Hasil Praktek Produksi Selai Rosella

commit to user 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktek Produksi Selai Rosella

Rosella yang digunakan pada pembuatan selai yaitu jenis rosella merah dengan pertimbangan telah memenuhi masa panen yaitu 6 bulan setelah bunga mekar. Kelopak rosella yang telah dihilangkan bijinya kemudian dicuci dan kemudian dicelupkan dalam air mendidih selama 2 menit yang bertujuan untuk melayukan bahan sehingga memudahkan perlakuan berikutnya. Rosella yang sudah dihancurkan kemudian siap untuk masuk dalam proses pengolahan selai dengan ditambahkan bahan-bahan pembuat selai yaitu gula, tepung maizena, air dan bahan-bahan tambahan yang digunakan. Proses pengolahan selai rosella melalui beberapa tahap yaitu sortasi, pencucian, blanching, penghancuran, pemasakan, dan pengemasan. 1. Sortasi Kelopak bunga rosella yang akan diolah menjadi selai rosella dipilih kelopak bunga rosella yang segar yang sudah matang atau tua dan berwarna merah, bunga rosella yang sehat adalah tidak busuk, cacat atau layu, bebas hama penyakit. Kondisi tua dan matang diperlukan agar selai rosella yang dihasilkan mempunyai aroma yang kuat dan memberikan tekstur yang halus dan rasa yang enak Mardiah, 2010. 2. Pencucian Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel, residu fungisida atau insektisida dan memperoleh penampakan yang baik. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air atau dengan sikat. Pencucian dilakukan setelah kelopak dipisahkan dari bijinya, setelah itu dicuci dalam baskom menggunakan air bersih. Pencucian kelopak rosella dilakukan satu persatu dikarenakan biasanya kotoran banyak ditemukan menempel di dalam kelopak rosella. commit to user 28 3. Blanching Blanching bertujuan untuk melayukan atau melunakkan jaringan buah, agar memudahkan pengisian bahan ke dalam wadah. Menghilangkan bau dan flavor yang tidak dikehendaki. Menghilangkan lendir pada buah, serta memperbaiki warna produk atau memantapkan warna buah. Blanching dilakukan dengan cara mencelupkan kelopak rosella dalam air mendidih selama 2 menit. 4. Penghancuran Setelah kelopak rosella diblanching, maka proses selanjutnya adalah proses penghancuran dengan blender. Kelopak bunga dimasukkan ke dalam blender dengan penambahan air dan tepung maizena. Penghancuran kelopak rosella memang tidak bisa mendapatkan bubur buah yang benar-benar halus dikarenakan kelopak rosella yang berserat. Maka daripada itu penghancuran dilakukan dengan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemblenderan sehingga memperoleh rosella yang bertekstur bila telah dimasak. 5. Pemasakan Pemasakan dilakukan dengan cara menambahkan campuran antara bubur buah, gula dan bahan tambahan lain. Kemudian dipekatkan melalui pemanasan dengan api sedang dengan cara diaduk-aduk hingga mengentalkandungan gulanya menjadi 68. Pemanasan dan pemasakan sangat berpengaruh terhadap mutu selai. Pemanasan dan pemasakan yang terlalu lama akan menyebabkan hasil selai terlalu keras dan membentuk kristal gula. Sedangkan apabila terlalu cepat atau singkat, selai yang dihasilkan akan encer. Pengadukan juga berpengaruh terhadap mutu selai, apabila pengadukan dilakukan terlalu cepat akan menimbulkan gelembung udara yang akan merusak tekstur dan penampakan akhir. 6. Pengemasan Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk dan memudahkan penanganan dalam penyimpanan transportasi dan pemasaran. Perlakuan- commit to user 29 perlakuan ini bertujuan agar kotoran atau bagian yang tidak dikehendaki yang dapat menjadi sumber kontaminasi akan hilang, agar ruang pendingin dimanfaatkan secara efisien, agar perlakuan dingin dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dingin dari produksinya. Pengemasan dilakukan menggunakan cup kemasan selai. Selai yang telah dimasak didiamkan terlebih dahulu hingga suhunya menjadi 40 C. Setelah dingin selai siap dikemas, pastikan cup pengemas selai benar-benar bersih sebelum selai dimasukkan dalam kemasan,

B. Analisis Sensori