KORELASI ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAGAR DEWA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 PAGAR DEWA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Zuhud Purbahukama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan sumber belajar geografi dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat Tahun Pembelajaran 2011/2012, yang berjumlah 152 siswa, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 46 siswa dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa.(1) Terdapat hubungan positif,cukup erat dan signifikan

antara pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan dengan prestasi belajar geografi siswa, yang ditunjukkan dengan r

hitung = 0,524 > rtabel = 0,291. Hal ini berarti ada kecenderungan semakin sering memanfaatkan sumber belajar geografi di perpustakaan maka semakin tinggi prestasi belajar geografi yang dicapai, semakin tidak pernah memanfaatkan sumber belajar geografi di perpustakaan siswa maka cenderung semakin rendah prestasi belajar geografi yang dicapai. (2) Terdapat hubungan positif,cukup erat dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa, yang ditunjukkan dengan r

hitung = 0,520 > rtabel = 0,291 Hal ini berarti ada kecenderungan semakin sering memanfaatkan sumber belajar geografi di rumah maka semakin tinggi prestasi belajar geografi yang dicapai, semakin tidak pernah memanfaatkan sumber belajar geografi di rumah siswa maka cenderung semakin rendah prestasi belajar geografi yang dicapai. (3) Terdapat hubungan positif, cukup erat dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan dan sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa, yang ditunjukkan dengan r

hitung = 0,496 > rtabel = 0,291 Hal ini berarti ada kecenderungan semakin sering memanfaatkan sumber belajar geografi di perpustakaan dan sumber belajar di rumah maka semakin tinggi prestasi belajar geografi yang dicapai, semakin tidak pernah memanfaatkan sumber belajar geografi diperpustakaan dan sumber belajar di rumah maka cenderung semakin rendah prestasi belajar geografi yang dicapai.


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia sering terjadi pergantian kurikulum. Pergantian kurikulum dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sudah empat kali terjadi perubahan kurikulum pendidikan yang diberlakukan di negeri ini, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kuriulum 1984, kurikulum 1994 dan mulai tahun 2004, kurikulum pendidikan nasional berubah menjadi kurikulum 2004, kemudian pada tahun 2006 kurikulum pendidikan nasiaonal berubah menjadi kurikulum 2006. Visi reformasi pembangunan dalam rangka penyelamatan dan reformasi kehidupan nasional yang tertera dalam Garis-garis Besar Haluan Negara adalah terwujudnya kehidupan yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin (Mulyasa, 2003: 3).

Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama dunia pendidikan paling bertanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

Hal ini sesuai dengan UU. No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal ini tentunya dalam


(3)

kurikulum yang baru ini menuntut kepada siswa agar mampu memanfaatkan usaha kemandiriaannya dalam mempelajari setiap mata pelajaran untuk mencari berbagai sumber selain dari guru, pada khususnya mata pelajaran geografi.

Joni (1983:3) menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari pendidik, peserta didik dan materi sebagai alat untuk mencapai tujuan serta lingkungan yang saling terkait antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk kegiatan operasional peningkatan kualitas, seperti: Pengadaan gedung sekolah, ruang perpustakaan, serta fasilitasnya. Ketersediaan sumber belajar geografi dapat dilihat dari data awal cukup memadai, baik dalam bentuk buku ajar geografi, ensiklopedi, atlas dan penunjang lainnya, akan tetapi kurang mendapat perhatian dari siswa dan guru dalam pemanfaatannya untuk menunjang belajar geografi.

Sumber belajar pada jenjang SMA mempunyai berbagai macam bahan pustaka yang telah disesuaikan dengan materi pelajaran yang termuat dalam kurikulum yang bersangkutan (Nurhadi, 1983:9). Oleh karena itu, siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk menunjang dalam peningkatan hasil belajarnya yang dalam hal ini adalah mata pelajaran geografi yang sangat membutuhkan penunjang yang berhubungan dengan materi, seperti: ensiklopedi, peta, atlas, buku ajar dan penunjang lainnya yang seperti perpustakaan ( Sulistiyono, 2003:4).

Kenyataannya masih ada sekolah yang tidak melibatkan sumber belajar geografi dalam pembelajaran, karena pembelajaran hanya terbatasdi dalam kelas,Fungsi perpustakaan yang demikian sudah waktunya diubah sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam pembaharuan di bidang pendidikan. Peranan perpustakaan dalam kegiatan pembelajaran terlihat jelas, mengingat proses pembelajaran modern menggunakan beberapa metode antara lain: tanya jawab, ceramah, diskusi dan lain-lain. Dengan metode tersebut peranan siswa dalam kegiatan


(4)

belajar mengajar tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru secara pasif, tetapi harus melakukan beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan belajar mengajar Nurhayati dalam Umy (1999:23).

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia yang berkualitas dalam pengetahuan, sikap, manapun keterampilan yang pencapainya dilakukan dengan terarah dan sistematis. Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan sekolah tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Prestasi belajar kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan pembelajaran Abdulrahman (2001:23) untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan kesadaran dan aktifitas siswa di dalam kelas di luar kelas. Dalam mewujudkan hasil belajar siswa dibutukan kerja sama antara pihak sekolah dan siswa.

SMA Negeri 1 Pagar Dewa sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ada di Tulang Bawang Barat, terletak di Jalan Raya Unit 6 Cahyau Randu. Dengan jumlah siswa tahun 2010 yaitu 423 yang terdiri dari kelas X 154 siswa, kelas XI 145 siswa, kelas XII 122 siswa. Potensi untuk berprestasi di SMA Negeri 1 Pagar Dewa sangat baik, dengan lokasi yang berada jauh dari keramaian kemungkinan siswa belajar lebih tenang, nyaman dan maksimal dalam menerima pelajaran yang diberikan olah guru tanpa terganggu oleh kebisingan kendaraan. Kondisi tersebut diharapakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pemanfaatan perpustakaan yang optimal diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X perpustakaan sekolah adalah salah satu sumber belajar yang terdapat disekoalah. Ruang perpustakaan yang dimiliki SMA Negeri 1 Pagar Dewa cukup luas dilengkapi dengan ruang baca yang cukup memadai dan nyaman. Ruangan yang cukup luas untuk meletakkan sumber belajar dan menampung cukup banyak siswa yang ingin membaca di perpustakaan.


(5)

Sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Buku Penunjang Materi Pembelajaran Geografi Kelas X Semester

Satu Di Perpustakaan Sekolah SMA Negeri Pagar Dewa Judul Buku/Pengarang danPenerbit Jumla h(Eks empla r) Geografi SMU kelas X,

Sumadi Sutrijat,

2005.Depdikbud. Pt Wihani Grafindo: Jakarta

240

Pelajaran Geografi untuk SMU kelas 1 cawu 2, Syaiful Khafid, 1993. PT. Sarana Panca Karya: Jakarta.

40

Geografi siswa SMA X, Warnadi Muhamad Zid, 2006. Depdikbud: Dirjen Dikdasamen: Jakarta.

240

Geografi I Petunjuk guru untuk SMA kelas X,

Sumadi Sutrijat, 2003.

Depdikbud. PT. METRO POS: Jakarta.

1

Ensikolopedi Sains dan Kehidupan,

Suroso AY, Anna Permanasari dan Kardiawarman, 2003. Depdiknas. CV Tarity Samudra Berlian: Jakarta.

10

Endikolopedi Indonesia Edisi Khusus,

Uitgeverij-W.Van Houve B.V, 1992. PT. Iichtiar Baru: Jakarta.

13

Penginderaan Jauh Jilid 1, Sutanto, 1998. Gajah Mada University Press: Yogjakarta.

1

Penginderaan Jauh Jilid 2, Sutanto, 1999. Gajah Mada University: Yogjakarta.

4

Ilmu pengetahuan Populer. Jilid 3 Ilmu Pengetahuan Bumi dan energi,


(6)

Grolier International Inc, 1998. PT. Widyadara: Jakarta

Penginderaan Jauh dan Interprestasi Citra,

Lille Sand-Kiefer, 1998. Gajah Mada University Press.

Yogjakarta.

3

Jendela IPTEK Ruang dan Waktu,

Dorling Kindersley, 1998.

2

Jagad Raya,

Halim. L. MAsalan-Moh. Makmur Tanudidjaja, 1999. Depdikbud. PT. Tiga Serangkai Mandiri: Jakarta.

