Etika Produksi Dalam Islam
masalah yang ada diatas. Solusi dari produksi adalah berorientasi pada pencapaian harmoni atau keseimbangan bagi semua atau beberapa pihak yang
berkepentingan dengan masalah produksi.
53
Suruhan moral dalam memperlakukan sumber daya alam adalah Memakmurkan sumber daya alam. Memakmurkan sumber daya alam
merupakan kewajiban manusia QS. Hud: 61.
Artinya : Dan kepada Tsamud Ka mi utus saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan
selain Dia. dia Telah menciptakan kamu dari bumi tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian
bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat rahmat-Nya lagi memperkenankan doa hamba-Nya.
Larangan untuk merusak sumber daya alam. Larangan merusak sumber daya alam sebagai sumber kehidupan disebutkan Allah dalam QS. Al-
Qashash ayat 77.
53
Muhammad,
Etika Bisnis Islam
, yogyakarta, 2004, hlm 103
Artinya: Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Begitu juga dengan sumber daya manusia yang dituntut untuk meningkatkan
kapasitas dan
kemampuannya dalam
pekerjaan. Dengan demikian, pemilihan tenaga kerja yang handal dan profesional
menjadi kriteria utama. Fazlur Rahman menyebutkan klasifikasi ini, yaitu: Berdasarkan keahlian dan ketrampilannya. Islam menjunjung tinggi
nilai kerja dan output maksimal, sehingga kaum muslimin dituntut untuk belajar dan menekuni berbagai keahlian dan ketrampilan Kesehatan fisik dan
moral. Kekuatan fisik dan kejujuran merupakan kriteria pekerja yang handal dalam Islam.Akal pikiran yang baik. Akal pikiran yang baik
good personality
dibutuhkan untuk menggagas, inovasi, menilai mekanisme, dan hasil kerja dalam pekerjaan.Pendidikan dan pelatihan. Meningkatkan kualitas
kerja secara kolektif dilakukan dengan serangkaian program pendidikan dan pelatihan.
54
Suruhan moral dalam mendayagunakan potensi sumber daya manusia dalam Islam adalah: Manusia menjadi faktor penting kegiatan produksi.
Keberadaannya selain sebagai produsen juga menjadi penikmat hasil produksi.
54
Ibid
, Muhammad, hlm 107
Aktualisasi kemampuan dan keahlian manusia dalam kegiatan produksi sangat penting karena statusnya sebagai pengelola sumber daya ekonomi
yang disebutkan al- Qur‟an sebagai „abd dan
khalifah fi al-ardh
. Senantiasa memperbaharui dan meningkatkan kemampuannya untuk
beradaptasi dengan lingkungan sosial. Masyarakat Islam berkerja sama meningkatkan kapasitas dan etos kerja manusianya dalam rangka
meningkatkan taraf kehidupan.