Analisis ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

V.1. Analisis

Adapun analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analitas kapasitas ruas jalan, analisis nilai VC Ratio dan analisis kepadatan lalu-lintas.

V.1.1 Analisis Kapasitas Ruas Jalan

Selanjutnya kapasitas jalan diklasifikasikan antara hari kerja dan hari libur. Hari kerja diwakili oleh hari Sabtu dan Senin, sedangkan hari libur diwakili hari Minggu. Adapun tujuan dari pengklasifikasian ini dikarenakan perbedaan kapasitas ruas jalan yang terjadi pada hari libur dan hari kerja tersebut yang disebabkan aktifitas yang berbeda pada badan jalan dikarenakan aktifitas parkir pada badan jalan on-street parking juga berbeda. Dengan menggunakan rumus II.16 : C = C x F cw x FC sp x FC sf x FC Di mana : cs C = Kapasitas smpjam C Fcw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas = Kapasitas dasar smpjam FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian untuk ukuran kota Berdasarkan data geometrik dan data lingkungan lingkungan jalan yang didapat dari hasil survey di wilayah studi, maka diperoleh nilai-nilai C , Fcw, FCsp, FCsf, FCcs sebagai berikut : 1. Kapasitas Dasar C Kapasitas dasar yang diperoleh ditentukan berdasarkan jumlah lajur dan jalur jalan yang ada di wilayah studi. Jalan S.Parman merupakan jalan 4 lajur 1 arah. C 2. Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas Fcw = 1650 smpjam per lajur. lihat tabel 2.14 Lebar efektif jalur di wilayah studi adalah 3,375 meter. Pada hari kerja, di saat terjadi parkir satu lapis pada badan jalan, FCw untuk lajur kiri dan tengah adalah 0,98, dan untuk lajur kanan, di mana terdapat parkir selebar 2,3 meter, FCw adalah 0,692. Sedangkan pada saat terjadi parkir dua lapis, FCw pada lajur tengah yang berada di sisi kiri lajur kanan adalah 0,864 karena lajur tersebut terpakai selebar 0,725 meter. Pada hari libur nilai FCw sama seperi pada hari kerja di saat terjadi parkir satu lapis pada badan jalan, yaitu FCw untuk lajur kiri dan tengah adalah 0,98, dan untuk lajur kanan, di mana terdapat parkir selebar 2,3 meter, FCw adalah 0,692. lihat tabel 2.15 3. Faktor penyesuaian akibat pemisah arah FCsp Karena wilayah studi merupakan jalan satu arah, maka nilai FCsp = 1,00 lihat tabel 2.18 4. Faktor penyesuaian akibat hambatan samping FCsf Analisis hambatan samping pada ruas jalan S.Parman, SMA St.Thomas 1 Medan pada hari libur dan hari kerja dapat dilihat pada tabel 4.25 dan 4.26 Tabel 5.1. Penentuan Frekwensi Kejadian Hambatan Samping Hari Libur No Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian Frekwensi Berbobot 1 Pejalan Kaki PED 0,5 236 118 2 Parkir, Kendaraan Berhenti PSV 1 24 24 3 Kendaraan Masuk + Keluar Dari Sisi Jalan EEV 0,7 24 16,8 4 Kendaraan Lambat SMV 0,4 89 35,6 Total 194,4 Sumber :Hasil Survey Tabel 5.2. Penentuan Frekwensi Kejadian Hambatan Samping Hari Kerja No Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian Frekwensi Berbobot 1 Pejalan Kaki PED 0,5 426 213 2 Parkir, Kendaraan Berhenti PSV 1 240 240 3 Kendaraan Masuk + Keluar Dari Sisi Jalan EEV 0,7 459 321,3 4 Kendaraan Lambat SMV 0,4 312 124,8 Total 899,1 Sumber :Hasil Survey Jumlah frekwensi berbobot per 200 m per jam pada hari kerja yang diwakili hari Senin adalah 899,1. Jadi kelas hambatan samping dikategorikan tinggi, dengan bahu jalan ≤0,5 m, maka FCsf = 0,82 lihat tabel 2.16 dan 2.17. Jumlah frekwensi berbobot per 200 m per jam pada hari libur yang diwakili hari Minggu adalah 194,4. Jadi kelas hambatan samping dikategorikan rendah, dengan bahu jalan ≤0,5 m, maka FCsf = 0,92 lihat tabel 2.16 dan 2.17. 