720

Menyingkap misteri Planet Bumi,

A. Halim, Nursin Sahabudin, A. Sumadi, 1996. CV. Wahana Laras Sejahtera: Bandung

2

Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan,

Otto Soemarwoto, 1999.

Depdikbud-Dirjen Dikdasamen: Djambatan: Jakarta.

5

Ilmu pengetahuan Bumi dan

Antariksa, Moh. Ma’mur

Tanudidjaja,

2008. kemendikbud. Perum Balai Pustaka: Jakarta

720

Memahami geografi SMA/Ma untuk kelas X Semester 1

Bagja Waluya 2011 Pustaka: Puasat perbukuan Departemen pendididkan

20

Jendela iptek

Geografi kelas X semester 1 H.A Sudibyo 2011

Pustaka: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

20

Jumlah Buku 2049

Sumber: Dokumentasi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pagar Dewa

Berkaitan dengan prestasi belajar banyak faktor yang mempengaruhinya di antaranya adalah sumber belajar geografi di rumah. Sumber belajar geografi harus dimanfaatkan oleh siapapun


(7)

yang masih menginginkan belajar dan meningkatkan prestasi belajar geografi. Sumber belajar geografi dirumah tidak hanya terbatas pada perpustakaan sekolah, Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang disebut media pendidikan atau media instruksional untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar yang cocok, sumber tersebut menurut Sudjarwo (1988:125) harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu:

a. Harus dapat tersedia dengan cepat.

b. Harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri.

c. Harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri. Berdasarkan pada persyaratan tersebut, maka sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang tradisional, yaitu sesuatu sumber belajar yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientasi pada guru/lembaga pendidikan yaitu perpustakan sekolah.

Pemanfaatan sumber belajar sangatlah penting bagi seorang siswa karena dengan adanya pemanfaatan sumber belajar siswa akan lebih mudah dalam menggali informasi mengenai pengetahuan yang ingin dipelajarinya. Lengkapnya sumber belajar bagi seorang siswa diharapkan dapat lebih mendukung dalam proses belajarnya. Selain itu, lengkapnya sumber belajar juga dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang baik sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi kondisi pembelajaran yang baik sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Menurut Dimyati dan Mujdiono (2006:249) lengkapnya prasarana sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajran yang baik. Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, sedangkan sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fsilitas laboratorium sekolah dan


(8)

berbagai media pengajaran yang lain. Oleh karena itu, lengkapnya sumber belajar sangat diperlukan guna mempermudah dan memperlancar siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai belajar siswa.

Berdasarkan data survey pada penelitan pendahuluan dalam kenyataannya tidak semua siswa mencapai prestasi belajar yang memuaskan seperti yang diharapakan. Hal ini dapat dilihat dari penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Pagar Dewa pada mata pelajaran geografi kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, maka prestasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 2. Hasil Nilai Uji Blok Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011 Prestasi Sis wa % <60 (Rendah)

109 7

0 %

60-71(Sedang)

29 1

8 % >71(Tinggi

)

18 1

2 %

Jumlah 156 1

0 0 % Sumber : Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1

Pagar Dewa Tahun Pelajaran 2010/2011

Standar ketuntasan mata pelajaran geografi yang diterapkan di SMA Negeri 1 Pagar Dewa yaitu 60 (data primer). Berdasarkan Tabel 1, menunjukan bahwa prestasi belajar geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa tahun Pelajaran 2010/2011 masih rendah hal ini terlihat dari 156 siswa sebanyak 109 orang atau 70% memiliki prestasi rendah yakni


(9)

dengan nilai dibawah 60, sedangkan siswa yang prestasinya di atas 60 persentasenya 30% sebanyak 47 siswa.

Berdasarkan data survey pada penelitian pendahuluan diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan SMA Negeri 1 Pagar Dewa masih dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa dari pertanyaan-pertanyan peneliti tentang frekuensi kunjungan keperpustakaan, frekuensi peminjaman dan jumlah koleksi yang dipinjam oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa.

Berikut ini data yang diperoleh dari hasil survey pada penelitian pendahuluan tentang pemanfaatan perpustakaan terhadap 15 siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa yang berasal dari 5 kelas yang ada di SMA Negeri 1 Pagar Dewa yakni kelas X1, kelas X2, kelas X3, kelas X3 dan kelas X5.

Tabel 3. Frekuensi Kunjungan Siswa Kelas X Ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011

Kunjungan Siswa Dalam Satu Bulan

Katego ri Jumla h Siswa Pre sen tasi 0-2 kali 3-4 kali >4 kali

Rendah Sedang Tinggi 14 1 0 93, 33 % 6,6 7% 0%

J u m l a h 15 100

,00 %

Sumber: Jawaban Responden Penelitian Pendahuluan Tahun 2011 Menurut Soejonotrimo dalam Nurhadi (1983:85-86)

Tabel 3. Di atas memperlihatkan bahwa kunjungan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa ke perpustakaan dalam kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari besarnya presentase siswa


(10)

(93,33%) yang memiliki frekuensi kunjungan di perpustakaan yang termasuk dalam kategori rendah dalam jumlah kunjungan 0-2 kali sebulan, sebanyak 6,67% termasuk dalam kategori sedang, sedangkan presentase siswa yang memiliki frekuensi kunjungan ke perpustakaan yang termasuk kategori tinggi atau >4 kali dalam satu bulan sebanayak 0%.

Ciri utama perpustakaan sekolah adalah adanya fungsi pemanfaatan terhadap koleksi yang

dimilikinya, jadi perpustakaan sekolah bukanlah sekedar “fosil ilmu Pengetahuan” bukan sekedar

koleksi buku, melainkan koleksi bahan pustaka yang baik berupa buku maupun non buku yang berfugsi untuk dimanfaatkan secara efisien maka koleksi tersebut harus di proses dan di urus (Soedibyo, 1987:85).

Menurut Soejonotrimo dalam Nurhadi (1983:85-86) pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk menuruti kebutuhan baik dalam belajar maupun minat-minatnya. Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi:

1)Meminjam atau membaca buku-buku, bahan-bahan yang diwajibkan atau dianjurkan bagi penyelesaian pelajaran.

2) Di perpustakaan para siswa mencari keterangan dan bahan-bahan yang diperlukan. 3) Siswa datang untuk memenuhi minat dan rekreasi yang sehat setiap harinya.

Pemanfaatan yang efektif dan efisien terhadap koleksi perpustakaan akan menunjang kegiatan belajar-mengajar. Pemanfaatan yang efektif meliputi frekuensi kunjungan ke perpustakan sekolah, kesadaran untuk menjadi anggota perpustakaan, aktivitas siswa selama di perpustakaan dan kesiapan sebelum ke perpustakaan. Frekuensi peminjaman buku oleh siswa masih berada dalam kategori rendah.

Tabel 4. Frekuensi Peminjaman Buku OlehSiswa Kelas X Ke Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011

N o

Frekuensi Peminjama

n Buku

Dalam Satu Bulan Kategor i Jumlah Mahasisw a Presentas e 1 2 3 0-2 kali 3-4 kali >4 Kali

Rendah Sedang Tinggi 11 4 0 73,33% 26,67%

15 100,00%

Sumber: Jawaban responden penelitian pendahuluan tahun 2011

Berdasarkan Tabel 4 di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa (72,3%) memiliki frekuensi peminjaman dalam kategori rendah dalam hal tersebut melakukan peminjaman buku ke perpustakaan sebanyak 0-2 kali dalam sebulan, selebihnya (26,25%) termasuk dalam kategori sedang dengan melakukan peminjaman buku sebanyak 3-4 kali dalam sebulan, dan


(11)

tidak ada siswa yang memiliki frekuensi peminjaman yang termasuk dalam kategori tinggi atau melakukan peminjaman buku sebanyak >4 kali dalam sebulan.

Indikator pemanfaatan sumber belajar di perpustakan selanjutnya adalah jumlah buku yang dipinjam oleh siswa, sebab perpustakan dapat dikatakan telah dimanfaatkan oleh penggunanya bila koleksi atau buku-bukunya digunakan/dipinjam oleh penggunanya. Semakin banyak buku yang dipinjam, maka dapat dikatakn bahwa perpustakaan tersebut telah melakukan tugasnya sebagai penyedia informasi dan sudah dimanfaatkan dengan baik oleh para penggunanya. Tabel 5 berikut ini memperlihatkan data tentang jumlah buku yang dipinjam di perpustakaan Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011.

