BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama atau kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.
Untuk mempermudah suatu penelitian sering kali peneliti tidak mengambil seluruh anggota dari populasi untuk diteliti, namun hanya sebagian subjek dari
populasi yang diteliti. Sebagian dari anggota populasi yang diambil untuk diteliti itulah yang disebut sebagai sampel. Akan tetapi dalam pengambilannya, sampel
tersebut harus bisa mewakili ciri dari suatu populasi, sehingga sampel tersebut dapat menggambarkan keadaan secara keseluruhan dan objektif.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Sampel terdiri dari sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar di mana pemahaman dari hasil
penelitian akan diberlakuakan.
2.2 Jenis Data dan Variabel
2.2.1 Data Kualitatif
nonmetric
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah
suatu himpunan yang terdiri dari anggota –anggota yang
mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota
Universitas Sumatera Utara
himpunan yang lain.
Contoh skala nominal diantaranya yaitu: jenis kelamin laki- laki dan perempuan, golongan darah A, B, O, AB.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah juga data kualitatif namun dengan level yang lebih tinggi daripada skala nominal. Jika pada skala nominal, semua data kategori dianggap
sama, maka pada data ordinal, ada tingkatan data. Misalnya pada data Jenis Kelamin di atas, Lelaki dianggap setara dengan Wanita, atau dalam data Tempat
Kelahiran, data Jakarta dianggap sama dengan data Yogyakarta, Surabaya, Boyolali, dan seterusnya. Pada data ordinal, ada data dengan urutan lebih tinggi
dan urutan lebih rendah.
2.2.2 Data Kuantitatif
metric
1. Skala Rasio
Skala rasio adalah tingkatan data yang paling tinggi. Skala rasio memiliki jarak antara nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang tidak dimiliki oleh
jenis-jenis data lainnya. Contoh dari data rasio diantaranya: berat badan, panjang benda, jumlah satuan benda.
2. Skala Interval
Skala interval mempunyai tingkatan lebih rendah dari data rasio. Contoh dari Skala interval ialah temperatur suhu ruangan, yang dapat dinyatakan dalam derajat
Celcius C, derajat Fahrenheit
F dan derajat Reamur R. Tidak ada ukuran
temperatur yang mutlak, tergantung pada ukuran yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Variabel
Variabel adalah karakter dari unit observasi yang mempunyai variasi. Dengan mengetahui variabel penelitian, maka peneliti akan mudah mengumpulkan data yang
diperlukan dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen :
a. Variabel independen atau variabel bebas yang juga sering disebut sebgai
prediktor yaitu variabel bebas yang akan diukur pengaruhnya atau variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.
b. Variabel dependen yaitu variabel terikat yang keberadaannya tergantung atau
dipengaruhi variabel lainnya.
Hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel bebas variabel Terikat
X Y
Universitas Sumatera Utara
2.4 Percobaan Faktorial
Pola atau tata cara penerapan perlakuan-perlakuan dalam suatu percobaan pada lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis
statistik terhadap data hasilnya disebut rancangan percobaan.
Penelitian eksperimen merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu gejala yang menjadi objek penelitian
atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh suatu perlakuan bila dibandingkan dengan perlakuan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum
penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang
menggunakan perlakuan yang berbeda.
Rancangan-rancangan percobaan disusun berdasarkan dua hal berikut :
1. Tingkat heterogenitas dan jumlah faktor yang menyebabkan keragaman
lingkungan tempat percobaan dilaksanakan
galat
, rancangan-rancangan hasilnya disebut Rancangan Lingkungan
Ecological Design
. 2.
Jumlah faktor dan metode pelaksanaan perlakuan pada unit percobaan, rancangan-rancangan hasilnya disebut Rancangan Perlakuan
Treatmental Design
.
Karena semakin besarnya galat
eksperimental error
menunjukkan semakin besarnya keragaman data yang disebabkan oleh adanya pengaruh nonperlakuan,
padahal yang ingin diselidiki adalah bagaimana pengaruh perlakuan, maka Rancangan Lingkungan ditata untuk memperkecil galat tersebut agar dapat digunakan sebagai
indikator signifikansi pengaruh perlakuan yang berpengaruh terhadap objek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tiga prinsip penting yang harus dimiliki oleh semua rancangan percobaan agar hasil dari suatu percobaan objektif, yaitu :
1. Ulangan
Ulangan berarti bahwa suatu perlakuan dalam suatu percobaan terdapat lebih dari satu kali. Fungsi ulangan adalah menaksir galat percobaan dan
mempertinggi kecepatan pengukuran pengaruh perlakuan. Banyaknya ulangan yang diperlukan bagi suatu percobaan tergantung dari besarnya perbedaan
yang ingin dideteksi dan varibilitas data yang sedang dikerjakan. Makin homogen bahan percobaan ulangan makin sedikit, bahkan bila bahan
percobaan 100 homogen tanpa ulangan pun pembandingan antar-perlakuan dapat dilakukan.
