Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT
Tabel 2.1 Konstruk-konstruk Akar dari Ekpektansi Kinerja
Konstruk Definisi
Item-item
Kegunaan persepsian
perceived usefulness
Seberapa jauh seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem
tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. The degree to which a
person believes that using a particular system would enhance his
or her job performance. 1.
using the system in my job would enable me to
accomplish tasks more quickly.
2. Using the system in my job
would improve my job performance.
3. Using the system in my job
would increase my productivity.
4. Using the system would
enhance my effectiveness on the job.
5. Using the system would make
it easier to do my job. 6.
I would find the system useful in my job.
Motivasi ekstrinsik
extrinsic motivation
Persepsi yang diinginkan pemakai untuk melakukan suatu aktivitas
karena dianggap sebagai alat dalam mencapai hasil-hasil bernilai yang
berbeda dari aktivitas itu sendiri, semacam kinerja pekerjaan,
pembayaran, dan promosi-promosi. The perception that users will want
to perform an activity because it is perceived to be instrumental in
achieving valued outcomes that are distinct from the activyty itself, such
as improved job performance, pay, or promotions.
Motivasi ekstrinsik extrinsic motivation dioperasionalkan
menggunakan item-item yang sama dengan kegunaan persepsian
perceived usefulness di TAM sama dengan 6 item di atas.
Kesesuaian- pekerjaan
job-fit Bagaimana kemampuan-kemampuan
dari suatu sistem meningkatkan kinerja pekerjaan individual How
the capabilities of a system enhance
an individual’s job performance. 1.
Use of the system will have no effect on the performance of
my job reverse scored. 2.
Use of the system can decrease the time needed for
my important job responsibilities.
3. Use of the system can
significantly increase the quality of output on my job.
4. Use of the system can increase
the effectiveness of performing job tasks.
5. Use can increase the quantity
of output from the same amount of effort.
6. Considering all tasks, the
general extent to which use of the system could assist on the
job different scale used for this item.
Keuntungan relatif
relative advantage
Seberapa jauh menggunakan suatu inovasi dipersepsikan sebagai lebih
baik daripada menggunakan pendahulunya The degree to which
using an innovation is perceived as being better than using its
precursor. 1.
Using the system enable me to accomplish tasks more
quickly. 2.
Using the system improves the quality of the work I do.
3. Using the system makes it
easier to do my job. 4.
Using the system enhances my effectiviness on the job.
5. Using the system increase my
productivity. Ekspektansi-
ekspektansi hasil
outcome expectations
Ekspektansi-ekspektansi hasil outcome expectations berhubungan
dengan konsekuensi-konsekuensi dari perilaku. Berbasis pada bukti empiris,
mereka dipisahkan ke dalam ekspektansi-ekspektansi kinerja
performance expectations dan ekspektansi-ekspektansi personal
personal expectations. Untuk alasan pragmatis, empat
dari item-item muatan terbesar dari ekspektansi-ekspektansi
kinerja performance expectations dan tiga dari item-
item muatan terbesar dari ekspektansi-ekspektansi personal
personal expectations dari Compeau dan Higgins 1995b,
dan Compeau et al. 1999 dipilih untuk dimasukkan sebagai item-
item di penelitian ini sebagai berikut ini.
If I use the system...
1. I will increase my
effectiveness on the job. 2.
I will spend less time on routine job tasks.
3. I will increase the quality of
output of my job. 4.
I will increase the quantity of output for the same amount of
effort. 5.
My coworkers will perceive me as competent.
6. I will increase my chances of
obtaining a promotion. 7.
I will increase my chances of getting a raise.
pernyataan-pernyataan item memang sengaja tetap dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Inggris tanpa diterjemahkan.
Sumber: Venkatesh et al. 2003 dalam Jogiyanto 2007: 317
2.5.2 Ekspektansi Usaha
Jogiyanto 2007: 318 mendefinisikan ekspektansi usaha effort expectancy sebagai tingkat kemudahan yang dihubungkan dengan penggunaan suatu sistem.
Kalau sistem mudah digunakan, maka usaha yang dilakukan tidak akan terlalu tinggi dan sebaliknya jika sistem sulit digunakan maka diperlukan usaha yang
tinggi untuk menggunakannya. Tiga konstruk yang berasal dari model-model sebelumnya sudah ada yang
menangkap konsep ekspektansi usaha ini. Ketiga konstruk ini adalah sebagai berikut ini.
