Macam-Macam Wanprestasi. Suatu Tinjauan Tentang Sewa Menyewa Rumah Berjangka Pendek Bagi Pekerja Kontrak (Studi Di Kota Batam)

sejenis itu sebenarnya oleh Undang-undang dimaksudkan suatu peringatan tertulis. 97

2. Macam-Macam Wanprestasi.

Secara umum, wanprestasi adalah tidak ditepatinya suatu perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat atau dengan kata lain adanya salah satu pihak dalam suatu perjanjian yang telah melakukan suatu perbuatan yang merugikan pihak lain dengan cara tidak memenuhi kewajiban sebagaimana yang harus ia lakukan berdasarkan kesepakatan yang telah mereka capai. Wanprestasi kelalaian atau kealpaan seorang debitur dapat dibagi atas 4 empat macam yaitu: 1. tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan. 2. melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. 3. melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat. 4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. 98 Berbeda dengan Subekti, maka oleh Wirjono Prodjodikoro membagi wanprestasi dalam 3 tiga bentuk, yaitu: 99 1. Pihak berwajib sama sekali tidak melaksanakan janji Dalam hal ini jelas Debitur tidak mau melaksanakan prestasi perikatan yang telah disanggupinya untuk dilaksanakan. Debitur secara tegas menolak melakukan untuk melakukan prestasi yang telah diperjanjikannya kepada Kreditur. Dalam keadaan ini, pihak Kreditur dapat menuntut ganti rugi. 2. Pihak berwajib terlambat dalam melaksanakannya Dalam keadaan ini, Kreditur belum mengetahui secara pasti sikap dari si Debitur. Karena pada umumnya dalam suatu perjanjian, para pihak tidak menentukan jangka waktu prestasi harus dilaksanakan. Jika si Debitur terlambat melaksanakan prestasi perlu diberikan jangka waktu untuk 97 Subekti, Hukum Perjanjian, Op.cit., hal. 46. 98 Ibid, hal. 45. 99 Wirjono Prodjodikoro, Op.cit., hal. 44. Universitas Sumatera Utara memastikan pelaksanaan prestasi tersebut. Oleh karena itu diperlukan somasi yang menentukan kapan prestasi itu harus dilaksanakan. Akan tetapi bila Debitur tetap tidak melaksanakan prestasinya, maka ia dapat dinyatakan lalai, di mana pihak Kreditur dapat meminta ganti rugi. 3. Pihak berwajib melaksanakannya, tetapi tidak secara yang semestinya dan atau tidak sebaik-baiknya. Sedangkan menurut R. Setiawan, wanprestasi dapat dibagi atas ada 3 tiga bentuk, yaitu: 100 1. Tidak memenuhi prestasi sama sekali. 2. Terlambat memenuhi prestasi. 3. Memenuhi prestasi secara tidak baik.

3. Akibat Hukum Wanprestasi.