2. Pengacakan Randomization
Menempatkan perlakuan ke dalam unit percobaan
experimental unit
secara acak, sehingga semua unit percobaan mendapat kesempatan yang sama untuk
menerima suatu perlakuan. Demikian juga memilih tanaman contoh untuk diamati sifat-sifatnya harus secara acak. Fungsi pengacakan ini untuk
memperoleh penaksiran yang tidak berbias dari rata-rata perlakuan dan galat percobaan.
3. Pengawasan setempat Local Control
Pengawasan setempat bertujuan untuk memperkecil galat percobaan. Untuk percobaan lapangan perlu diadakan pengelompokan blok ulangan. Sehingga
dalam satu blok atau satu ulangan mempunyai kesuburan yang sama. Blok atau ulangan dibagi ke dalam unit percobaan atau petak. Kemudian menempatkan
perlakuan ke dalam unit percobaan dalam satu blok. Dengan cara ini pengaruh blok sudah dikeluarkan dari keragaman total atau pengaruh blok terhadap efek
perlakuan ditiadakan.
Universitas Sumatera Utara
Nilai-nilai dalam suatu percobaan meliputi dua hal berikut :
1. Nilai-nilai tidak bebas yang terjadi secara rambang dengan besaran yang
tergantung pada pengamatan disebut peubah terikat. Yang dalam hubungan kausatifnya disebut sebagai faktor sebab.
2. Nilai-nilai bebas yang terjadi secara rambang dengan besaran yang tergantung
pada pengamatan disebut peubah bebas. Yang dalam hubungan kausatifnya disebut sebagai faktor akibat adanya.
Analisa digunakan untuk menyelidiki apakah terdapat perbedaan yang berarti mengenai rata-rata efek tiap taraf atau tidak. Akan tetapi sering terjadi bahwa akan
diselidiki secara bersamaan efek dari beberapa faktor yang berlainan. Apabila faktor terdiri dari beberapa taraf, maka kombinasi tertentu dari taraf tiap faktor menentukan
sebuah kombinasi perlakuan. Jika semua kombinasi antara taraf setiap faktor diperhatikan, maka eksperimen yang terjadi diantaranya disebut percobaan faktorial.
Percobaan faktorial bukan merupakan suatu rancangan, melainkan suatu pola melakukan percobaan untuk mencoba secara serentak dari beberapa faktor dalam
suatu percobaan. Adapun rancangan yang dipergunakan dalam percobaan faktorial, tergantung kepada keadaan lingkungan percobaan dan tujuan percobaan faktorial
mempelajari pengaruh dari dua faktor atau lebih. Masing-masing faktor terdiri dari dua taraf atau lebih, dimana semua taraf setiap faktor dikombinasikan menjadi
kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan ini merupakan satu kesatuan perlakuan yang dicoba dengan suatu rancangan tertentu. Penempatan kombinasi perlakuan pada
unit percobaan diacak menurut aturan rancangan dasar yang digunakan.
Perhatikan suatu penelitian yang meneliti tiga faktor A, B, dan C yang masing- masing dicobakan dalam berbagai tingkatan. Faktor A dalam a tingkatan, faktor B
dalam b tingkatan dan faktor C dalam c tingkatan. Percobaan demikian disebut percobaan faktorial a x b x c. Dengan demikian banyak perlakuan yang dicobakan
Universitas Sumatera Utara
adalah t = abc. Andaikan bahwa tiap perlakuan diulang dengan ulangan yang sama sebanyak n.
