Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Guru merupakan seorang yang penting dalam proses belajar mengajar. Guru mempunyai peran aktif dalam perkembangan anak didiknya. Dalam pengertian
sederhana yang dikemukakan oleh Djamarah 2010: 31, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di
mushola, di rumah, dan sebagainya.
Guru dapat dilihat dari dua sisi. Pertama secara sempit, guru adalah orang yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang yang kerjanya mengajar
dan memberikan pelajaran di kelas. Sedangkan secara luas diartikan guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut
bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing- masing. National Educational Association NEA, mendefinisikan guru sebagai
semua petugas yang langsung terlibat dalam tugas-tugas kependidikkan.
Dari definisi diatas dapat dikatakakan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik,
baik secara individu maupun klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah. Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut
berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Guru merupakan komponen penting bukan hanya dalam
bidang pendidikan tetapi juga dalam komponen berbangsa dan bernegara. Karena guru merupakan seorang yang membentuk watak dan mentrasferkan ilmu serta
kemampuannya kepada siswa sehingga kelak di masa depan siswa tersebut mampu menjadi penerus bangsa yang mampu membuat negaranya berdiri sejajar
dengan negara lain serta mampu bersaing baik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru yang baik adalah guru yang tidak hanya melakukan proses
transfer of knowledge tetapi juga mampu melakukan proses transfer of values kepada setiap siswanya, sehingga selain memiliki ilmu dan pengetahuan, siswa
juga memiliki nilai pada dirinya.
Wahyudi 2012: 18, mengemukakan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru adalah sebagai berikut:
1. Cakap
Sebagai seorang pendidik harus memiliki kecakapan dalam menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan dan mempunyai kepribadian yang baik.
2. Ikhlas
Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, guru harus senantiasa ikhlas semata-mata untuk beribadah dalam semua pekerjaannya
baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan, atau hukuman.
3. Berkepribadian
Guru yang mempunyai kepribadian yang baik tentu akan dapat menanamkan kepribadian yang baik pula pada peserta dan dapat membimbingnya kearah
pertumbuhan sosial yang sehat dan wajar.
4. Taqwa
Sifat terpenting yang harus dimiliki pendidik adalah taqwa. Dalam semua aspek pendidikan yang diterapkan secara nasional di Indonesia yang menjadi
sasaran dan tujuan yang harus dicapai adalah taqwa. Jadi, anak didik yang bertaqwa hanya dapat dihasilkan oleh pendidik yang bertaqwa.
5. Memiliki kompetensi keguruan
Kompetensi keguruan adalah kemampuan yang diharapkan yang dapat dimiliki oleh seorang guru.
Sebagai seorang pendidik, guru mempunyai tanggungjawab yang besar dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan pendidikan, sesuai dengan pendidikan
nasional yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003.
Pemerintah merasa standar kompetensi perlu dimiliki oleh guru dalam melaksanakan profesinya, sehingga pemerintah mengeluarkan Permendiknas
Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Standar kompeteni guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi
utama, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.
Kompetensi guru juga telah diatur menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.
Penjabaran dari keempat kompetensi guru akan dijabarkan adalah sebagai berikut.
1. Kompetensi Kepribadian
Merupakan penguasaan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Selain
itu, dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia. b.
Menampilakn diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa. d.
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru dan merasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Setiap guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Seorang guru harus menampilkan kepribadian yang baik, tidak
saja ketika melaksanakan tugasnya disekolah, tetapi juga diluar sekolah guru harus menampilkan keprbadian yang baik.
Wahyudi 2012: 28, mendefinsikan kepribadian adalah keadaan manusia sebagai perseorangan keseluruhan sifat yang merupakan watak orang biasa,
bergeser artinya: orang yang baik sifatnya dan wataknya. Kepribadian sangat menentukan tinggi rendahnya seorang guru dalam pandangan anak didik atau
masyarakat. Kepribadian merupakan salah satu unsur yang menentukan keakraban hubungan guru dan anak didik yang tercermin dalam sikap dan
perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik.
2. Kompetensi pedagogik
Yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Selain itu, kemampuan pedagogik juga ditunjukkan dalam
membantu, membimbing, dan memimpin peserta didik. Dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu:
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual. b.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c.
Mengembangkan kurikulum terkait dengan mata pelajaranbidang pengembangan yang diampu.
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran. f.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. j.
Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sementara itu dalam perspektif Pendidikan Nasional, pemerintah telah
merumuskan empat jenis Kompetensi Guru sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar
Nasional Pendidikan, bahwa: Kompetensi pedagogik yang merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
b. Pemahaman terhadap peserta didik
c. Pengembangan kurikulumsilabus.
d. Perancangan pembelajaran.
e. Pelaksanaan pembelajaran.
f. Evaluasi hasil belajar.
g. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi
yang dimilikinya.
3. Kompetensi Profesional
Merupakan kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi. Kompetensi professional guru merupakan
kompetensi yang menggambarkan kemampuan khusus yang sadar dan terarah kepada tujuan-tujuan tertentu.
Adapun dalam kompetensi ini seorang guru hendaknya mampu: a.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang ditempuh.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaranbidang pengembangan yang ditempuh. c.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. d.
Mengembangkan keprofesionalan serta berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 menjelaskan bahwa kompetensi
professional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam berdasarkan peraturan pemerintah yang meliputi:
a. Konsep, struktur, dan metode keilmuanteknologiseni yang koheren
dengan materi ajar. b.
Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah. c.
Hubungan konsep-konsep anatar pelajaran yang terkait. d.
Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. e.
Kompetensi secara professional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
4. Kompetensi Sosial
Merupakan kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik sesama pendidiktenaga kependidikan lain, orang tuawali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Selanjutnya, dalam pengertian lain terdapat kriteria dan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Dalam kompetensi ini
seorang guru harus mampu:
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Indonesia. d.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lainnya.
Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, disebutkan bahwa: Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk: a berkomunikasi lisan dan tulisan, b menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, c bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua atau wali, d bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Seluruh kompetensi tersebut dalam praktiknya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Aktivitas atau kinerja guru sangat terkait dengan tugas dan tanggung jawab
professionalnya. Tugas dan tanggung jawab guru adalah sebagai pengajar, pembimbing, dan administrator. Selain itu tugas dan tanggung jawab guru
mencakup bidang pengajaran, bimbingan, pembinaan hubungan dengan masyarakat, pengambangan kurikulum, dan pengembangan profesi. Kompetensi
guru yang baik akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang baik pula, sehingga tujuan dari pendidikan itu sendiri yaitu menciptakan manusia yang
mempunyai daya saing dan berpengetahuan tinggi dapat terwujud.
Berdasarkan uraian tersebut, persepsi siswa tentang kompetensi guru dapat diartikan sebagai tanggapan atau pendapat dalam hal ini adalah siswa atas
kemampuan seorang guru sebagai seorang pendidik di dalam kelas dan menggunakan kemampuannya dalam membimbing siswa mencapai kedewasaan
masing-masing serta melakukan proses pentrasferan ilmu dan memiliki kepribadian yang baik, kemampuan mengelola peserta didik dalam pembelajaran,
menguasai bidang studi yang diampunya dan mampu menjadi bagian dari masyarakat sekolah maupun masyarakat di luar sekolah. Pemahaman siswa tekait
kompetensi guru sangatlah penting, karena melalui hal ini siswa akan dapat meniru dan mencontoh apa yang guru ajarkan di kelas sekaligus menerapkannya
pada kehidupan sehari-hari sehingga ilmu yang diperoleh bisa langsung ditpraktikkan pada kehidupan yang sebenarnya.