Tabel 5. Jumlah Buku Dipinjam Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011

NO Jumalah

Buku Yang Dipinjam Dalam Satu Bulan

Kategori Jumlah Mahasiswa Presentase 1 2 3 0-3 buku 4-7 buku >7 buku Rendah Sedang Tinggi 10 5 0 66,67% 33,33%

J u m l a h 15 100,00%

Sumber: Jawaban responden penelitian pendahuluan tahun 2011 (Soedibyo, 1987:85)

Dari Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa 15 siswa menjadi responden 66,67% diantara termasuk dalam kategori rendah dalam hal jumlah buku yang dipinjam dalam satu bulan (0-3 buku), sebanyak 33,5% siswa termasuk kategori sedang dengan jumlah buku yang dipinjam sebanyak (4-7 buku) dalam satu bulan, dan tidak satupun siswa yang termasuk dalam kategori


(12)

tinggi dengan jumlah yang dipinjam sebanyak >7 buku sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah.

Rendahnya prestasi siswa disebabkan berbagai faktor baik faktor interen maupun faktor eksteren. Dari Tabel 1-4, diduga bahwa rendahnya prestasi belajar siswa dalam pelajaran geografi disebabkan oleh rendahnya pemanfaatan sumber belajar georafi diperpustakaan, selain itu sumber belajar yang dimiliki juga dianggap masih kurang, hali ini dapat dilihat sebagian besar siswa hanya memiliki lembar kerja siswa (LKS) untuk sumber belajar geografi dan hanya sebagian kecil yang menggunakan buku cetak/paket geografi, dan atlas untuk sumber belajar selain buku catatan geografi selama proses pembelajaran (hasil pengamatan peneliti selama penelitian pendahuluan dan informasi dari guru mata pelajaran geografi kelas X di SMA Negeri 1 Pagar Dewa).

Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk diungkap seberapa besar hubungan dalam pemanfaatan sumber belajar geografi dengan prestasi belajar geografi. Untuk itu penulis mengajukan judul “Korelasi Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2010/2011.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Persepsi negatif siswa kelas X SMA Negeri Pagar Dewa sumber belajar geografi yang tersedia di perpustakaan sekolah.

2. Aktivitas siswa di perpustakaan sekolah masih rendah. 3. Kelengkapan sumber belajar geografi kurang


(13)

4. Pemanfaatan sumber belajar geografi diperpustakaan sekolah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa kurang.

5. Pemanfaatan sumber belajar geografi dirumah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa kurang. 6. Prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa memiliki kriteria rendah C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dalam penelitian ini maka akan penulis batasi menjadi:

1. Pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa

2. Pemanfaatan sumber belajar geografi di rumah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa 3. Prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa memiliki kriteria rendah

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber balajar geografi di perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2010/2011 2. Apakah ada hubungan positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber

belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2011/2012

3. Apakah ada hubungan positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber balajar geografi diperpustakaan sekolah dan sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2011/2012


(14)

E. Tujuan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah dan sumber belajar geografi di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2011/2012

F. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan wacana bagi dunia pendidikan, seiring dengan implementasi kurikulum KTSP yang mengarah pada terciptanya proses pembelajaran yang baik dan pembaharuan dalam dunia pendidikan.

2. Sebagai masukan bagi sekolah, guru geografi, petugas perpustakaan sekolah dan siswa agar selalu bekerja sama dalam memanfaatkan potensi perpustakaan sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar geografi.

3. Bagi peneliti, penelitian ini sangat berguna untuk menjadi motivasi kedepan bagi peneliti untuk selalu melibatkan perpustakaan dalam proses pembelajaran geografi di sekolah

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Semester II Tulang Bawang Barat tahun ajaran 2011/2012


(15)

2. Ruang Lingkup objek penelitian, adalah pemanfaatan sumber belajar geogrfi dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat tahun ajaran 2011/2012

3. Ruang Lingkup tempat penelitian, adalah SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang

Bawang Barat

4. Ruang lingkup waktu penelitian, yaitu tahun 2012


(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses yang berlangsung terus-menerus sepanjang hidup. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Winkel dalam Darsono (2000:4) mengatakan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

2.1.1 Ciri-Ciri Belajar

Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki oleh perbuatan belajar, dengan demikian ciri-ciri belajar ini akan membedakannya dengan perbuatan yang bukan belajar (Darsono, 2000:30). Ciri-ciri belajar tersebut adalah:

a) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan.tujuan dipakai sebagai arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan belajar.

b) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan pada orang lain. Jadi belajar bersifat individual.

c) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Berarti individu harus aktif bila dihadapkan pada suatu lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiiki berbagai potensi untuk belajar. Misalnya perhatian, minat, pikiran, emosi, motivas.

d) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri seseorang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terpisahkan satu sama lain.

2.1.2 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar.

Unsur-unsur dinamis dalam belajar mempunyai arti yaitu faktor-faktor yang keberadaannya berubah-ubah dalam diri individu yang belajar. Pada suatu saat faktor itu kuat, di saat lain melemah. Bila kondisi faktor itu menguat, maka proses belajar yang terjadi akan lancar dan


(17)

sebaliknya. Bila sedang menurun siswa melalui bantuan guru perlu meningkatkannya. Unsur-unsur dinamis dalam belajar, antara lain:

a) Bahan Belajar dan Upaya Peningkatannya. Bahan belajar sebagai muatan esensial diberikan untuk mencapai tujuan belajar, Oleh karena itu bahan belajar harus dipilih sesuai dengan tujuan belajar, disamping harus sesuai dengan minat siswa. Kemajuan dibidang ilmu penegatahuan dan teknologi sekarang ini memberikan kemudahan guru untuk memperoleh bahan belajar yang banyak dan bervariasi.

b) Alat Bantu dan Upaya Peningkatannya. Alat bantu belajar adalah segala sesuatu yang direncanakan oleh guru, biasanya berupa alat peraga dan media. Alat peraga berfungsi memperjelas hal-hal yang telah diterangkan, karena dengan alat peraga siswa mempunyai pengalaman lebih banyak daripada sekedar mendengarkan. Media berfungsi sebagai bahan belajar yang perlu dipelajari siswa tanpa melalui guru. Supaya suasana kondusif ini terwujud, guru perlu melakukan berbagai kegiatan, misalnya mengatur ruangan kelas secara tepat dan menarik, serta menciptakan interaksi yang wajar berlandaskan rasa sayang antar sesama (Darsono, 2000:33-37).

2.2 Pembelajaran Geografi.

Geografi menurut seminar dan lokakarya yang dilaksanakan di Jurusan Geografi, FKIP, IKIP Semarang kerjasama dengan IGI (1988), telah menghasilkan rumusan definisi Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena Geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam kontek keruangan. sedangkan pengertian geografi moderen: Geografi moderen adalah Geografi terpadu (integrated geografi) yang mempunyai ciri menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleksitas wilayah.

Studi geografi berkenaan dengan 1) permukaan bumi (geosfer), 2) alam lingkungan (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer), 3) umat manusia dengan kehidupannya (antroposfer), 4) penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupan termasuk persamaan dan perbedaan, 5) analisis hubungan keruangan gejala-gejala geografi dipermukaan bumi (Depdiknas,2006). Pembelajaran geografi hakikatnya adalah Pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya(Sumaatmaja,1997:9-12).

2.3 Teori Belajar konstruktivisme

Menurut pandangan teori Konstruktivisme, belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya. Oleh karena itu, pembelajaran diusahakan agar dapatmemberikan kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri siswa. Proses belajar sebagai salah satu usaha pemberian makna oleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi, kemudian akan


(18)

membentuk suatu konstruksi pengetahuan yang menuju pada kemutakhiran struktur kognitifnya. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir bahwa pengetahuan oleh manusia sedikit demi sedikit demi sedikit prestasinya diperluas melalui konteks terbatas.

Implikasi dari pandangan konstruktivisme disekolah adalah guru tidak lagi menstransfer ilmu secara utuh dan lengkap pada siswa, namun pengetahuan itu secara aktif dibangun oleh siswa itu sendiri melalui pembelajaran yang berkualitas belajar dengan perspektif konstruktivisme merupakan suatu proses perubahan konsepsi sehingga belajar merupakan suatu kegiatan yangrasional. Hal ini sejalan dengan pendapat dari West & Pines dalam rustam (2007:8) yang menyatakan bahwa belajar hanya akan terjadi bila seseorang mengubahnya atau setidak-tidaknya berkeinginan mengubah keinginannya.

