MENGESAHKAN
1. Tim Penguji:
Ketua : Dra. Asmaul Khair, M. Pd. ..........................................
Sekretaris : Drs. A. Sudirman, M. H. ..........................................
Penguji Utama : Dr. Hi. Darsono, M. Pd.
..........................................
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 9 Juli 2012
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: nama mahasiswa
: Melia Mega Astuti NPM
: 0813053044 jurusan
: Ilmu Pendidikan program studi
: S1 PGSD fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning CTL untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V B SDN 1 Totokaton Tahun Pelajaran 20112012” adalah benar-benar hasil
karya saya sendiri.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya
besedia dituntut berdasarkan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
Metro, Juni 2012 Yang membuat pernyataan,
Melia Mega Astuti NPM 0813053044
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada : Ibuku Siti Maimuri dan Ayahku Sazili
yang telah mendidik dan selalu mendoakan serta mencurahkan kasih sayang yang tiada taranya padaku serta, memberikan semangat yang tiada henti-hentinya
demi kesuksesanku, menjadi salah satu motivatorku untuk menjadi lebih baik. Adikku Yoni Adriansyah
yang selalu memberikan dukungan dan doanya padaku. Teman-teman seperjuangan yang begitu banyak,
tak bisa ku sebutkan satu persatu. Almamater Tercinta Universitas Lampung.
Judul Skripsi : PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING CTL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 TOTOKATON TAHUN
PELAJARAN 20112012
Nama Mahasiswa : Melia Mega Astuti
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813053044 Program Studi
: S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan KIP
MENYETUJUI,
1. Komisi Pembimbing
Dra. Asmaul Khair, M. Pd. Drs. A. Sudirman, M. H.
NIP 19520919 197803 2 002 NIP 19540505 198303 1 003
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd.
NIP 19541016 198103 1 003
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Metro Provinsi Lampung, pada tanggal 25 Maret 1990 sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Sazili dan Ibu
Siti Maymuri. Pendidikan formal yang pernah penulis tempuh adalah Taman Kanak-Kanak
TK Aisyah Bustanul Atfal selesai pada tahun 1996 dilanjutkan dengan menempuh pendidikan di Sekolah Dasar SD Negeri 5 Metro yang selesai pada
tahun 2002. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 5 Metro yang selesai pada tahun 2005 dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 4 Metro
diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD melalui jalur SNMPTN.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
”Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning CTL untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas
V B SDN 1 Totokaton Tahun Pelajaran 20112012”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas
Lampung. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat: 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung. 3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD
Universitas Lampung dan Pembimbing Akademik sekaligus selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang sangat
bermanfaat.
4. Ibu Dra. Asmaul Khair, M.Pd., selaku Ketua UPP Metro S1 PGSD sekaligus selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah membimbing dan memberikan
banyak masukan berarti dengan penuh kesabaran. 5. Bapak Drs. A. Sudirman, M. H., selaku Dosen Pembimbing Pembantu dalam
penulisan skripsi ini yang telah banyak memberikan masukan berarti bagi penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf PGSD UPP Metro yang telah banyak membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Badawi, S. Pd., Kepala Sekolah SDN 1 Totokaton, serta Dewan Guru dan Staf Administrasi yang telah membantu penulis selama penyusunan
skripsi ini. 8. Bapak Drs. Joni Efendi selaku teman sejawat yang banyak membantu penulis
dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. 9. Teristimewa kedua orang tua dan adik, yang telah memberikan bantuan baik
moral maupun materil demi keberhasilan studi penulis. 10. Seluruh rekan-rekan Program Studi S1 PGSD angkatan 2008, terima kasih
atas kebersamaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini. 11. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih kurang sempurna, akan tetapi penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
perkembangan serta peningkatan pada dunia pendidikan khususnya ke SD-an. Metro, Juli 2012
Peneliti
Melia Mega Astuti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah Republik Indonesia saat ini terus berusaha memajukan kualitas pendidikan di negara ini sesuai dengan perubahan zaman dan
kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, pasal 1 ayat 2
tentang SISDIKNAS menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman Depdiknas, 2008: 3. Perubahan zaman berpengaruh pada dunia pendidikan yang cukup signifikan, sehingga banyak merubah pola pikir
pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan. Untuk itu, pendidik
diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri, serta memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan yang merupakan dasar dari segala bidang untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa diselenggarakan untuk memberikan dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi para peserta didik. Pendidikan yang dilakukan di sekolah adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang
diselenggarakan guna membentuk manusia yang unggul karena pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas suatu bangsa. Jalur
pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar TK dan SD, pendidikan menengah SMP
dan SMA, dan pendidikan tinggi. Salah satu mata pelajaran wajib yang ada di Sekolah Dasar SD adalah
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS yang merupakan salah satu program yang menyiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik. Pendidikan
IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Ilmu yang dikembangkan dalam pendidikan IPS
merupakan hasil seleksi, adaptasi dan modifikasi dari hubungan interdisipliner antara disiplin ilmu pendidikan dan disiplin ilmu-ilmu sosial
yang diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis Supriatna, dkk., 2007: 5. Djahiri dalam Sapriya, dkk., 2006: 7 IPS merupakan ilmu
pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan
dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. IPS ditingkat persekolahan sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya
antara IPS untuk Sekolah Dasar SD dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA. Pengertian IPS di
persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti
mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan panduan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Penyederhanaan pendidikan IPS harus diorganisir dan disiapkan sedemikian rupa dan didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai. Materi
pendidikan IPS yang akan dipelajari siswa harus didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai. Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran
bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu, pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional.