1. Kemudahan penggunaan persepsian perceived ease of use di TAMTAM2.
2. Kerumitan complexity di MPCU.
3. Kemudahan penggunaan ease of use di IDT.
Konstruk ekspektansi usaha effort expectancy dalam masing-masing model signifikan baik pada kondisi sukarela maupun pada kondisi mandatori. Akan
tetapi, masing-masing konstruk ini hanya signifikan pada periode pertama kali digunakan saja yaitu tahap TI atau periode setelah pelatihan dan menjadi tidak
siginifikan dengan berubahnya waktu.
Tabel 2.2 Konstruk-konstruk Akar dari Ekpektansi Usaha
Konstruk Definisi
Item-item
Kemudahan penggunaan
persepsian perceived
ease of use Seberapa jauh seseorang percaya
bahwa menggunakan suatu sistem akan bebas dari usaha The degree
to which a person believes that using a system would be free of
effort. 1.
Learning to operate the system would be easy for me.
2. I would find it easy to get the
system to do what I want it to do.
3. My interaction with the system
would be clear and understandable.
4. I would find the system to be
flexible to interact with. 5.
It would be easy for me to become skillful at using the
system. 6.
I would find the system easy to use
Kerumitan complexity
Seberapa jauh suatu sistem dipersepsikan sebagai sesuatu
yang secara relatif susah untuk dipahami dan digunakan The
degree to which a system is perceived as relatively difficult to
understand and use. 1.
Using the system takes too much time from my normal
duties. 2.
Working with the system is so complicated, it is difficult to
understand what is going on. 3.
Using the system involving too much time doing mechanical
operations e.g., data input. 4.
It takes too long to learn how to use the system to make it worth
the effort. Kemudahan
penggunaan ease of use
Seberapa jauh menggunakan suatu inovasi dipersepsikan
sebagai yang sulitt untuk digunakan The degree to which
using an innovation is perceived as being difficult to use.
1. My interaction with the system
is clear and understandable. 2.
I believe that it is easy to get the system to do what I want to
do. 3.
Overall, I believe that the system is easy to use.
4. Learning to operate the system
is easy for me. pernyataan-pernyataan item memang sengaja tetap dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa
Inggris tanpa diterjemahkan. Sumber: Venkatesh et al. 2003 dalam Jogiyanto 2007: 320
2.5.3 Pengaruh Sosial
Jogiyanto 2007: 318 mendefinisikan pengaruh sosial Social influence sebagai sejauh mana seorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh
orang-orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru. Pengaruh sosial Social influence sebagai suatu penentu langsung terhadap minat
diwakili oleh beberapa konstruk sebagai berikut: 1.
Norma subyektif subjective norm di TRA, TAM2. TPBDTPB, dan TAM+TPB.
2. Faktor-faktor sosial social factors di MPCU, dan image di IDT.
Thompson et al. 1991 dalam Jogiyanto 2007: 318 menggunakan istilah norma- norma sosial social norms dalam mendefinisikan konstruk ini dan mengaku
konstruk ini sama dengan norma subyektif subjective norm di TRA. Walaupun mereka berbeda label, namun masing-masing konstruk ini mengandung baik
secara implisit maupun eksplisit pemahaman bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh cara yang mana mereka percaya orang-orang lain akan
memandang perilaku mereka sebagai hasil dari menggunakan teknologi.
Tabel 2.3 Konstruk-konstruk Akar dari Pengaruh Sosial
Konstruk Definisi
Item-item
Norma subyektif subjective norm
Persepsi seseorang bahwa kebanyakan orang yang penting
baginya berpikir bahwa dia seharusnya melakukan perilaku
bersangkutan
The person’s perception that most people who
are important to him think he should or should not perform the
behavior in question. 1.
People who influence my behavior think that I
should use the system. 2.
People who are important to me think that I should
use the system.
Faktor-faktor sosial social
factors Internalisasi seseorang tentang
kultur subyektif grup acuan dan kesepakatan interpersonal spesifik
yang dilakukan seseorang dengan orang-orang lain di situasi-situasi
sosial spesifik
The individual’s internalization of the reference
group’s subjective culture and specific interpersonal agreements
that the individual has made with others in specific social
situations. 1.
I use the system because of the proportion of the
coworkers who use the system.
2. The senior management of
this business has been helpful in the use of
system. 3.
My supervisor is very supportive of the use of the
system for my job. 4.
In general, the organization has
supported the use of the system.
Image Sejauh mana penggunaan suatu
inovasi dipersepsikan meningkatkan imej atau status
seseorang di sistem sosialnya The degree to which use of an
innovation is perceived to
enhance one’s image or status in one’s social system.
1. People in my organization
who use the system have more prestige than those
who do not. 2.