Penekanan teori konstruktivisme adalah dalam proses pembelajaran siswalah yang harus mendapat penekanan merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukannya guru atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Penekanan belajar siswa secara aktif perlu dikembangkan. Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa Suparno dalam Nursalam (2007: 21).

Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang perlu diperhatikan dalam teoribelajar konstruktivisme, Hanbury (1996: 3) mengemukakan sejumlah aspek dalamkaitannya dengan pembelajaran, yaitu (1) siswa mengkonstruksi pengetahuandengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki, (2) pembelajaran menjadilebih bermakna karena siswa mengerti, (3) strategi siswa lebih bernilai, dan (4)siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalamandan ilmu pengetahuan dengan temannya.

Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler (1996:20) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran,sebagai berikut: 1) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakangagasannya dengan bahasa sendiri. 2) memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi

lebih kreatif dan imajinatif.

3) memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru.

4) memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa.

5) mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan menciptakanlingkunganbelajaryang kondusif.

Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukanoleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.


(19)

Sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala suatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajr mengajar.

Ada berapa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Mulyasa (2002) sebagi berikut:

1. Manusia. Yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung tau tidak langsung untuk melakukan kegiatan pembelajaran seperti guru dan konselor, penyuluh, pemimpin prusahaan, widyaiswara.

2. Bahan, yaitu suatu yang mengadung pesan pembelajaran baik yang diminati secarakhusus baik seperti filem pendidikan, peta, grafik, buku pake yang biasanya disebut buku pembelajaran maupun pembelajaran yang bersifat umum seperti film keluarga berencana yang bisa dimanfaatkan sepeti kepentingan belajar.

3. Lingkungan, yaituruang atau tempat dimana sumber-sumber dapat berinteraksi dengan pesertadidik misalnya perpustakaan, laboratorium, museum, kebun binatang dan sebagainya. 4. Alat dan peralatan, yaitusumber belajr untuk produksi dan/atau memainkan sumber-sumber lain

seperti kamera, slide.

5. Aktifitas, yaitu sumber belajr yng biasanya merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber belajar lain untuk memudahkan belajar, misalnya simulasi dan karya wisata.

Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang disebut media pendidikan atau media instruksional untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar yang cocok, sumber tersebut menurut Sudjarwo (1988:125) harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu:

a) harus dapat tersedia dengan cepat.

b) harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri.

c) harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri. Berdasarkan pada persyaratan tersebut, maka sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang tradisional, yaitu sesuatu sumber belajar yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientasi pada guru/lembaga pendidikan.


(20)

Belajar geografi juga memerlukan sumber belajar yang sebenarnya dapat digunakan oleh peserta didik untuk memperoleh informasi, pengetahuan pengalaman dan ketrampilan yang diperlukan dalam proses pembelajaran mata pelajaran geografi. Suharyono (2003: 6-40) menyarankan berdasarkan sifatnya sumber belajar geografi ada dua, yaitu:

a. Sumber Belajar Geografi yang bersifat harus digunakan disekolah. 1)Atlas.

Kumpulan dari Peta dan ilustrasi (ada kalanya juga disertai teks atau diskripsi), atlas mutlak perlu dipakai dalam proses pembelajaran geografi, meskipun tidak untuk setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan.

2)Buku Teks/Buku Pelajaran

Pemanfaatan buku pelajaran, termasuk lembar kerja siswa LKS, ialah adanya kenyatan bahwa apa yang ditulis dalam buku pelajaran yang menjadi pegangan siswa maupun guru tidak selalu memuat informasi secara akurat dan mutakhir, meski dalam proses penulisan dan penerbitannya telah melewati tahap-tahap seleksi dan evaluasi.

3) Globe

Globe lazim disebut sebagai alat peraga, media ataupun sarana belajar. Namun globe merupakan sumber belajar dalam arti bahwa dari globe bisa didapatkan sejumlah informasi, pengertian, pengetahuan yang menunjang tercapainya pemahaman, ketrampilan atau kompetensi tertentu lain dalam pelajaran geografi.

4)Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sumber belajar yang harus dimanfaatkan oleh siapapun yang masih mau belajar. Sumber belajar geografi tidak hanya terbatas pada perpustakaan sekolah saja,


(21)

melainkan juga perpustakaan-perpustakaan lain yang bermacam jenis dan tingkatannya, termasuk perpustakaan keliling yang diadakan di kota/daerah tertentu. Guru dan siswa tidak saja perlu memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, tetapi juga kemungkinan partisipasinya dalam melengkapi koleksi sumber di perpustakaan itu, antara lain dengan mengundang juga perhatian dan peranan orang tua murid maupun juga lembaga/yayasan di luar sekolah yang bersimpati terhadap pengembangan pendidikan.

a. Sumber Belajar Geografi yang bersifat harus digunakan di rumah

Sumber belajar geografi adalah segala sesuatu yang dimiliki dan didapat dan dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaranterdapat di dalamnya atau asal untuk belajar seseoran. Sumber belajar yang dimaksut dalam indikator ini adalah sumber belajar yang digunakan dirumah meliputi:

1. Atlas

2. BukuTeks/BukuPelajaran(buku catatan, buku cetak, LKS). 3. Globe

4. Peta.

5. Ruang Belajar dirumah

2.6Prestasi Belajar Geografi

Seseorang yang mengalami proses belajar menginginkan hasil yang baik sesuai apa yang hendak dicapai, untuk itu perlu kiranya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.


(22)

Prestasi belajar menurut Rusefendi (1995:2) adalah hasil interaksi antara beberapa faktor yang mempengaruhi individu sehingga diperoleh hasil kerja yang maksimal. Prestasi belajar identik dengan istilah keberhasilan belajar yang dipengaruhi oleh banyak faktor.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar/keberhasilan belajar itu menurut Slameto (1995:60) dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Faktor Internal.

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari atas faktor biologis dan faktor psikologis.

a) Faktor Biologis

Faktor biologis meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan keadan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan. Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan sehubungan dengan faktor biologis ini diantaranya adalah kondisi dan kesehatan fisik yang normal yang meliputi otak, panca indra, anggota tubuh dan organ-organ tubuh.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar atau keberhasilan belajar itu meliputi segala hal yang berkaiatan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang prestasi belajar atau keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Kondisi mental yang positif dalam proses belajar itu misalnya adalah kerajinan dan ketekunan dalam belajar.

2. Faktor Eksternal.

Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar diri individu, faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga yang meliputi kondisi keluarga yang harmonis, dukungan orangtua terhadap proses belajar serta kondisi ekonomi keluarga, lingkungan sekolah meliputi ketersediaan sarana prasarana belajar, kemampuan mengajar guru dalam mengembangkan kurikulum serta adanya hubungan yang harmonis antara anggota sekolah, lingkungan masyarakat yang meliputi pergaulan yang sehat dengan sesama anggota masyarakat yang mendukung proses belajar seseorang.


(23)

Setiap individu peserta didik atau siswa tentunya mempunyai perbedaan dalam penguasaan materi dan faktor intelegensinya. Kesimpulan, dalam hal ini prestasi belajar geografi merupakan hasil dari proses interaksi antara guru, peserta didik dan lingkungan khususnya dalam menelaah, mengkaji dan mempelajari mata pelajaran geografi.

Dalam penelitian ini penulis menggunkan kriteria prestasi belajar siswa diambil dari KKM semester 2 siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa yaitu 60. Adapun ketentuan kreteria ketuntasan adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Kriteria Ketuntasan Siswa Kelas X Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Pagar Dewa.

Interval Prestasi/Nilai

Kriteria

< 71 Tinggi

60-71 Sedang

> 60 Rendah

Sumber: Dokumentasi Sekolah

2.7Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi

Menurut kamus besar bahasa indonesia (2005:626) pemanfaatan berarti proses, cara, atau pembuatan memanfaatkan. Sedangkan menurut slameto (1991:50) suatu kegiatan yang bisa dilakukan seseorang untuk mengikuti kegiatan. Pemanfatan menurut Nana Sudjana (1988:65) adalah aktivitas yang dilakukan baik seseorang maupun beberapa orang dalam kesempatan tertentu.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfatan sumber belajar adalah aktivitas yang dilakukan seseorang dalam memanfataakan sarana yang ada pada sumber belajar geografi pada suatu kesempatan tertentu.

