ini perjanjian sewa menyewa rumah berjangka pendek yang dilakukan para pekerja kontrak di Kota Batam dengan pemilik rumah sewa dan sekaligus menganalisa akibat
hukumnya bagi para pihak yang menandatangani klausul perjanjian sewa menyewa tersebut.
Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai penelitian dengan metode pendekatan yuridis normatif penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang
mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan
perundang- undangan yang berlaku, sebagai pijakan normatif, yang berawal dari premis umum
kemudian berakhir pada suatu kesimpulan khusus. Hal ini dimasudkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran baru suatu tesis dan kebenaran-kebenaran
induk teoritis.
2. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif
. Pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji berbagai aspek hukum. Pendekatan yuridis normatif dipergunakan dengan melihat
peraturan perundang-perundangan yang mengatur pelaksanaan perjanjian sewa menyewa, sehingga akan diketahui secara hukum tentang pelaksanaan perjanjian
sewa menyewa yang dilakukan oleh pekerja kontrak di Kota Batam.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.
Data primer di dapat melalui wawancara dengan Informan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pemilik rumah sewa di Kota Batam, sebanyak 3 orang.
2. Pekerja Kontrak di Kota Batam, sebanyak 3 orang.
3. NotarisPPAT di Kota Batam, sebanyak 3 orang.
4. Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Batam.
5. PaniteraSekretaris Pengadilan Negeri Batam.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan mempelajari:
1. Bahan Hukum Primer yaitu bahan hukum berupa peraturan perundang-undangan, dokumen resmi
yang mempunyai otoritas yang berkaitan dengan permasalahan, yaitu: Kitab Undang-undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetboek, Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman dan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1994 tentang Penghunian Rumah Oleh Bukan
Pemilik. 2. Bahan Hukum Sekunder
yaitu “semua bahan hukum yang merupakan publikasi dokumen tidak resmi meliputi buku-buku, karya ilmiah.”
32
3. Bahan Hukum Tertier yaitu bahan yang memberikan maupun penjelasan terhadap bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum,
32
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Prenada Media Grup, 2005, hal. 141
Universitas Sumatera Utara
jurnal ilmiah, majalah, surat kabar dan internet yang masih relevan dengan penelitian ini.
4. Alat Pengumpulan Data