5. Faktor penyesuaian ukuran kota FCcs Jumlah penduduk kota Medan menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2010 adalah 2.109.339 jiwa. Jadi Faktor penyesuaian ukuran kota FCcs = 1,00 lihat tabel 2.19 Berdasarkan data-data di atas, maka diperoleh nilai kapasitas ruas jalan seperti tertera pada tabel 5.3, 5.4, dan 5.5 Tabel 5.3. Kapasitas Jalan Pada Hari Libur Berdasarkan MKJI 1997 No Faktor Analisa Hari Libur Lajur kiri Lajur Tengah Lajur Tengah Lajur Kanan 1 Kapasitas Dasar Co smpjam 1650 1650 1650 1650 2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur FCw 0,98 0,98 0,98 0,692 3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah FCsp 1 1 1 1 4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping FCsf 0,92 0,92 0,92 0,92 5 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota FCss 1 1 1 1 6 Kapasitas C smpjam 1487,64 1487,64 1487,64 1050,45 7 Kapasitas Total C smpjam 5513,37 Sumber :Hasil Pengolahan Data Tabel 5.4. Kapasitas Jalan Pada Saat Parkir Satu Lapis Pada Badan Jalan Berdasarkan MKJI 1997 No Faktor Analisa Hari Kerja Lajur kiri Lajur Tengah Lajur Tengah Lajur Kanan 1 Kapasitas Dasar Co smpjam 1650 1650 1650 1650 2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur FCw 0,98 0,98 0,98 0,692 3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah FCsp 1 1 1 1 4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping FCsf 0,82 0,82 0,82 0,82 5 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota FCss 1 1 1 1 6 Kapasitas C smpjam 1325,94 1325,94 1325,94 936,27 7 Kapasitas Total C smpjam 4914,09 Sumber :Hasil Pengolahan Data Tabel 5.5. Kapasitas Jalan Pada Saat Parkir Dua Lapis Pada Badan Jalan Berdasarkan MKJI 1997 No Faktor Analisa Hari Kerja Lajur kiri Lajur Tengah Lajur Tengah 1 Kapasitas Dasar Co smpjam 1650 1650 1650 2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur FCw 0,98 0,98 0,864 3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah FCsp 1 1 1 4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping FCsf 0,82 0,82 0,82 5 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota FCss 1 1 1 6 Kapasitas C smpjam 1325,94 1325,94 1168,99 7 Kapasitas Total C smpjam 3820,87 Sumber :Hasil Pengolahan Data Dari tabel 5.3, 5.4, dan 5.5 dapat dilihat bahwa kapasitas ruas jalan pada hari libur cenderung stabil karena tidak terjadi perubahan lapis parkir, karena hanya sedikit kendaraan yang parkir pada badan jalan, sehingga parkir hanya satu lapis. Sedangkan pada hari kerja, pada jam-jam tertentu, terjadi parkir dua lapis pada lajur sebelah kanan selebar 4,6 meter yang mengakibatkan kapasitas ruas jalan kembali mengalami penurunnan karena lajur sebelah kanan tidak bisa dilewati kendaraan, atau dengan kata lain kapasitas lajur sebelah kanan dianggap nol karena lebar lajur hanya 3,375 meter. Pada hari Sabtu26 Februari 2011, parkir dua lapis pada badan jalan terjadi pada pukul 06.30-07.30 sebanyak 28 kendaraan, pada pukul 07.30-08.30 sebanyak 31 kendaraan, pada pukul 09.30-10.30 sebanyak 32 kendaraan, pada pukul 10.30- 11.30 sebanyak 37 kendaraan. lihat tabel 4.16 Pada hari Senin28 Februari 2011, parkir dua lapis pada badan jalan terjadi pada pukul 06.30-07.30 sebanyak 25 kendaraan, pada pukul 07.30-08.30 sebanyak 39 kendaraan, pada pukul 08.30-09.30 sebanyak 24 kendaraan, pada pukul 09.30-10.30 sebanyak 23 kendaraan, pada pukul 10.30-11.30 sebanyak 23 kendaraan, pada pukul 12.30-13.30 sebanyak 39 kendaraan, pada pukul 13.30- 14.30 sebanyak 38 kendaraan. lihat tabel 4.18 Sedangkan pada hari Minggu27 Februari 2011 parkir pada badan jalan yang terjadi hanya satu lapis. lihat tabel 4.17.

