Analisis Kimia HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 32 dalam hal penerimaan secara keseluruhan adalah sampel selai dengan penambahan konsentrasi gula 75.

C. Analisis Kimia

Pada proses produksi ini juga dilakukan analisis kimia terhadap produk selai yang memiliki nilai analisis sensori uji skoring kesukaan terbaik meliputi analisis kadar vitamin C dan Antioksidan. Hasil analisis kimia selai rosella dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Analisis Kimia Selai Rosella Analisis Ulangan I Ulangan II Rata-rata Vitamin C mg 91,57 92,33 91,95 Antioksidan 40,8 41,07 40,93 Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. Vitamin C sangat berguna untuk menambah daya tahan tubuh. Biasanya, Vitamin C diperoleh dari buah-buahan yang berwarna kuning atau merah seperti jeruk, apel dan sebagainya. Selain penambah daya tahan tubuh, vitamin C dapat mengurangi kadar lemak. Dari Tabel 4.2 dapat diketahui hasil analisis vitamin C terhadap selai rosella menunjukkan bahwa pada selai rosella dihasilkan rerata vitamin C sebesar 91,95 mg. Menurut Maryani 2008, kelopak bunga rosella mengandung asam askorbat vitamin C sebesar 241,4 mg100 gr bahan. Dalam analisis selai rosella ini diperoleh kadar vitamin C yang lebih rendah jika dibandingkan kadar vitamin C kelopak rosella segar dikarenakan vitamin C biasanya meningkat dengan penurunan suhu Andarwulan dan Koswara l992, sedangkan dalam pengolahan selai ini dilakukan pemanasan dimana terjadi peningkatan suhu yang mengakibatkan vitamin C rusak. Rasa asam dalam bunga rosella merupakan perpaduan berbagai jenis asam seperti asam askorbat dan asam sitrat yang juga bermanfaat bagi tubuh. Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak rosella dapat menghambat radikal bebas. Perbandingan kadar antosianin yang bersifat antioksidan dapat dilihat dari kepekatan warna merah pada rosella. Semakin pekat warna merah pada bunga rosella, rasanya semakin akan asam dan commit to user 33 kandungan antosianinnya semakin banyak. Antosianin pada bahan pangan berwarna merah dan ungu misalnya pada sayur dan buah sering berperan dalam menentukan aktivitas antioksidan. Kandungan senyawa antioksidan pada kelopak rosella dilakukan analisis penangkapan radikal bebas menggunakan metode DPPH 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazyl. Berdasarkan Tabel 4.2 rerata kadar antioksidan yang terkandung pada selai rosella sebesar 40,93. Makin besar persentase penangkapan radikal DPPH, semakin besar aktivitas antioksidannya. Kekurangan antioksidan dalam tubuh membutuhkan asupan dari luar. Produk-produk yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi seperti Selai Rosella ini akan sangat membantu dalam mengurangi resiko keracunan akibat radikal bebas. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stress oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkan.

D. Analisis Ekonomi