UCL = ̅ + 3√
̅ ̅
Keterangan : ̅ : rata-rata ketidak sesuaian produk
: jumlah produksi 8
Menghitung batas kendali bawah atau
Lower Control Line
LCL Untuk menghitung batas kendali bawah atau LCL dilakukan dengan
rumus : LCL =
̅ - 3√
̅ ̅
Keterangan : ̅ : rata-rata ketidak sesuaian produk
: jumlah produksi Catatan : jika LCL
0 maka LCL dianggap = 0
2. Diagram Kontrol Cacat C 100
Inspection
Setelah membuat peta kendali P bardasarkan proporsi jumlah kerusakan produk maka selanjutnya membuat peta kendali berdasarkan
proporsi rata-rata kerusakan produk dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Rata-rata produksi = Rata-rata kerusakan =
Kerusakan maksimum = rata-rata kerusakan+3
√
Kerusakan minimum = rata-rata kerusakan-3
√
4 Menghitung garis pusat atau
Central Line
CL dengan menggunakan rumus :
CL = x100
5 Menghitung batas kendali atas atau
Upper Control Line
UCL Untuk menghitung batas kendali atas atau UCL dilakukan dengan
rumus : UCL =
x100 6
Menghitung batas kendali bawah atau
Lower Control Line
LCL Untuk menghitung batas kendali bawah atau LCL dilakukan dengan
rumus : LCL =
x100
3. Diagram sebab akibat
Setelah diketahui proporsi kerusakan produk, maka dilakukan analisis selanjutnya yaitu mencari faktor penyebab kerusakan produk
tersebut dengan menggunakan
fishbone diagram,
sehingga dapat menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kerusakan
produk. Diagram sebab akibat adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam
menemjukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian,dan kesenjangan yang terjadi.
70
.
4. Rekomendasi usulan dengan menggunakan metode
Kaizen
70
M.N. Nasution,
Manajemen Mutu
Terpadu
,Edisi Kedua,
Ghalia Indonesia,2005,hlm.166
Setelah diketahui penyebab terjadinya kerusakan produk, maka dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan tindakan perbaikan kualitas
produk dengan menggunakan metode
Kaizen. Kaizen
merupakan perbaikan berkesinambungan atas orang, proses, prosedur, dan faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas.
71
Sedangkan langkah langkah dalam penyusunanya yaitu dengan menggunakan konsep 5W+1H
yang merupakan salah satu alat pola pikir dengan tehnik bertanya dengan pertanyaan dasar 5W+1H
What, Who, Why, Where, When dan How
. F.
Interpretasi Hasil Penelitian
Pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu tafsiran.
72
Interpretasi atau penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-
simbol yang sama, baik secara simultan dikenal sebagai interpretasi simultan atau berurutan dikenal sebagai interpretasi berurutan. Menurut definisi,
interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. Jika suatu objek karya seni, ujaran, dll cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan
mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi sendiri dapat merujuk pada proses penafsiran yang sedang berlangsung atau hasilnya. Suatu interpretasi
dapat merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang diubah untuk menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol
71
Lestari Yuli Hastuti,
Redesign Sistem Kerja Dengan Metode Kaizen dan Simulasi Hasil Redesign Sistem Kerja
, Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha,2012, hal.4
72
Diakses dari http:kbbi.web.idinterpretasi
pada tanggal 27 Desember 2016