perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
Model penelitian tindakan yang dilakukan terdiri dari empat komponen, yaitu 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Keempat komponen
tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah untuk putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Jumlah siklus sangat bergantung pada permasalahan yang diusung. Apabila
permasalahan terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi
jauh lebih banyak dari itu, bisa lima atau enam siklus. Dalam penelitian ini dilakukan tiga siklus. Dengan tiga siklus dimungkinkan dapat meningkatkan
keterampilan menulis siswa. Manfaat yang diperoleh guru dengan penelitian ini adalah guru dapat
melakukan inovasi pembelajaran; guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya, dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul di kelasnya, serta
dapat mengembangkan kurikulum secara kreatif.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru bahasa Indonesia kelas VIIIA SMP Negeri 3 Arjosari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur tahun pelajaran
20102011. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIA, sementara guru yang dimaksud adalah Sri Puji Hartanti, S.Pd.. Penelitian ini bersifat
kolaboratif yang melibatkan guru bahasa Indonesia kelas VIIIA dan siswa kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
VIIIA dengan pertimbangan mereka mewakili ciri umum kelas yang diteliti dan
peneliti sebagai orang yang berkecimpung dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa peristiwa dan informasi tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis cerita di
kelas VIIIA SMP Negeri 3 Arjosari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan informasi pengaruh pendekatan kontekstual terhadap minat menulis siswa. Sutopo 1996: 49-
51 menyebutkan data dapat digali dari informasi narasumber, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip. Data yang sebagian besar berupa
kata-kata digali dari tiga sumber sebagai berikut. 1. Informan atau narasumber, yaitu guru kelas VIIIA SMP Negeri 3 Arjosari
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur bernama Sri Puji Harjanti, S.Pd. yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menulis dengan pendekatan
kontekstual. 2. Peristiwa yaitu proses pembelajaran keterampialn menulis dengan pendekatan
kontekstual yang dipimpin oleh guru. 3. Dokumen dan arsip yaitu informasi tertulis berupa kurikulum, silabus
pembelajaran, rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru, hasil kerja siswa, dan buku penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sumber data di atas, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, kajian dokumen, dan tes.
Pengamatan dilaksanakan terhadap kegiatan pembelajaran keterampilan menulis siwsa dengan pendekatan kontekstual yang dipimpin oleh guru, sebelum diberi
tindakan dan selama diberi tindakan dalam bentuk siklus-siklus. Hal ini untuk mengetahui penerapan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan keterampilan
menulis siswa dengan pendekatan kontekstual, serta kesulitan-kesulitan yang dialami siswa maupun guru.
Pengamatan dilanjutkan dengan memfokuskan saat penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran keterampilan menulis mulai dari pengungkapan
pengalaman sampai dengan menulis. Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan berperan serta secara pasif, artinya tidak terlibat dalam kegiatan
pembelajaran, tetapi hanya membuat catatan-catatan untuk memperoleh informasi. Sementara guru mengajar dengan pendekatan kontekstual yang telah disusun
peneliti, peneliti mengamati proses pembelajaran menulis dengan mengambil tempat duduk di pojok belakang saat kegiatan di dalam kelas, namun ikut serta ke lapangan
apabila pembelajaran di luar kelas. Dengan demikian peneliti akan leluasa melakukan pengamatan. Hasil pengamatan tersebut kemudian dibuat menjadi
catatan lapangan yang perlu didiskusikan dengan guru maupun teman sejawat. Wawancara dilakukan peneliti terhadap guru bahasa Indonesia kelas VIIIA.
Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang pemahamannya akan pendekatan kontekstual, penerapannya dalam pembelajaran keterampilan menulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
Wawancara yang bersifat penjajagan dimaksudkan untuk mengetahui secara umum
pembelajaran menulis berdasarkan pendekatan kontekstual dan dilakukan secara terstruktur. Dalam wawancara tersebut subjek penelitian diberi pertanyaan yang
sudah disiapkan peneliti sebelumnya. Sementara itu, wawancara untuk pendalaman dilakukan setelah pengamatan terhadap jalannya pembelajaran dan dilakukan dengan
teknik tidak terstruktur. Dalam wawancara tersebut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian atau informan isinya tergantung pada apa yang
terjadi di dalam kelas. Pendalaman informasi didasarkan pada jawaban informan. Wawancara
terstruktur dilakukan sebanyak enam kali. Wawancara juga dilakukan dengan siswa untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi perilaku mereka di dalam kelas.
Wawancara pada dasarnya ada dua, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur Moleong, 2000: 138-139. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan tidak
terstruktur dengan pertanyaan yang bersifat terbuka dan lentur untuk menggali pandangan subjek penelitian tentang hal-hal yang bermanfaat bagi penelitian.
Kelenturan wawancara ini diharapkan akan mampu menggali kejujuran informan sehingga informasi yang diberikan dengan sebenarnya Sutopo, 1996: 55-57.
Kajian dokumen dilakukan terhadap rencana pembelajaran yang disusun guru, jurnal mengajar, kurikulum, hasil belajar, dan buku penilaian. Dengan
mengkaji dokumen ini penulis mampu melengkapi informasi yang telah ditemukan melalui wawancara dan pengamatan.
Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah tes. Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
Tes diberikan awal untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam
menulis pengalaman ke dalam cerita rekaan dan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan mutu hasil yang diperoleh siswa. Untuk menghindari subjektivitas
penilaian, penilaian ini dilakukan oleh guru dan peneliti sendiri. Nilai tersebut rerata dari nilai yang diberikan dari kedua penilai tersebut.
F. Uji Validitas Data