Yang dimaksud pemanfaatan Sumber belajar geografi dalam penelitian ini adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang siswa dalam rangka untuk menggunakan atau


(24)

mengambil manfaat dari sumber belajar geografi pada suatu kesempatan tertentu sebagai usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Adapun indikator pemanfatan Sumber belajar geografi dalam penelitian ini adalah , frekuensi pinjaman, jumlah koleksi yang dipinjam, dan aktivitas siswa selama di perpustakaan dan kesiapan sebelum ke perpustakaan.

2.8 Hubungan Sumber Belajar Dengan Prestasi

Menurut Sudjarwo (1988:126) pusat sumber belajar yang kadangkala diberi nama lain yang serupa seperti laboratorium alat Bantu belajar, alat bantu belajar atau pusat belajar mandiri yang berfungsi melayani berbagai kebutuhan individual suatu sekolah. Misalnya beberapa sekolah dapat dilayani oleh suatu pusat sumber belajar. Pada umumnya, pusat-pusat seperti itu ditempatkan dalam perpustakaan, yang sering mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai pusat sumber belajar yang tersedia untuk penyimpanan dan untuk pemanfaatan sumber belajar baik yang berupa cetak maupun non cetak.

2.8.1 Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang


(25)

mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.

Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar. Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus mampu: (a) Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. (b) Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar. (c) Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran. (d) Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku. (e) Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber. (f) Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar. (g) Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya. (h) Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif. Di samping kemampuan di atas, guru perlu (1) mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan, (2) mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut, (3) memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara memberikan pelayanannya. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal. Sajian ini akan mencoba menyoroti dari 3 (tiga) bagian yaitu, sumber belajar, pemanfaatan sumber belajar, dan pengelolaan sumber belajar.

2.8.2 Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak

Adanya perkembangan industri yang cepat, pada akhirnya dapat diproduksi peralatan dan bahan yang jumlahnya besar. Dengan diketemukannya alat cetak, maka lahirlah sumber belajar baru yang berbentuk cetak lainnya yang belum pernah ada sebelumnya. Konsekuensi diketemukannya sumber belajar tersebut adalah terjadinya perubahan tugas dan peranan guru


(26)

dalam pembelajaran. Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran, panplet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru dalam sistem instruksional pada saat itu.

Peran sumber belajar sangatlah signifikan dalam mencerdaskan masyarakat penggunanya, khususnya dalam mencetak siswa berprestasi. Peran sumber akan maksimal jika didukung oleh pihak sekolah (kepala sekolah). Fasilitas perpustakaan sekolah yang menyediakan sumber belajar dengan baik, membuat siswa bisa dan terbiasa belajar dengan baik. Sinergi antara siswa dan pustakawan, akan berbuah prestasi bagi siswa serta kinerja yang baik bagi pustakawan. Dengan koleksi uptodate yang terus berganti, siswa menjadi kaya akan wawasan, ilmu pengetahuan, informasi, tidak gaptek serta menjadi siswa pintar yang mempunyai segudang prestasi. Siswa yang senang dan sering memanfaatkan perpustakaan sebagai penyedia jasa informasi dan ilmu pengetahuan, akan terbantu dalam mewujudkan prestasi dan cita-cita pendidikannya.

Perpustakaan yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik akan mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan siswa. Siswa akan senang berhubungan dengan sumber belajar karena sumber belajar mampu memenuhi kebutuhannya. Kegiatan siswa dalam memperoleh

informasi merupakan tahapan awal dalam proses belajar yaitu tahapan

memperoleh/penerimaan informasi. Pengaruh sumber belajar dalam proses belajar mengajar tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya kebutuhan dan usaha siswa untuk memperoleh informasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Disinilah terjadinya hubungan timbal balik antara siswa dengan sumber belajar


(27)

.

Pembelajran merupakan suatu sistem yang mempunyai komponen yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu komponen dari sistem pengajaran adalah sumber belajar yang dapat dipergunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar memerlukan interaksi dengan sumber belajar. Agar diperoleh hasil yang maksimal dengan tingkat interaksi yang tinggi, maka proses interaksi perlu dikembangkan secara sistematik. Pengembangan proses interaksi dengan sumber belajar adalah merupakan suatu aktivitas dalam memanfaatkan sumber belajar.

Sumber belajar mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah. Sumber belajar merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah.sumber belajar harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut.

2.8.3 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini juga untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan


(28)

Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

Berikut ini beberapa manfaat sumber belajar menurut Depdiknas (1987) dalam Karwono (2000), yaitu:


(29)

i. Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang kungkrit dan langsung mendapat perjalanannya.

ii. Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan atau dikunjungi dan dilihat secara langsung oleh siswa. Contoh seperti penggunaan peta, denah foto dan sebagainya.

iii. Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya buku, foto-foto dan nara sumber

iv. Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misal pengunaan buku teks, majalah dan sumber informasi yang berpengaruh terhadap prestasi siswa. v. Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan atau pengajaran baik dalam

ruang lingkup mikro maupun makro.

vi. Sumber belajar dapat memberikan motivasi yang positif, lebih-lebih jika diatur dan dirancanakan pemanfaatanya dengan tepat

vii. Sumber belajar dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

Menurut Hijrah Saputra (2008) fungsi sumber belajar adalah : 1. Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan kongkrit

2. Memungkinkan sesuatu yang tidak bisa diadakan, dikunjungi, dilihat secara langsung.

3. Menambah dan memperluas cakrawala sajian.

4. Memberi informasi yang akurat dan terpadu.

5. Sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa Jadi, hubungan sumber belajar dan prestasi belajar siswa adalah dari sumber belajar sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar serta sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional, siswa dapat mencari informasi-informasi yang diperlukan dan dapat terjalin sinergi antara sumber belajar dan siswa yang akan berbuah prestasi bagi siswa sehingga sumber belajar sangat berperan dalam peningkatan prestasi belajar siswa sebab dapat mencerdaskan penggunanya, khususnya dalam mencetak siswa yang berprestasi.

Hal ini senada dengan pendapat dari seniawan dalam trimo (2008), beliau menyebutkan bahwa “fungsi utama sumber belajar adalah membuat proses belajar-mengajar siswa lebih ber makna melalui pemanfaatan sumber belajar yang tepat, maka dapat membuat proses pembelajaran lebih bermakna serta mampu meningkatkan prestasi”.


(30)

Setiap lembaga pendidikan perlu menyiapkan pengunaan sarana dan perasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran yaitu adalah atlas, buku pelajaran, dan perpustakaan. Sehubungan dengan hal tersebut SMAN I Pagar Dewa Tulang Bawang Barat mempunyai sumber belajar geografi sekolah yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh siswa-siswi SMAN 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat, termasuk siswa Kelas X namun kenyataan sumber belajar belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan sumber belajar oleh siswa yang masih rendah pada (lihat tabel 3 dan 4). Masalah tersebut menarik perhatian dan menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengadakan penelitian untuk mengetahuai bagaimana korelasi pemanfatan sumber belajar geografi diperpustakaan sekulah dengn sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat.

Atlas, buku pelajaran, dan perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan sangat membantu para siswa dan guru dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran. Sumber belajar geografi terdapat berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk menggali dan mengembangkan materipembelajaran yang nantinya dibawa ke dalam kegiatan Pembelajaran di kelas.

Pemanfaatkan sumber belajar yang menyediakan berbagai sumber penunjang siswa dalam memperoleh penegetahuan yang aktual dan juga untuk guru dalam mengembangkan materi dalam memberikan paparan ketika didalam kelas agar tidak membosankan, perlu sekali menggunakan sumber-sumber yang ada pada sumber belajar geografi.

Dengan pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan sekolah dan dirumah ini apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan dapat menciptakan sifat kritis dan kreatif dari siswa dan guru, sehingga dapat digunakan atau dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa,


(31)

yang dalam kesempatan kali ini penulis mengkhususkan untuk prestasi belajar geografi dan mata pelajaran lain pada umumnya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir dibawah ini.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Teoritis

C. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Ada hubungan yang positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun ajaran 2011/2012 semakin positif pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan sekolah oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 pagar Dewa semakin tinggi prestasi siswa.

