pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dan Numbered Heads Together dapat memberikan nilai keterampilan sosial yang signifikan dengan
terlebih dahulu merencanakan tujuan pembelajaran, memfungsikan alat pembelajaran, pengoptimalan sumber belajar, dan semua rangkaian yang
telah ditentukan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian relevan tersebut menjelaskan bahwa Think Pair Square dan Numbered Head together merupakan tipe dari model pembelajaran kooperatif
yang distruktur untuk menciptakan interaksi dalam proses pembelajarannya yang berkaitan erat dengan keterampilan sosial siswa, jika dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional, hal tersebut berhubungan dengan peneltian penulis yang mengkaji tentang aplikasi model pembelajaran
kooperatif tipe TPS, dan Tipe NHT serta pembelajaran konvensional melalui metode ceramah terhadap keterampilan sosial siswa di kelas VIII SMP Negeri
3 Kalianda Lampung Selatan.
2.3 Kerangka Pikir
2.3.1 Terdapat Perbedaan Rata-Rata Keterampilan Sosial Siswa Antara
Siswa yang Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Square TPS, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together NHT, dan Pembelajaran Konvensional
Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang memiliki tujuan
belajar yang tidak hanya menekankan pada hasil akhir tetapi juga proses. Pendidik memiliki peranan dalam menciptakan situasi kelas yang dapat
mengoptimalkan pencapaian tujuan IPS bukan hanya hasil akhir berupa
nilai kognitif, tetapi nilai dan keterampilan yang diperoleh selama dan setelah proses pembelajaran IPS. IPS memiliki salah satu tujuan yang
harus dicapai dalam pembelajarannya yaitu keterampilan sosial. IPS sarat dengan makna sosial, selain siswa dibekali materi tentang ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk kepentingan pendidikan. IPS juga melatih keterampilan bagaimana siswa harus besosialisasi dengan orang lain
sehingga siswa mampu menjadi warga negara yang baik yang mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan sekitarnya.
Keterampilan sosial tersebut tidaklah datang secara tiba-tiba dibutuhkan proses, disinilah peran guru untuk memfasilitasi dan menciptakan
keterampilan sosial melalui pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat.
IPS dan Model pembelajaran kooperatif memiliki keterkaitan hasil yang
ingin dicapai dalam pembelajarannya yaitu keterampilan sosial, dalam menciptakan keterampilan sosial siswa harus dikondisikan sedemikian
rupa sehingga mereka mampu untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dan empati antar siswa dan antar siswa dan guru. Model
pembelajaran kooperatif yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan interaksi dalam proses pembelajarannya adalah model struktural,
diantaranya Think Pair Square yang merupakan modifikasi dari Think Pair Share dan Numbered Head Together. Kedua model struktural
tersebut merupakan
alternatif dari
model pembelajaran
konvensionaltradisional yang berpusat pada guru.
Struktur siswa pada Think Pair Square dibentuk think, pair berpasangan, kemudian square kedua pasangan berkumpul dalam satu
kelompok, sehingga interaksi dan kerjasama siswa dalam mendiskusikan tugas yang diberikan oleh pendidik menjadi optimal, dan meminimalisasi
free rider dalam proses pembelajaran. Pada Numbered Head Together, struktur siswa dibentuk dalam kelompok 3-5 siswa kemudian siswa diberi
nomor, siswa berdiskusi tentang tugas yang diberikan, kemudian guru mengajukan pertanyaan, siswa yang memiliki kepala bernomor yang
disebutkan harus siap untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru secara rebutan, kepala bernomor yang berhasil mendapatkan poin
yang berkontribusi pada nilai kelompok. Kelas TPS dan NHT, siswa distruktur untuk berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lain sehingga kelas tidak pasif, lain halnya dengan model pembelajaran konvensional dimana kelas tampak hening,
siswa hanya diberi pengetahuan tanpa harus terjadi umpan balik, sehingga interaksi dan komunikasi yang efektif antar siswa, antara siswa dan guru
tidak terjalin secara efektif dan empati. Secara struktur dan tahap-tahapan pembelajaran dapat terlihat NHT, TPS, dan Konvensional melalui metode
ceramah memiliki perbedaan dalam menciptakan keterampilan sosial siswa.