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau objek kemudian menyusun generalisasi yang sesuai
c. Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian,
data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas d.
Tiap-tiap peserta didik berusaha untuk membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas
e. Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran
f. Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari peserta
didikvasi semua peserta didik untuk mengomunikasikan hasil generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik
dalam kelas.
14
I wayan Sadia, op. cit. h. 131.
g. Guru memotivasi semua peserta didik untuk mengomunikasikan hasil
generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik dalam kelas.
15
Langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri terbimbing meliputi: a.
Perumusan Masalah. Langkah awal adalah menentukan masalah yang ingin didalami atau
dipecahkan dengan metode inkuiri. Persoalan dapat disiapkan atau diajukan
oleh guru. Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa. Persoalan perlu
diidentifikasi dengan jelas tujuan dari seluruh proses pembelajaran atau penyelidikan. Bila persoalan ditentukan oleh guru perlu diperhatikan
bahwa persoalan itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai dengan kemampuan siswa. Persoalan yang terlalu tinggi akan membuat siswa
tidak semangat, sedangkan persoalan yang terlalu mudah yang sudah mereka ketahui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan itu
sesuai dengan tingkat hidup dan keadaan siswa. b.
Menyusun hipotesis Langkah berikutnya
adalah siswa diminta untuk
mengajukan jawaban sementara tentang masalah itu. Inilah yang disebut hipotesis.
Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau tidak. Bila belum jelas,
15
Khoirul Anam, Op. Cit. h. 18.
sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnya lebih dahulu.
Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah, tetapi cukup
memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah nantinya akan kelihatan setelah pengambilan data dan analisis data yang diperoleh.
c. Mengumpulkan data Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Dalam bidang fisika, untuk dapat mengumpulkan data, siswa
harus menyiapkan suatu peralatan untuk pengumpulan data. Maka guru perlu
membantu bagaimana siswa mencari peralatan, merangkai
peralatan, dan mengoperasikan peralatan sehingga berfungsi dengan baik. langkah ini adalah langkah percobaan atau eksperimen. Biasanya
dilakukan di laboratorium tetapi kadang juga dapat di luar sekolah. Setelah peralaran berfungsi, siswa diminta untuk mengumpulkan data dan
mencatatnya dalam buku catatan. d. Menganalisis data
Data yang sudah
dikumpulkan harus
dianalisis untuk
dapat membuktikan hipotesis apakah benar atau tidak. Untuk memudahkan
menganalisis data, data sebaiknya diorganisasikan, dikelompokkan, diatur
sehingga dapat dibaca dan dianalisis dengan mudah. Biasanya disusun dalam suatu tabel.
e. Menyimpulkan Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil
kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokkan dengan hipotesis asal, apakah hipotesa kita diterima atau
tidak.
16
Kelebihan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, adalah sebagai berikut: a. Peserta didik akan memahami konsep–konsep dasar dan ide-ide lebih baik
b. Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi- situasi proses belajar yang baru
c. Mendorong peserta didik untuk berpikir inisiatif dan merumuskan
inisiatifnya sendiri d. Mendorong peserta didik untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri. e. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik
f. Situasi belajar mengajar lebih merangsang.
17
Kelebihan model pembelajaran inkuiri terbimbing di atas dapat membantu peserta didik untuk memahami konsep lebih baik dan peserta
16
Randi, “langkah-langkah-inkuiri-terbimbing” On-line, tersedia di: http:sainsedutainment.blogspot.co.id201110langkah-langkah-inkuiri-terbimbing.html 20 April
2016.
17
Khoirul Anam, Op. Cit, h. 16.
didik terbantu dengan situasi yang dapat mentransfer ide-ide yang baik dengan ingatan yang mereka miliki serta mendorong berpikir peserta
didik agar berinisiatif dalam merumuskan dan bekerja atas inisiatifnya sendiri sehingga peserta didik lebih terangsang dalam pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing adalah sebagai berikut:
a. Memerlukan jumlah jam kelas yang banyak dan juga waktu di luar kelas dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya
b. Memerlukan proses mental yang berbeda, seperti perangkat analitik dan kognitik
c. Dapat berbahaya apabila dikaitkan dengan beberapa problema inkuiri terutama isu-isu kontroversial
d. Peserta didik lebih menyukai pendekatan bab per bab yang tradisional e. Sulit untuk dievaluasi dengan menggunakan tes prestasi tradisional.
18
Kelemahan model pembelajaran inkuiri terrbimbing diatas terlihat bahwa dalam setiap pernyataan keadaan yang disebutkan merupakan hal
yang sudah biasa terjadi dalam semua model pembelajaran apapun, dimulai dari waktu yang kurang dalam setiap pertemuannya, dan untuk
pernyataan lainnya tentang kelemahan inkuiri terbimbing guru lebih menyesuaikan lagi dengan keadaan sekolsah dan lingkungan.
18
Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013, h. 41