Sumber Belajar Geografi

Pemanfaatan

Prestasi Belajar Geografi


(32)

2. Ada hubungan yang positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun ajaran 2011/2012 semakin positif pemanfaatan sumber belajar di rumah oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 pagar Dewa semakin tinggi prestasi siswa.

3. Ada hubungan yang positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan sekolah dan pemanfaatan sumber belajar di rumah dengan dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun ajaran 2011/2012


(33)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah jenis penelitian korelasional.

Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui bagaimana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan varasi-variasi pada satu atau lebih faktor yang lain berdasarkan koefisien korelasinya. Suharsimi Arikunto (2006:270) menyatakan bahwa kofesien korelasi merupakan suatu alat statistik yang digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara dua variabel. Dengan kata lain metode korelasi merupakan perhitungan statistik yang digunakan untuk mengetahu hubungan dua variabel atau lebih.

B. Populasi Penelitian Dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang memiliki karakter tertentu sesuai dengan apa yang diteliti (Suharsimi, 1996:108). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat tahun pelajaran 2010/2011. Populasi terdiri dari 156 siswa yang terdistribusikan dalam lima kelas. Pembagiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Populasi Penelitian.

No Kelas Jumlah Siswa

1. X1 31 Siswa


(34)

3. X3 31 Siswa

4. X4 32 Siswa

5. X5 30 Siswa

Jumlah Populasi 156 Siswa

Sumber: Dokumentasi Sekolah

Semua anggota populasi telah menjalani pelajaran geografi yang sama yaitu selain kelas X, Jumlah jam pelajaran yang sama pula, sehingga populasi dapat dikatakan homogen (Arikunto, 1987: 81).

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto,1996:109). Dalam pengambilan data sampel itu harus representatif, dalam arti segala karakteristik dari populasi kendalinya tercermin pula dalam sampel yang di ambil. Hal ini bertujuan agar kesimpulan yang diambil dari sampel tersebut juga merupakan kesimpulan dari populasi (Sudjana, 1992: 6).

Teknik sampel dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling, dimana setiap kelas dari anggota populasi dapat dipilih secara random menjadi sampel penelitian, dengan mengambil perwakilan dari setiap kelas yang dipilih secara random, yaitu dengan undian. Pengambilan perwakilan dari setiap kelas adalah 30% dari jumlah siswa setiap kelas. Perincian pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Pengambilan sampel penelitian. N

o

Kelas Jumlah Siswa x 30% Jumlah

1. X1 31 x 30% 9 Siswa

2. X2 32 x 30% 10 Siswa

3. X3 31 x 30% 9 Siswa

4. X4 32 x 30% 10 Siswa

5. X5 30 x 30% 8 Siswa

J u m l a h 46Siswa


(35)

C. Variabel Penelitian Dan Devinisi Oprasional Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

a) Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yang berdiri sendiri artinya variabel tersebut dapat mempengaruhi varabel lainya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah (X1) dan pemanfaatan sumber belajar geografi di rumah (X2).

b) Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar geografi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tahun Pelajaran 2011/2012 (Y).

3.3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV) 3.3.2.1 Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi

Pemanfaatan yang dimaksud dalam penelitian ini dalah kegitan siswa dalam menggunakan Sumber Belajar Geografi dalam rangka pembelajaran. Variabel pemanfaatan sumber belajar geografi diukur melaui indikator antara lain:

3.3.2.2 Sumber Belajar Geografi Yang Digunakan Di Sekolah 1. Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sumber belajar yang harus dimanfaatkan oleh siapapun yang masih mau belajar. Sumber belajar geografi tidak hanya terbatas pada perpustakaan sekolah saja, melainkan juga perpustakaan-perpustakaan lain yang bermacam jenis dan tingkatannya,


(36)

termasuk perpustakaan keliling yang diadakan di kota/daerah tertentu. Guru dan siswa tidak saja perlu memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, tetapi juga kemungkinan partisipasinya dalam melengkapi koleksi sumber di perpustakaan itu, antara lain dengan mengundang juga perhatian dan peranan orang tua murid maupun juga lembaga/yayasan di luar sekolah yang bersimpati terhadap pengembangan pendidikan. Indikator penelitian sumber belajar diperpustakaan adalah sebagai berikut:

a) Frekuensi kunjungan ke perpustakaan sekolah yaitu banyaknnya kunjungan siswa selama satu bulan terakhir pada saat penelitian.

b) Kondisi sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah dan jumlah koleksi yang dipinjam. Kondisi kenyamanan dan pelayanan peminjaman sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah untuk belajar.

c) Aktivitas siswa di perpustakaan sekolah yaitu pemanfaatan perpustakaan sebagai tempat kegiatan belajar. Aktivitas belajar meliputi tujuan dalam melakukan kegiatan belajar yang dilakukan siswa, dan lamanya waktu yang digunakan dalam kegiatan yang dilakukan dalam perpustakaan.

d) Penggunaan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah. Motivasi siswa untuk menggunakan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah

3.3.2.3 Sumber Belajar Geografi yang digunakan di rumah

Sumber belajar dalam proses pembelajaran sangatlah penting, karena dengan adanya sumber belajar maka siswa akan lebih mudah dalam mempelajari suatu pelajaran.

Menurut Association for Educational Communications Techonology (AECT) dalam

Daryanto (2010:60) mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi, sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.


(37)

Sumber belajar geografi menurut Nursid Sumaatmadja (2001:13) selain gejala-gejala hidup yang langsung terjadi dipermukaan bumi, buku-buku dan kepustakaan lain yang juga berkenaan dengan gejala tadi, menjadi sumber yang dapat dimanfaatkan pembelajaran geografi.

Mengarah pada pendapat di atas bahwa sumber belajar geografi adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai bahan belajar yang digunakan siswa untuk menuntut ilmu dan mendapatkan pengetahuan, dalam penelitian ini sumber belajar tersebut meliputi buku paket geografi, LKS geografi, buku catatan geografi, kliping pelajaran geografi, atlas, peta, globe. Sumber belajar geografi adalah segala sesuatu yang dimiliki dan didapat dan dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pembelajaran terdapat di dalamnya atau asal untuk belajar seseorang. Sumber belajar yang dimaksud dalam indikator ini adalah sumber belajar yang digunakan di rumah meliputi:

1. Buku paket geografi 2. LKS geografi

3. Buku catatan geografi 4. Atlas

5. Peta 6. Globe

Sumber belajar yang dimaksud di atas adalah sumber belajar yang digunakan di rumah. Ada tiga sumber belajar geografi memiliki hubungan yang erat yaitu atlas, peta dan globe yang harus dimiliki oleh setiap siswa kelas X untuk memenuhi kriteria pemanfaatan sumber belajar geografi di rumah. Dalam hal ini terdapat kemungkinan sebagian siswa tidak memiliki sumber belajar peta dan globe sehingga harus ada salah satu alat atau bahan yang merupakan pengganti sumber belajar tersebut yaitu atlas untuk memenuhi kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan tugas mata pelajran geografi seperti teori pada poin kedua dibawah ini.

Syutin (2004), mengelompokkan media dan sumber belajar pendidikan dalam tiga kelmpok yaitu: 1)Alat yang merupakan benda yang sebenarnya yang memberikan pengalaman langsung dan nyata.2)Alat yang merupakan bahan pengganti yang seringkali dalam bentuk


(38)

tiruan dari benda yang sebenarnya. Ining seringkali dalam bentuk tiruan dari benda-benda yang sebenarnya. Ini merupakan pengalaman buatan secara tidak langsung.3)Bahasa baik lisan maupun tulisan memberikan pengalaman melalui bahasa.

Untuk mengukur variabel mengetahui pemanfaatan sumber belajar geografi digunakan butir pertanayaan skala likert, maka variabel yang akan diukr dijabarkan menjadi indikato variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,2009:134-135).

Banyaknnya kunjungan siswa selama satu bulan turakhir dalam penelitian. Penulis mengunakan 40 item soal. Alternatif jawaban untuk masing-masing pertanyaan adalah 4 alternatif (a,b,c) dengan tipe skor a=4, b=3, c=2, d=1, Dengan demikin sekor tertinggi adalah 160 dan skor terendah 40. Selanjutnya adalah menggolongkan tingkat pemanfaatan perpustakaan perpustakaan menurut kategori tinggi, sedang, rendah.