V.1.2. Analisis Nilai VC Ratio

Dengan membandingkan antara nilai volume lalu-lintas yang telah dikalibrasikan dengan ekivalensi mobil penumpang emp dengan nilai kapasitas sesuai dengan pengklasifikasian berapa lapis parkir yang terjadi pada badan jalan, maka diperoleh nilai VC Ratio untuk hari Sabtu, Minggu dan Senin seperti tertera pada tabel 5.6, 5.7, dan 5.8 Tabel 5.6. Nilai VC Ratio Pada Hari Sabtu26 Februari 2011 HariTanggal Pukul Volume Lalu Lintas V Kapasitas C VC smpjam smpjam Sabtu26 Februari 2011 06.30-07.30 2205 3820,87 0,57 07.30-08.30 2889 3820,87 0,75 08.30-09.30 2291 4914,09 0,46 09.30-10.30 2853 3820,87 0,74 10.30-11.30 2693 3820,87 0,7 11.30-12.30 2340 3820,87 0,61 12.30-13.30 2112 4914,09 0,43 13.30-14.30 2026 4914,09 0,41 14.30-15.30 1825 4914,09 0,37 Sumber :Hasil Pengolahan Data Tabel 5.7. Nilai VC Ratio Pada Hari Minggu27 Februari 2011 HariTanggal Pukul Volume Lalu Lintas V Kapasitas C VC smpjam smpjam Minggu27 Februari 2011 06.30-07.30 1268 5513,37 0,23 07.30-08.30 1433 5513,37 0,26 08.30-09.30 1488 5513,37 0,27 09.30-10.30 1709 5513,37 0,31 10.30-11.30 1929 5513,37 0,35 11.30-12.30 1598 5513,37 0,29 12.30-13.30 1819 5513,37 0,33 13.30-14.30 1654 5513,37 0,3 14.30-15.30 1543 5513,37 0,28 Sumber :Hasil Pengolahan Data Tabel 5.8. Nilai VC Ratio Pada Hari Senin28 Februari 2011 HariTanggal Pukul Volume Lalu Lintas Kapasitas C VC smpjam smpjam Senin28 Februari 2011 06.30-07.30 2284 3820,87 0,59 07.30-08.30 3117 3820,87 0,81 08.30-09.30 2420 3820,87 0,63 09.30-10.30 2309 3820,87 0,6 10.30-11.30 2192 3820,87 0,57 11.30-12.30 2287 4914,09 0,46 12.30-13.30 3237 3820,87 0,84 13.30-14.30 2904 3820,87 0,76 14.30-15.30 2355 4914,09 0,48 Sumber :Hasil Pengolahan Data Dari tabel 5.6, 5.7, dan 5.8 terlihat jelas bahwasannya angka VC Ratio tinggi pada saat volume meningkat sekaligus pada saat kapasitas ruas jalan berkurang dikarenakan adanya badan jalan yang difungsikan sebagai areal parkir. Hal ini dapat dilihat pada hari Sabtu angka VC Ratio bisa mencapai 0,75. Sama halnya dengan hari Sabtu, pada hari Senin aktifitas parkir pada badan jalan juga mempengaruhi angka VC Ratio yang mencapai 0,84. Pada hari Minggu terjadi penurunan angka VC Ratio yang sampai pada angka terendahnya yaitu sebesar 0,23. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya angka VC Ratio disebabkan rendahnya volume lalu-lintas sekaligus meningkatnya kapasitas ruas jalan karena hampir tidak ada kendaraan yang parkir pada badan jalan.

