Metode Penelitian Objek Penelitian
variabel agar dapat dihitung nilainya serta dapat ditentukan peringkatnya. Dalam menetapkan arahan pemanfaatan lahan di Kecamatan Gisting ini digunakan tiga
parameter, yaitu kemiringan lereng, jenis tanah serta curah hujan. Ketiga parameter tersebut dilakukan pemberian skor untuk tiap masing-masing kelasnya.
1. Kemiringan lereng
Dalam penetapan arahan fungsi kawasan, kemiringan lereng diklasifikasikan menjadi lima kelas. Klasifikasi dan nilai skor faktor kemiringan lereng disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 3.
Klasifikasi dan nilai skor faktor kemiringan lereng.
No Kelas
Kemiringan Klasifikasi
Nilai Skor
1 I
0,00 - 8,00 Datar
20 2
II 8,01 - 15,00
Landai 40
3 III
15,01 - 25,00 Agak curam
60 4
IV 25,01 - 45,00
Curam 80
5 V
45,01 atau lebih Sangat curam
100
Sumber: Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, 1994 dalam Prapto Suharsono 1985:39.
2. Jenis tanah
Dalam penetapan arahan fungsi kawasan, untuk data jenis tanah dibagi ke dalam lima kelas. Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4.
Klasifikasi dan nilai skor jenis tanah menurut kepekaan terhadap erosi.
No Kelas
Jenis Tanah Klasifikasi
Nilai Skor
1 I
Aluvial, Gleisol, Planosol, Hidromorf kelabu, Laterik
Tidak peka 15
2 II
Latosol Kurang peka
30 3
III Brown forest soil, Non calcic brown,
Mediteran Agak peka
45 4
IV Andosol, Laterit, Grumusol, Podsol,
Podsolic Peka
60 5
V Regosol, Litosol, Organosol, Renzina
Sangat peka 75
Sumber: Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, 1994 dalam Prapto Suharsono 1985:39.
3. Curah hujan
Data curah hujan dalam menentukan arahan pemanfaatan lahan diklasifikasikan menjadi lima kelas. Klasifikasi dan nilai skor intensitas hujan harian rata-rata
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Klasifikasi dan nilai skor intensitas hujan harian rata-rata.
No Kelas
Intensitas mmhr Klasifikasi
Nilai Skor
1 I
sd - 13,60 Sangat rendah
10 2
II 13,61 - 20,70
Rendah 20
3 III
20,71 - 27,70 Sedang
30 4
IV 27,71 - 34,80
Tinggi 40
5 V
34,81 atau lebih Sangat tinggi
50
Sumber: Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, 1994 dalam Prapto Suharsono 1985:39.
Melalui overlay peta-peta di atas, maka akan didapatkan satuan-satuan lahan menurut klasifikasi dan nilai skor dari ketiga parameter tersebut. Penetapan
arahan fungsi kawasan dilakukan dengan menjumlahkan nilai skor dari ketiga faktor yang dinilai pada setiap satuan lahan. Kelas arahan fungsi pemanfaatan
lahan berdasarkan hasil penjumlahan skor dari tiap-tiap parameter disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6.
Klasifikasi arahan fungsi pemanfaatan lahan.
No Kriteria
Arahan Fungsi Pemanfaatan Lahan
1 Skor total 175
Kawasan lindung 2
Skor total 125-175 Kawasan penyangga
3 Skor total 0-124 dan lereng 8
Kawasan budidaya tanaman tahunan 4
Skor total 0-124 dan lereng 8 Kawasan budidaya tanaman semusim dan
permukiman
Sumber: Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, 1994 dalam Prapto Suharsono 1985.
Setelah diperoleh peta arahan fungsi pemanfaatan lahan berdasarkan hasil overlay ketiga peta di atas, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah arahan
untuk kawasan lindung.