e. Kepemilikan Manajemen
Mehran 1992 dalam Rosmasita 2007 mengartikan kepemilikan manajemen sebagai proporsi saham biasa yang dimiliki oleh manajemen.
Manajemen yang memiliki saham perusahaan tentunya akan menselaraskan kepentingannya dengan kepentingan sebagai pemegang
saham. Sementara manajer yang tidak memiliki saham perusahaan, ada kemungkinan hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Kepemilikan
manjamen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direktur.
Semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai
perusahaan. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka untuk meningkatkan image perusahaan, meskipun ia harus
mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut Gray, et. al., 1998.
f. Status Perusahaan
Status perusahaan, terdapat beberapa alasan yang dapat dikemukakan untuk kemungkinan perusahaan yang berstatus asing memberikan
pengungkapan yang lebih luas dibanding perusahaan domestik. Pertama, perusahaan dengan penanam modal asing mendapatkan pelatihan yang
lebih baik, misalnya dalam bidang akuntansi, dari perusahaan induknya di luar negeri. Kedua, perusahaan yang berstatus asing mungkin mempunyai
sistem informasi manajemen yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan pengendalian internal dan kebutuhan informasi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
induknya. Ketiga, kemungkinan juga terdapat permintaan informasi yang lebih besar kepada perusahaan berstatus asing dari pelanggan, pemasok,
analisis dan masyarakat pada umumnya. Perusahaan dengan status Penanam Modal Asing PMA akan
memberikan pengungkapan yang lebih luas dibanding perusahaan Penanam Modal Dalam Negeri PMDN. Perusahaan besar dianggap
mempunyai informasi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil. Fitriani 2001 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa status perusahaan
mempunyai hubungan negatif dengan kelengkapan pengungkapan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu