• Pengolahan sebagian atau Partial Treatment Process, misalnya diadakan
pengolahan kimiawidanatau pengolahan bakteriologi saja. Pengolahan ini pada lazimnya dilakukan untuk :
a. mata air bersih. b. air dari sumur yang dangkal atau dalam.
Dalam proses pengolahan air tersebut harus dibantu dengan unit – unit pengolahan air minum. Adapun unit – unit pengolahan air minum terdiri dari
bangunan penangkap air, bangunan pengendap pertama, pembubuh koagulant, bangunan pengaduk cepat, bangunan pembentuk flok, bangunan pengendap
kedua, bangunan penyaring, reservoir, pemompaan. Sutrisno, 2004
2.7. Unit – unit Pengolahan Air PDAM Tirtanadi
Adapun unit – unit pengolahan air minum di PDAM Tirtanadi terdiri dari: 1. Intake
Sumber air baku adalah air permukaan Sungai Belawan yang masuk melalui saluran yang bercabang dua dilengkapi dengan bar screen saringan kasar dan
fine screen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran – kotoran yang terbawa arus sungai. Masing – masing saluran dilengkapi
dengan pintu sluice gate pengatur ketinggian air dan penggerak electromotor. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodic untuk
menjaga kestabilan air masuk. 2. Bak pengendap I bak prasedimentasi
Bangunan ini berada setelah bangunan intake yang terdiri dari 2 unit 2 set. Setiap unitnya berdimensi 18 x 18 x tinggi ± 3 m, dilengkapi dengan 2 buah
Universitas Sumatera Utara
inlet gate, 2 buah screen, dan 2 buah outlet sludge pump yang berfungsi sebagai sarana penyalur lumpur, pasir dan lain – lain yang bersifat sedimen
yang akan dibuang ke lagoon. Pada bangunan ini terdapat satu buangan pompa transfer RWP.
Bangunan RWP pompa air baku berfungsi untuk memompakan air dari Bak pengendap I ke Bak pengendap II dan terdiri dari 3 unit pompa transfer,
kapasitas setiap pompa 110 ldet dengan rata – rata head 15 meter memakai motor AC nominal daya 13 x 14,35 KW.
3. Bak pengendap II Bangunan ini terdiri dari :
a. Bak koagulasi Bangunan ini berfungsi untuk menurunkan parameter turbidity, senyawa –
senyawa organik tersuspensi dan logam berat dengan penambahan koagulant PAC serta pengaturan pH proses dengan penambahan bahan
kapur sesuai dengan kondisi operasi. Bangunan ini dilengkapi dengan pengaduk mekanik rapid mix sedangkan penambahan bahan kimia
kedalam bak koagulasi dilakukan oleh pompa dosing. Untuk perawatan bak, maka secara periodik dilakukan pengurasan dan buangan dialirkan ke
lagoon. b. Bak flokulasi
Bangunan ini berfungsi untu memperbesar flok yang terjadi pada saat proses koagulasi sehingga lebih mudah diendapkan pada bak pengendap
sedimentasi. Untuk mempercepat flokulasi ditambahkan pengaduk putaran
Universitas Sumatera Utara
lambat slow mix. Bahan kimia yang ditambahkan adalah flokulan. Dosis flokulan yang ditambahkan didasarkan pada kualitas air baku yang masuk
yang dilakukan pompa dosing. Untuk perawatan bak, maka secara periodic dilakukan pengurasan dan buangan dialirkan ke lagoon.
c. Bak sedimentasi Bangunan ini berfungsi untuk tempat padatan atau flok yang terbentuk dari
proses flokulasi. 4. Saringan pasir cepat
Fungsi dari saringan pasir cepat adalah untuk menangkap flok yang tidak dapat dipisahkan pada bak pengendap bak sedimentasi. Flok yang masuk ke bak
saringan pasir cepat akan tertahan pada permukaan pasir sehingga semakin lama kecepatan penyaringan akan semakin lambat, jika kondisi ini terjadi,
maka filter harus di back wash. Air untuk back wash diambil dari bak reservoir dengan menggunakan pompa bck wash sedangkan air buangan back wash
dialirkan ke lagoon. Selanjutnya air yang sudah tersaring mengalir secara gravitasi ke bak khlorinasi dan netralisasi.
Filter terdiri dari 7 unit dengan dimensi filter sebagai berikut : Lebar L = 3 m
Panjang P = 5 m Tinggi T = 3 m
Tebal media filter = 80 cm, dengan susunan lapisan sebagai berikut : •
Pasir kwarsa, gradasi 0,45 mm – 0 70 mm dengan ketebalan 40 cm. •
Kerikil halus, gradasi 0,80 mm – 1,50 mm dengan ketebalan 10 cm. •
Kerikil kasar, gradasi 40,00 mm – 70,00 mm dengan ketebalan 30 cm. Spesifikasi pasir untuk saringan pasir cepat adalah :
Universitas Sumatera Utara
• Effective Size ES
= 0,500 – 0,700 mm •
Uniformity coefficient = 1,40 – 1.700 mm
• Specific Gravity
≥ 2500 kgm
3
5. Bak netralisasi dan Chlorinasi Bak netralisasi dan chlorinasi berfungsi sebagai tempat pengaturan pH agar air
hasil pengolahan mempunyai pH netral dan juga sebagai tempat penambahan chlor untuk menjaga agar kandungan chlorin dalam air yang akan
didistribusikan selalu ada untuk menghindari adanya bakteri patogen dalam air. Untuk membantu agar pencampuran sempurna maka dilakukan mixing dengan
menggunakan buffle. Selanjutnya air hasil olahan secara gravitasi mengalir ke reservoir dan siap untuk didistribusikan.
6. Reservoir Reservoir ini adalah berupa bangunan beton berdimensi panjang 23 m, lebar 23
m, tinggi 4 m dan berfungsi untuk menempung air bersihair olahan setelah melewati saringan pasir cepat filter dengn kapasitas ± 1500 m
3
. Air bersih yang mengalir dari saringan pasir cepat filter ke reservoir dibubuhi kapur
hingga pH netral dan pembubuhan chlorin untuk desinfeksi bakteri. 7. Pompa transmisi
Pompa transmisi pompa distribusi air bersih berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dan reservoir utama yang akan didistribusikan
kepada konsumen. Pompa transmisi terdiri dari 3 unit pompa dengan kapasitas masing – masing 110 ldet, total head 75 m.
8. Sludge lagoon
Universitas Sumatera Utara
Daur ulang adalah cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah mendorong perusahaan
untuk membangun sarana pengolahan air limbah berupa sludge lagoon. Lagoon ini berfungsi sebagai media penampungan air buangan bekas pencucian sistem
pengolah dan kemudian air tersebut disalurkan kembali ke bak pengendap I untuk diproses kembali.
2.8. Logam Berat