keputusan oleh para pemakai laporan keuangan tersebut. Menurut peraturan mengenai laporan keuangan yang ada di Indonesia hal semacam ini
dimungkinkan. Pengungkapan sosial perusahaan bersifat sukarela voluntary disclosure,
yaitu diungkapkan oleh perusahaan secara sukarela tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Standar pelaporan pertanggungjawaban sosial masih belum
memiliki standar yang baku, sehingga jumlah dan cara pengungkapan informasi sosial bergantung kepada kebijakan dari pihak manajemen
perusahaan. Hal ini mengakibatkan timbulnya variasi luas pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan.
Karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan merupakan prediktor
luas pengungkapan [Lang and Lundholm 1993 dalam Anggraini 2006]. Setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu entitas
dengan entitas lainnya. Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial diproksikan dalam ukuran
dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas.
a. Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan mekanisme pengendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan manajemen puncak.
Komposisi individu yang bekerja sebagai anggota dewan komisaris
Universitas Sumatera Utara
merupakan hal penting dalam memonitor aktivitas manajemen secara efektif Fama dan Jesen, 1983, dalam Sitepu, 2008.
Dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan akan dipandang lebih baik, karena pihak dari luar akan menetapkan kebijakan yang
berkaitan dengan perusahaan dengan lebih objektif dibanding perusahan yang memiliki susunan dewan komisaris yang hanya berasal dari dalam
perusahaan. Dewan komisaris terdiri dari inside dan outside director yang akan
memiliki akses informasi khusus yang berharga dan sangat membatu dewan komisaris serta menjadikannya sebagai alat efektif dalam keputusan
pengendalian. Sedangkan fungsi dewan komisaris itu sendiri adalah mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen
direksi dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan
menyelenggarakan pengendalian intern perusahaan Mulyadi, 2002. Berkaitan dengan ukuran dewan komisaris, Coller dan Gregory 1999
dalam Sembiring 2005 menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk
mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial, maka tekanan
terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Financial Leverage
Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Tambahan informasi diperlukan
untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur [Schipper 1981 dalam Marwata 2001
dan Meek, et al 1995 dalam Fitriany 2001] Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan
ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin tinggi leverage,
kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba
sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Dengan laba yang dilaporkan lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan
melanggar perjanjian utang. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan memaksimalkan laba sekarang. Kontrak utang biasanya berisi tentang
ketentuan bahwa perusahaan harus menjaga tingkat leverage tertentu rasio utangekuitas, interest coverage, modal kerja dan ekuitas pemegang
saham [Watt Zimmerman 1990 dalam Scott 1997]. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat leverage rasio utangekuitas semakin besar
kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi
Universitas Sumatera Utara
[Belkaoui Karpik 1989 dalam Anggraini 2006]. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya termasuk
biaya untuk mengungkapkan informasi sosial.
c. Ukuran Perusahaan