Pada percobaan yang demikian, data yang diperoleh akan beragam yang dapat dikaitkan dengan tingkatan masing-masing faktornya. Dengan demikian dapat ditulis
sebagai berikut :
Dengan :
= pengamatan ke-l l = 1, 2,..,n untuk faktor A ke-i i = 1,2,...,a, faktor B ke-j j 1,2,...,b dan faktor C ke-k k = 1,2,...,c
= rata- rata = pengaruh faktor A ke-i
= pengaruh faktor B ke-j = pengaruh faktor C ke-k
= interaksi faktor A ke-i terhadap faktor B ke-j = interaksi faktor A ke-i terhadap faktor C ke-k
= interaksi faktor B ke-j terhadap faktor C ke-k = interaksi faktor A ke-i, faktor B ke-j, terhadap faktor C ke-k
= sesatan pengamatan yang bersangkutan
Beberapa kelebihan Percobaan Faktorial :
1. Oleh karena tingkat faktor A diterapkan terhadap setiap tingkat faktor B dan
sebaliknya, maka setiap tingkat faktor A atau B akan terulang pada semua tingkat faktor lainnya A atau B yang disebut dengan ulangan tersembunyi, sehingga
dalam percobaan faktorial, semua tingkat faktor A atau B akan diulang sebanyak r ulangan dan n ulangan tersembunyi. Hal ini akan meningkatkan derajat ketelitian
pengmatan terhadap pengaruh faktor perlakuan dalam percobaan.
2. Dapat mengetahui pengaruh bersama interaksi terhadap data hasil percobaan.
Universitas Sumatera Utara
Definisi Sebuah
k
-tupel bilangan real disusun dalam sebuah
kolom disebut vektor. Dapat ditulis sebagai
atau
2.5
Eigenvalue, Eigenvektor
dan Matriks Varias-Kovarians 2.5.1
Eigenvalue
dan
Eigenvektor
Definisi 2.5.1 Andaikan
A
merupakan matriks kuadrat
k x k
dan matriks identitas maka
memenuhi persamaan polinomial disebut
eigenvalue
dari matriks
A
. Persamaan merupakan
fungsi disebut persamaan karakteristik.
Definisi 2.5.2 Andaikan
A
merupakan matriks
k x k
dan merupakan
eigenvalue A
. Jika
x
merupakan vektor tak nol sedemikian hingga ,
maka
x
disebut
eigenvektor
dari
A
yang sesuai dengan
eigenvalue
.
Jika matriks merupakan matriks non singular, maka dapat
dikalikan dengan inversnya dan satu-satunya penyelesaian ialah . Sehingga akan
ada suatu penyelesaian dimana jika matriks adalah singular, yaitu
. Biasanya
eigenvektor
dinormalkan dengan membuat jumlah kuadrat elemen-elemennya mempunyai nilai
sedemikian hingga , dan untuk
menunjukkan
eigenvalue
normal dinotasikan dengan
e
.
2.5.2 Matriks Varians-Kovarians
Matriks varians-kovarians dinotasikan dengan merupakan matriks kuadrat dan
simetrik yang terdiri dari
p
varians dan
pp-12
kovarians yang berbeda. Elemen-elemen diagonal utama dari
harus tidak negatif, merupakan varians dari
Universitas Sumatera Utara
setiap variabel dan elemen-elemen diluar diagonal utama merupakan kovarians antara variabel yang berbeda.
Varians merupakan pengurangan kuadrat dari setiap variabel dengan rata-ratanya, sedangkan kovarians merupakan perkalian silang atau deviasi antara satu variabel
dengan rata-ratanya dikalikan dengan deviasi antara variabel kedua dengan rata- ratanya.Pandang vektor acak
mempunyai rata-rata , maka matriks kovarians
dari X adalah :
Dimana elemen ke-
i,j
dari yaitu
meripakan kovarians antara
dan , dan elemen ke-
i,i
dari ∑ yaitu merupakan
varians antara . Demikian matriks varians kovarians dapat ditulis sebagai
2.6 Eror Tipe I dan Tipe II
Dalam menolak hipotesis ketika seharusnya hipotesis tersebut diterima, maka dikatakan bahwa terjadi eror tipe I. Sebaliknya, jika menerima hipotesis ketika
seharusnya hipotesis tersebut ditolak, maka dikatakan dengan eror tipe II. Dalam setiap kasus tersebut telah diambil keputusan yang salah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Kemungkinan Hasil Pengujian Hipotesis
Dalam menguji suatu hipotesis, probabilitas maksimum bersedia menerima resiko terjadinya eror tipe I disebut sebagai tingkat signifikan dari pengujian tersebut,
yang disimbolkan dengan . Dalam prakteknya, tingkat signifikan 0.05 dan 0.01
adalah tingkat signifikan yang umum, meskipun nilai yang lain dapat digunakan.
2.7 Asumsi-asumsi pada data Multivariat Analisis Varians