V.1.3. Kepadatan Lalu Lintas Density

Kepadatan didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati panjang ruas jalan atau lajur tertentu, yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kendaraan per kilometer atau satuan mobil penumpang per kilometer smpkm. Dalam penelitian ini kepadatan lalu lintas dikelompokkan berdasarkan tiga hari pengamatan yaitu, hari Sabtu, Minggu dan Senin supaya dapat dilihat perbandingan fluktuasi kepadatan lalu-lintas dari masing-masing hari tersebut yang dipengaruhi oleh aktifitas parkir pada badan jalan on-street parking. Dengan melihat hubungan antara arus, kecepatan dan kepadatan dan sesuai dengan rumus II.6, maka diperoleh nilai kepadatan untuk hari Sabtu, Minggu dan Senin seperti tertera pada tabel 5.9, 5.10, dan 5.11 Tabel 5.9. Nilai Kepadatan Density Pada Hari Sabtu26 Februari 2011 HariTanggal Pukul Volume Lalu Lintas Kecepatan kmjam Kepadatan Density kendkm kendjam Sabtu26 Februari 2011 06.30-07.30 3010 24,5 123 07.30-08.30 3922 20,4 192 08.30-09.30 3110 37,2 84 09.30-10.30 3764 19,8 190 10.30-11.30 3276 20,6 159 11.30-12.30 2928 19,7 149 12.30-13.30 2703 23,5 115 13.30-14.30 2425 29,2 83 14.30-15.30 2370 36,9 64 Sumber :Hasil Pengolahan Data Tabel 5.10. Nilai Kepadatan Density Pada Hari Minggu27 Februari 2011 HariTanggal Pukul Volume Lalu Lintas Kecepatan kmjam Kepadatan Density kendkm kendjam Minggu27 Februari 2011 06.30-07.30 1401 61,2 23 07.30-08.30 1613 58,4 28 08.30-09.30 1644 57,7 28 09.30-10.30 1887 54,4 35 10.30-11.30 2113 45,2 47 11.30-12.30 1734 55,4 32 12.30-13.30 2048 45,7 45 13.30-14.30 1831 55,4 33 14.30-15.30 1678 57,1 29 Sumber :Hasil Pengolahan Data Tabel 5.11. Nilai Kepadatan Density Pada Hari Senin28 Februari 2011 HariTanggal Pukul Volume Lalu Lintas Kecepatan kmjam Kepadatan Density kendkm kendjam Senin28 Februari 2011 06.30-07.30 3107 23,8 130 07.30-08.30 4198 19,6 214 08.30-09.30 3192 37,4 85 09.30-10.30 2988 37,8 79 10.30-11.30 2622 33,2 79 11.30-12.30 2833 30,5 93 12.30-13.30 4304 19,9 216 13.30-14.30 3825 21,9 175 14.30-15.30 3029 33,4 91 Sumber :Hasil Pengolahan Data Sumber :Hasil Pengolahan Data Gambar 5.1. Fluktuasi Kepadatan Density Lalu Lintas Pada Hari Sabtu, Minggu, dan Senin Dari grafik 4.15 dapat dilihat fluktuasi kepadatan lalu-lintas yang sangat signifikan antara hari kerja yang diwakili hari Sabtu dan Senin dengan hari libur yang diwakili hari Minggu. 123 192 84 190 159 149 115 83 64 23 28 28 35 47 32 45 33 29 130 214 85 79 79 93 216 175 91 50 100 150 200 250 Kepadatan Density Hari Sabtu26 Februari 2011 kendkm Kepadatan Density Hari Minggu27 Februari 2011 kendkm Kepadatan Density Hari Senin28 Februari 2011 kendkm Kepadatan lalu-lintas tertinggi pada hari Sabtu terjadi pada interval waktu 07.30-08.30 yaitu 192 kendkm, lalu kemudian pada interval waktu 09.30-10.30 yaitu 190 kendkm, serta pada interval waktu 10.30-11.30 yaitu sebesar 159 kendkm. Kepadatan lalu-lintas pada jam-jam tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh jadwal masuk dan kepulangan anak sekolah pada hari Sabtu karena pada jam-jam tersebut aktifitas parkir pada badan jalan sangat tinggi aktifitasnya seperti tertera pada data parkir. Sama halnya dengan hari Sabtu, kepadatan lalu-lintas pada hari Senin juga sangat dipengaruhi oleh jadwal masuk dan kepulangan anak sekolah pada hari Senin, karena pada jam-jam tersebut terjadi aktifitas parkir pada badan jalan yang sangat tinggi. Kepadatan lalu-lintas tertinggi pada hari Senin terjadi pada interval waktu 12.30-13.30 yaitu 216 kendkm, lalu kemudian pada interval waktu 07.30- 08.30 yaitu 214 kendkm, serta pada interval waktu 13.30-14.30 yaitu sebesar 175 kendkm. Berbeda dengan hari Minggu, di mana angka kepadatan lalu-lintas cenderung rendah dan tidak terjadi lonjakan-lonjakan yang signifikan karena rendahnya volume lalu-lintas yang lewat serta rendahnya aktifitas parkir pada badan jalan tersebut yang mengakibatkan meningkatkan kecepatan rata-rata pada hari Minggu tersebut seperti tertera pada data kecepatan.

V.2. Pembahasan Pada sub-bab ini dilakukan pembahasan dari hasil analisis yang mengacu