Rumus yang digunakan untuk menentukan kategori pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan oleh siswa adalah sebagai berikut:

Keterangan: NT = Nilai Tertinggi

NR = Nilai terendah

K = Kategori

I = Interval (Soegyarto Mangkuatmodjo,1997:3)

Dengan demikian diperoleh kategori pemanfatan perpustakaan sebagai berikut: a. Skor 133 ≥ 160 = Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di Perpustakaan tinggi. b. Skor 102-132 = Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di Perpustakaan sedang c. Skor 71–101 = Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di Perpustakaan rendah.

� = �� − �� � = 6 −


(39)

d. Skor 40–70 = Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di Perpustakaan Sangat rendah.

3.3.2.4 Prestasi belajar Geografi

Prestasi belajar berarti hasil yang dicapai atau dikerjakan setelah belajar (Purwodarminto, 1983:768). Prestasi belajar geografi berarti hasil yang dicapai dan dikerjakan dalam mempelajari mata pelajaran geografi.

Dalam penelitian ini prestasi belajar geografi diambil dari data sekunder nilai bolok mata pelajaran geografi kelas X semester satu. Korelasi pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X, yaitu mencari hubungan antara penggunaan sumber belajar geografi yang ada di perpustakaan oleh siswa kelas X dalam menunjang proses pembelajaran mata pelajaran geografi dengan prestasi belajar geografi yang diperoleh siswa. Standar nilai yang digunakan untuk kelulusan yakni 60 (KKM), yang digunakan di sekolah. Adapun nilai yang digunakan untuk penilaian yakni 10-100.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut:

3.4.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi, dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data-data mengenai: a. Identitas siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat tahun ajaran


(40)

2010/2011.

b. Identitas sekolah, dimana peneliti mengadakan penelitian yaitu di SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat tahun pelajaran 2011/2012.

c. Informasi mengenai data seputar perpustakaan sekolah. Data-data tersebut diperoleh peneliti dari pihak sekolah yang bersangkutan.

d. Data nilai ujian Blok II (Ulangan Akhir Semester II) dari mata pelajaran geografi semester dua siswa kelas X, guna memperoleh informasi prestasi belajar geografi, yang merupakan data sekunder.

3.4.2 Metode Kuesioner

Metode kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat tahun ajaran 2011/2012 yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah baik yang meliputi jenis atau intensitas pemakaiannya.

3.4.3 Metode wawancara

Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi dari petugas perpustakaan mengenai koleksi bahan pustaka yang tersedia serta aktivitas siswa dalam kunjungannya ke perpustakaan dan guru mata pelajaran geografi yang mengajar kelas X mengenai pemanfaatan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaan geografi kelas X.

Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui apakah instrumen itu memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat pengambil data atau tidak.


(41)

Menurut Pabundu Tika (2005:66) Untuk langkah pembuatan tabel menggunakan metode tabulasi data pengolahan adata setelah proses coding dan menghitung frekuensi adalah melakukan tabulasi. Yang dimaksud dengan tabulasi adalah proses penyususnan dan analisis data dalam bentuk tabel. Dengan memasukan data dalam tabel, akan memudahkan akan memudahkan kita melakukan analisis. Pembuatan tabel sangat tergantung pada tujuan penelitian dan hipotesis yang kita buat.

E. Uji Persyaratan Instrumen Dan Persyaratan Analisis Data

Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas angket tersebut, terlebih dahulu angket dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuesioner sebagai berikut:

3.5.1 Validitas Kuesioner

Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data dari responden, instrumen yang berupa kuesioner terlebih dahulu diuji cobakan kepada 20 siswa yang merupakan populasi dari kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawan Barat Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2011/2012, 20 siswa ini tidak boleh digunakan sebagai sampel. Uji coba dilakukan pada tanggal 10 September 2011.

Pengujian kuesioner untuk menguji validitas dengan rumus product moment, sedangkan untuk menguji reliabilitas seluruh butir kuesioner dengan menggunakan rumus alpha. Hasilnya dari 52 butir soal pertanyaan yang dijadikan instrumen terdapat 40 butir yang valid dan 12 butir yang tidak valid (lampiran 3 halaman 84). 12 butir yang tidak valid tersebut tidak digunakan (dibuang) dan tidak dimasukkan dalam perhitungan reliabilitas instrumen dan tidak digunakan dalam penelitian kuesioner penelitian. Kriteria pengujian validitas adalah apabila r

tabel > rhitung (α=5%) maka instrumen tersebut dinyatakan valid, begitu juga sebaliknya jika didapat r

tabel< r

hitung maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (terdapat pada lampiran 3 halaman 80, 81 dan 82), sehingga dari 52 tadi tersisa 40 pertanyaan yang telah valid dan reliabel yang akan


(42)

digunakan sebagai instrumen guna mengumpulkan data mengenai pemanfaatan sumber belajar geografi.

Tabel 9. Validitas Kuesioner Pemanfaatan Sumber Belajar Di Perpustakaan Dan Sumber Belajar Di Rumah

No Harga XY Haraga r tabel (N=20) Keterangan

1 0,493 0,444 Valid

2 0,642 0,444 Valid

3 0,658 0,444 Valid

4 0,552 0,444 Valid

5 0,687 0,444 Valid

6 0,305 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

7 0,906 0,444 Valid

8 0,496 0,444 Valid

9 0,838 0,444 Valid

10 0,298 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

11 0,298 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

12 0,452 0,444 Valid

13 0,643 0,444 Valid

14 0,785 0,444 Valid

15 0,723 0,444 Valid

16 0,272 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

17 0,625 0,444 Valid

18 0,729 0,444 Valid

19 0,47 0,444 Valid

20 0,737 0,444 Valid

21 -0,08 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

22 0,527 0,444 Valid

23 0,591 0,444 Valid

24 0,402 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

25 0,841 0,444 Valid

26 0,583 0,444 Valid

27 0,639 0,444 Valid

28 0,362 0,444 Tidak

Valid/Dibuang


(43)

Valid/Dibuang

30 -0,03 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

31 0,569 0,444 Valid

32 0,479 0,444 Valid

33 0,811 0,444 Valid

34 0,409 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

35 0,549 0,444 Valid

36 0,544 0,444 Valid

37 0,574 0,444 Valid

38 0,621 0,444 Valid

39 0,378 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

40 0,503 0,444 Valid

41 0,487 0,444 Valid

42 0,545 0,444 Valid

43 0,48 0,444 Valid

44 0,565 0,444 Valid

45 0,508 0,444 Valid

46 0,366 0,444 Tidak

Valid/Dibuang

47 0,608 0,444 Valid

48 0,506 0,444 Valid

49 0,444 0,444 Valid

50 0,605 0,444 Valid

51 0,634 0,444 Valid

52 0,541 0,444 Valid

Sumber: Hasil perhitungan data kuesioner 2011

Ket = dibuang Karena masih terdapat soal lain yang dapat mewakili soal tersebut.

3.5.2 Reliabilitas Kuesioner

Alat ukur yang baik di samping mempunyai validitas yang tinggi, juga harus reliabel, artinya memiliki tingkat keajegan meskipun sudah berkali-kali diujikan. Di samping itu reliabilitas sering diartikan sebagai taraf kepercayaan. Untuk mengetahui besarnya reliabilitas pada instrumen pada angket dengan menggunakan SPSS:

Tabel 10: Reliabel Kuesioner Pemanfaatan Sumber Belajar Di Perpustakaan Dan Sumber Belajar Di Rumah


(44)

NO Harga rb Harga r

Tabel

Keterangan

1 0,956 0,444 Reliabel

Kaidah keputusan: jika rb > rTabel Berarti Reliabel

Jika r< rtabel Berarti tidak Tidak Reliabel

F. Hasil Perhitungan Uji Kuesioner 3.6.1 Hasil Uji Linieritas

Linieritas artinya asumsi adanya hubungan dalam bentuk garis lurus antara variabel. Uji linieritas data ini digunakan untuk menguji apakah pola hubungan antara dua variabel atau lebih yang sedang diujikan ini memiliki pola hubungan linier atau tidak. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji SPSS. Data tersebut linier jika data yang diperoleh yakni 0,000 < 0,05. Jika nilai signifikan linierity pada kolom anova tabel lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut linier. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa variabel yang diujikan memiliki pola hubungan yang linier. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran (9).