People in my organization who use the system have a
high profile. 3.
Having the system is a status symbol in my
organization. pernyataan-pernyataan item memang sengaja tetap dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa
Inggris tanpa diterjemahkan. Sumber: Venkatesh et al. 2003 dalam Jogiyanto 2007: 322
2.5.4 Kondisi-kondisi Pemfasilitasi
Jogiyanto 2007: 318 mendefinisikan kondisi-kondisi pemfasilitasi fasilitating conditions sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infrastruktur
organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung sistem. Definisi ini mendukung konsep yang sama dengan konstruk-konstruk kontrol perilaku
persepsian perceived behavioral control di TPBDTPB, TAM+TPB. Kondisi- kondisi pemfasilitasi di MPCU, dan kompatibilitas compability di IDT. Masing-
masing konstruk ini dioperasionalkan secara sama untuk memasukkan aspek-
aspek lingkungan teknologikal atau organisasional yang dirancang untuk menghilangkan halangan-halangan menggunakan.
Tabel 2.4 Konstruk-konstruk Akar dari Kondisi-kondisi Pemfasilitasi
Konstruk Definisi
Item-item
Kontrol perilaku
persepsian perceived
behavioral control
Merefleksikan persepsi-persepsi dari batasan-batasan internal dan
eksternal pada perilaku dan meliputi keyakinan sendiri, kondisi-
kondisi pemfasilitasi sumberdaya, dan kondisi-kondisi pemfasilitasi
teknologi reflects perceptions of internal and external constraints on
behavior and encompasses self- efficacy, resource facilitating
conditions, and technology facilitating conditions.
1. I have control over using the
system. 2.
I have the resources necessary to use the system.
3. I have the knowledge
necesarry to use the system. 4.
Given the resources, opportunities and
knowledge it takes to use the system, it would be easy for
me to use the system.
5. The system is not compatible
with other system I use. Kondisi-
kondisi pemfasilitasi
facilitating conditions
Faktor-faktor obyektif di lingkungan yang mana pengamat-
pengamat setuju membuat suatu tindakan untuk mudah dilakukan,
termasuk penyediaan dukungan komputer obyective factors in the
environment that observers agree make an act easy to do including
the provision of computer support . 1.
Guidance was available to me in the selection of the
system. 2.
Specialized instruction concerning the system was
available to me. 3.
A specific person or group is available for assistance
with system difficulties. Kompatibilitas
compability Seberapa jauh suatu inovasi
dipersepsikan sebagai sesuatu yang konsisten dengan nilai-nilai yang
ada, kebutuhan-kebutuhan, dan pengalaman-pengalaman dari
pengadopsi-pengadopsi potensial the degree to which an innovation
is perceived as being consistent with existing values, needs, and
experiences of potential adopters. 1.
Using the system is compatible with all aspects
of my work. 2.
I think that using the system fits well with the way I like
to work. 3.
Using the system fits into my work style.
pernyataan-pernyataan item memang sengaja tetap dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Inggris tanpa diterjemahkan.
Sumber: Venkatesh et al. 2003 dalam Jogiyanto 2007: 324
2.5.5 Minat menggunakan
Konsistensi dengan teori yang sudah ada, minat menggunakan behavioral intention akan mempunyai pengaruh ke penggunaan teknologi secara positif.
Lovelock 2007 dalam Nurmuyasarah dkk 2013: 119 mengemukakan bahwa adanya manfaat yang dirasakan oleh pemakai sistem informasi akan
meningkatkan minat mereka untuk menggunakan sistem informasi. Sedangkan Umar 2008 dalam Nurmuyasarah dkk 2013: 119 menyatakan bahwa
keyakinan seseorang akan kegunaan sistem informasi akan meningkatkan minat mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan sistem informasi
dalam pekerjaannya. Minat penggunaan Behavioral Intention didefinisikan sebagai tingkat keinginan
atau niat pemakai menggunakan sistem secara terus menerus dengan asumsi bahwa mereka mempunyai akses terhadap informasi. Minat penggunaan
diwujudkan oleh tingkat keinginan atau niat pengguna Handayani, 2007: 80. 2.5.6
Perilaku Menggunakan Triandis 1980 dalam Handayani 2007: 79 mengemukakan bahwa perilaku
seseorang merupakan ekspresi dari keinginan atau minat seseorang intention, dimana keinginan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, perasaan affect,
dan konsekuensi-konsekuensi yang dirasakan perceived consequences.
2.5.7 Pemoderasi
Beberapa variabel moderasi yang digunakan antara lain gender, usia, pengalaman, dan kesukarelaan menggunakan.