Risiko Dalam Perspektif Islam
Artinya : “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi
-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia -lah yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan
diusahakannya besok.”
Qs Luqman : 34
Ayat tersebut menadi dasar pemikiran konsep risiko dalam islam, khususnya kegiatan usaha dan investasi. Selanjutnya dalam surat Al-Hasyr
ayat 18, Allah berfirman:
Artinya : “Hai orang
-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha
mengetahui apa
yang kamu
kerjakan.”QS. Al-Hasyr : 18
Konsep ketidakpastian dalam ekonomi islammenjadi salah satu pilar penting dalam proses manajemen risiko islami. Secara natural, dalam
kegiatan usaha, di dunia ini tidak ada seorangpun yang menginginkan usaha atau investasinya mengalami kerugian.Bahkan dalam tingkat makro, sebuah
Negara juga mengharapkan neraca perdagangannya yang positif. Kaidah
syariah tentang imbal hasil dan risiko adalah
Al Ghurmu bil ghurmi
, artinya risiko akan selalu menyertai setiap ekspektasi
return
atau imbal hasil.
49
Dalam pandangan islam, menurut
Alin Ikmalia
segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus
dilakukan dengan baik.sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran islam. Rasulullah saw bersabda
dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tabrani yang artinya : Sesungguhnya Allah telah mencintai orang yang jika melakukan suatu
pekerjaan, dilakukan secara itqan tepat,, terarah, jelas dan tuntas.
50
Demikian pula dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abi Ya‟la, Rasulullah saw bersabda yang artinya : Allah swt mewajibkan kepada kita
untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu. Kata
ikhsan bermakna
melakukan segala
sesuatu secara
maksimal.Tidak boleh seseorang melakukan sesuatunya tanpa perencanaan, pemikiran dan pengetahuan tentang hal tesebut.Proses-proses manajemen
pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara mantap untuk melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan sesuatu sesuai
dengan aturan serta memiliki manfaat. Ketika manajeman risiko dilakukan oleh manusia dengan penuh tanggungjawab, sesungguhnya manusia telah
berusaha untuk menjaga amanah yang dibebankan tuhan kepada manusia
49
Ibid
.,Adam Hastawa,hlm 3
50
Alin Ikmalia,
Analisis Komparasi Pembentukan Gep Sensitivitas Sebagai Instrumen Manajemen Risiko
, Jurnal Ekonomi Islam,Volume 4, 2008, hlm 5.
untuk menjaga kekayaan miliknya. Dengan menaga amanah inilah kemudian manusia bisa dikatakan sebagai menyembah kepada tuhan.
Dengan demikian, ketika manusia melaksanakan pengendalian risiko dengan baik dan sempurna, maka manusia telah berusaha menjaga harta
kekayaan tuhan yang dibebankan kepada manusia. Manajeman risiko bagi umat islam adalah suatu hal yang penting untuk dilaksanakan. Manajemen
yang baik mengindikasikan bahwa manusia berusaha menjaga amanah Tuhan atas harta kekayaan.