Tabel 11. Uji Linieritas

No Variabel Harga

P

Harga

a

Keterangan

1 Y Terhadap X1 0,367 0, 5 Linier

2 Y Terhadap X2 0,433 0,5 Linier

Sumber: Hasil perhitungan data tahun 2011

Pada hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikn yang diperolah (p) untuk setiap variabel penelitian lebih kecil dari pada nilai signifikan yang ditetapkan (a), sehingga p>a. Dengan demikian H0 doterima dan H1 ditolak karena data penelitian diatas linier.


(45)

3.6.2 Hasil Uji Normalitas

Penelitian ini adalah merupakan penelitian sampel. Untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak, dilakukan uji normalitas sampel dengan menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnov. Hasil pengujian normalitas sampel dengan menggunakan rumus kolmogrov Smirnov adalah sebagai berikut.

Tabel 12. Uji Normalitas

Variabel Sig. a Keterangan

X1 0,327 0,05 Berdistribusi normal

X2 0,123 0,05 Berdistribusi normal

Y 0,104 0,05 Berdistribusi normal

Sumber: Data primer tahun 2011

Untuk menguji normalitas data digunakan rumusan hipotesis sebagai berikut.

3.6.3 Hasil Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas sampel bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi itu bervarians homogen ataukah tidak. Untuk menguji homogenitas data digunakan rumusan hipotesis sebagai berikut.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji SPSS. Untuk uji homogen atau tidaknya suatu data diambil setelah membandingkan taraf signifikansi yang ditetapkan (a) dengan tarasignifikan yang diperoleh yaitu(P).hasil perhitungan uji homogenitas prestasi (Y) dengan pemanfaatan sumber belajar geografi (X) dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 13. Uji Homogenitas

No Variabel Harga

P

Harga

a

Keterangan

1 Y Terhadap X1 0,443 0,005 Homogen

2 Y Terhadap X2 0,448 0,005 Homogen


(46)

Pada hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikn yang diperolah (p) untuk setiap variabel penelitian lebih besar dari pada nilai signifikan yang ditetapkan (a), sehingga p>a. Dengan demikian H0 doterima dan H1 ditolak karena data penelitian diatas homogen.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian ini adalah:

3.7.1 Rumus Teknik Analisis Hipotesis Satu Dan Dua

Teknik analisis Korelasi Product Moment. Dengan rumus sebagi berikut:

3.7.2 Rumus Teknik Analis Data Hipotesis Tiga Teknik analisis korelasi berganda:

Dengan kreteria uji sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara X dan Y jika koefesien Korelasi ≠ 0 atao rxy ≠ 0, dan tidak ada

hubungan jika rxy= 0

2. Jika nilai rxy positif maka hubungan antara X dan Y bersifat positif, jika rxy negatif maka

hubungan antara X dan Y bersifat negatif.

3. Untuk tingkat keeratan hubungan X dan Y dapat diketahui setelah nilai rxy yang diperolah

dikonsultasikan pada tabel intepretasi nilai r (Tabel 13)

r

12 = � � � – � �

� � − � � � − �

� = � −


(47)

4. Terdapat hubungan yang signifikan pada taraf 5% bila rxy hitung sama atau lebih besar dari pada

rxy tabel( � hitung ≥ � tabel ) (suharsimi Arikunto, 2006:170)

Tabel 14. Iterprestasi nilai r

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1 Antara 0,000 – 0,199 Sangat rendah (tidak korelasi)

2 Antara 0,200 - 0,399 Rendah

3 Antara 0,400 - 0,599 Cukup tinggi

4 Antara 0,600 - 0,799 Tinggi

5 Antara 0,800 – 1,000 Sangat tinggi


(48)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai korelasi antara pemanfaatan sumber belajar geografi siswa di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Pagar dewa Semeseter Ganjil Tahun Pembelajaran 2011/2012.diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Korelasi antar pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2010/2011 memiliki hubungan positif yang cukup tinggi dan signifikan. Pemanfaatan sumber belajar akan mendorong siswa untuk belajar secara maksimal sehingga prestasi yang didapat pun semakin tinggi.

2. Korelasi antar pemanfaatan sumber belajar geografi di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2010/2011 memiliki hubungan positif yang cukup tinggi dan signifikan.

3. Korelasi antar pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan dan sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2012/2012 memiliki hubungan positif yang cukup erat dan signifikan. Pemanfaatan sumber belajar akan mendorong siswa untuk belajar secara maksimal sehingga prestasi yang didapat pun semakin tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai sumber belajar siswa geografi dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2011/2012, maka penulis menyarankan sebagai berikut:


(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145

Telepon (0721)704624 Faximile (0721)704624

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zuhud Purbahukama

NPM : 0643034047

Program studi : Pendidikan Geografi Jurusan / Fakultas : Pendidikan IPS / KIP

Alamat : Bawang Tirto Mulyo RT 003 RW 004 Kecamatan Banjar Baru Kab. Tulang Bawang

(Hp.085279828849)

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skipsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 19 Januari 2012

Zuhud Purbahukama


(2)

P

ERSEMBAHAN

Dengan sepenuh hati kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Bapak Bambang Suharsono dan Ibu Purwati tercinta, terimakasih untuk dukungannya dan

kasih sayangnya yang tulus ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan penuh kesabaran dan

perjuangan dan senantiasa memberikan doanya untuk keberhasilanku.

Mbak Bety Transiwi Purbaningtyas, Adik Dimas Purba Danar Dana,

Nenek Siti Pelah dan Levi Wulan Sari yang selalu memberikan dukungan,menunggu dan

motivasi untuk keberhasilanku

Almamater tercinta yang kubanggakan

Universitas Lampung.


(3)

SANWACANA

Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya telah memudahkan dan menerangi jalan pikiran penulis dalam menyusun skripsi yang berjudul “Korelasi Antara Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi Dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik, Bapak Sugeng Widodo, S,Pd. M.Pd. selaku pembimbing II, serta Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku dosen pembahas. Terimakasih atas bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, tidak lupa juga Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah mengesahkan skripsi penulis.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang mengurusi bidang akademik di fakultas. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang mengurusi bidang sarana dan prasarana di fakultas.


(4)

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung serta selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang mengurusi bidang kemahasiswaan di fakultas.

5. Bapak Drs. Rosana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung mendidik dan mengesahkan skripsi penulis dan mendidik penulis selama menyelesaikan studi.

6. Seluruh dosen Pendidikan Geografi yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menyelesaikan studi.

7. Bapak Sambudi, S.Pd. M.Pd. selaku Kepala sekolah, Bapak Wahyudi selaku guru bidang studi geografi Sekolah SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat yang telah memberikan izinnya dalam penelitian ini.

8. Seluruh keluaragaku, atas doanya dan cinta kasih sayangnya yang takkan tergantikan dan terbeli dengan apapun selain dengan syurga-nya. Amin.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2006, kawan ku Hayun Nur rochman, Deslan Tasri, Deni, Rian Marlina, Dediawan, Sulistyo, Dody Setiawan dan kawan-kawan Camelia terimakasih atas doa dan motivasinya.

Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Akhirnya dengan penuh pengharapan semoga skripsi sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 2012 Penulis,


(5)

Judul skripsi : KORELASI ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAGAR DEWA

TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Zuhud Purbahukama

Nomor Pokok Mahasiswa : 0643034047

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI:

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Drs. Zulkarnain, M. Si. Sugeng Widodo, S.Pd, M. Pd

NIP. 196001111987031001 NIP. 197505172005011002

2. Mengetahui:

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Rosana, M.Si.


(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Zulkarnain, M.Si. ..………...

Sekretaris : Sugeng Widodo, S.Pd, M.Pd. ………...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. ..…………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

4. NIP.196003151985031003

5. 6. 7. 8. 9.


Dokumen yang terkait

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAGAR DEWA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 68

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 46

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

0 12 83

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 79

KORELASI ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X MAN BANDING AGUNG OKU SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

1 39 47

KORELASI ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X MAN BANDING AGUNG OKU SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 12 57

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BELALAU TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 7 42

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA UTAMA WACANA METRO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

1 2 39

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PELAKSANAAN BELAJAR TUNTAS DI SMA NEGERI 1 TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 89