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik mempunyai
kemampuan sebagai berikut: 1 Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya 2 Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiry, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari sosial
3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,
nasional, maupun global. Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS kelas V B SDN 1 Totokaton pada minggu pertama bulan Desember 2011, diperoleh informasi bahwa Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM mata pelajaran IPS adalah 64, dari jumlah 24 orang siswa yang ada, hanya 7 29 orang siswa yang berhasil mencapai KKM
sedangkan 17 71 siswa belum mencapai KKM. Hal ini terjadi karena, kondisi proses pembelajaran IPS masih berpusat pada guru teacher center
sehingga, pembelajaran jadi membosankan dan tidak menarik. Teacher center membuat guru dominan menggunakan metode ceramah. Siswa hanya
mendengarkan penjelasan guru saja, siswa menjadi tidak terangsang untuk aktif dalam pembelajaran dan media yang digunakan juga tidak menarik.
Aktivitas belajar siswa jadi terhambat dan hasil belajar pun jauh dari target yang diharapkan.
Salah satu cara untuk memperbaiki pembelajaran IPS adalah dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning CTL.
Pembelajaran dengan model ini merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia
nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan para
siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat Sardiman, 2011: 222. Dari konsepsi ini diharapkan hasil pembelajaran yang diperoleh bukanlah sesuatu
yang abstrak, hanya mentransfer pengetahuan saja dan mengutamakan tingkat hafalan dari berbagai materi yang diberikan tetapi lebih pada proses
pembelajaran yang berjalan alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna. Dalam kelas
kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapai tujuannya, guru hanya mengelola kelas agar kelas menjadi kondusif untuk belajar siswa.
Jadi, pengetahuan akan ditemukan oleh siswa sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa perlu
memperbaiki mutu pendidikan dengan mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning CTL
untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V B SDN 1 Totokaton Tahun Pelajaran 20112012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut:
1. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas V B SDN 1 Totokaton pada mata pelajaran IPS.
2. Rendahnya hasil belajar siswa kelas V B SDN 1 Totokaton pada mata pelajaran IPS.
3. Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru teacher center. 4. Media yang digunakan tidak menarik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran IPS dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas V B SDN 1 Totokaton Tahun pelajaran 20112012? 2. Apakah pembelajaran IPS dengan menggunakan model Contextual
Teaching and Learning CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V B SDN 1 Totokaton Tahun pelajaran 20112012?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai adalah untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V B SDN 1 Totokaton pada mata pelajaran IPS melalui model Contextual Teaching and Learning
CTL. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V B SDN 1 Totokaton pada mata
pelajaran IPS melalui model Contextual Teaching and Learning CTL.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Siswa
Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan model Contextual Teaching and
Learning CTL . 2. Guru
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan guru terhadap penguasaan penggunaan model Contextual Teaching and
Learning CTL secara tepat. 3. Sekolah
Merupakan bahan masukan yang berguna dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran IPS melalui model Contextual Teaching and Learning
CTL.
4. Peneliti Menambah pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan
mata pelajaran IPS dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning CTL serta menambah pengalaman sehingga, nantinya dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar 1. Pengertian Aktivitas
Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, 2007: 23 aktivitas adalah keaktifan atau kegiatan. Nasution http:id.shvoong.com aktivitas adalah
keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan. Sriyono
http:ivonyerniwaty.wordpress.com mendefinisikan
aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan
salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Sardiman 2011: 96 menyatakan bahwa aktivitas merupakan prinsip
atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Interaksi belajar-mengajar antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa
maupun sebaliknya antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Jadi, aktivitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan keinginan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan saat di dalam
kelas, siswa dikatakan beraktivitas selama siswa aktif ikut serta berinteraksi dengan guru maupun siswa lainnya.
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah berubah. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Belajar akan membuat seseorang dari
tidak tahu menjadi tahu. Sardiman 2011: 38 belajar menurut teori konstruktivisme, adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek belajar
membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari.
Bower dan Hilgurd dalam Hernawan, dkk., 2007: 2 mengatakan bahwa belajar diartikan sebagai usaha memperoleh dan mengumpulkan
sejumlah ilmu pengetahuan. Hamalik 2001: 28 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Komalasari 2010: 2 mendefinisikan belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa
perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan ataupun perubahan sementara karena suatu hal.
Rakhmat, dkk., 2006: 50 menjelaskan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan
perilaku seperti pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, sikap, persepsi dan tingkah laku efektif lainnya sebagai hasil dari pengalaman.
Berdasarkan beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk membangun sendiri pengetahuannya
dengan berusaha memperoleh sendiri makna dari apa yang dipelajari dan
dari belajar dapat membentuk suatu perubahan prilaku seperti kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyusuaian
diri yang diperoleh dari hasil pengalaman dan interaksi.
3. Pengertian Aktivitas Belajar