Ketika menghisap putting, bayi ikut menelan udara yang dapat membuat perutnya penuh dan tidak enak sebelum ia menyelesaikan minumnya.
Menyendawakan bayi sangat penting dan merupakan bagian dari proses menyusui. Lakukan setidaknya 5 menit setelah bayi menyusui atau paling sedikit
saat bayi berpindah payudara. Ada 3 cara umum menyendawakan bayi : a Gendong bayi dengan kuat dipundak ibu, wajah bayi menghadap kebelakang .
beri dukungan dengan satu tangan pada bokonganya, tepuk atau usap punggungnya dengan tangan lain.
b Telungkupkan bayi dipundak ibu, lambungnya berada disalah satu kaki, kepalanya menyandar disalah satu kaki lainnya. Satu tangan anda memegang
tubuhnya dengan kuat, satu tangan lain menepuk atau mengusap punggungnya sampai ia bersendawa.
c Dudukkan bayi dipangkuaan ibu, kepalanya menyandar kedepan, dadanya ditahan dengan satu tangan, pastikan kepalanya tidak mendongkak kebelakang
Danuatmaja,2003.
2.4.3 Posisi Menyusui
Banyak sedikitnya ASI ternyata berhubungan langsung dengan posisi ibu saat menyusui.
Posisi yang tepat sangat mendorong keluarnya ASI secara maksimal. Ada berbagai macam posisi menyusui yaitu duduk, berdiri, bebaring, football position
dan lain-lain. Apapun tehnik bersalinnya, ibu dapat menyusui bayinya segera mungkin. Begitu pula jika ibu melahirkan bayi kembar.
Universitas Sumatera Utara
A. Posisi Ibu Menyusui Yang Bersalin Normal Ibu yang melahirkan spontan bisa leluasa dan memilih posisi menyusui,
sambil duduk atau berbaring menyamping. Jika posisi duduk dipilih : a. Gunakan kursi yang aman.
b. Upayakan telapak kaki menginjak lantai. c. Gunakan dingklik atau bangku kecil sebagai pengganjal bila posisi
kaki agak menggantung.
B. Posisi Ibu Yang Melahirkan Melalui Persalinan Sectio Sesaria. Football position adalah posisi menyusui yang disarankan untuk ibu yang
melahirkan melalui persalinan sectio sesaria. Pada posisi ini :
a. Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu. b. Upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan
membentuk garis lurus dengan badan bayi. c. Posisi ini aman karena bagian perut ibu yang masih nyeri akibat operasi
dapat terlindungi. d. Posisi ini merupakan yang paling nyaman bagi ibu maupun bayinya.
C. Posisi Ibu Menyusui dengan Bayi Kembar. Sama dengan ibu yang melahirkan dengan persalinan sectio sesaria, football
potion juga dapat dilakukan pada bayi kembar. Dimana kedua bayi disusui kiri dan kanan, dengan cara :
Universitas Sumatera Utara
a. Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi, seperti memengang bola.
b. Letakkan tepat dibawah payudara ibu. c. Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menuntai keluar.
d. Untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu.
e. Cara lain adalah dengan meletakkan bantal diatas punggung. D. Posisi Ibu dengan ASI Berlimpah
Pada ibu-ibu yang memiliki ASI yang berlimpah dan memancar dan alirkannya deras, terdapat posisi khusus untuk menghindari agar bayi tidak
tersedak dengan cara : a. Ibu tidak terlentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas perut ibu
dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap payudara. b. Bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan sedikit menahan kepala bayi.
Dengan posisi ini, maka bayi tidak akan tersedak Maryunani, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui perilaku ibu nifas tentang pemberian ASI.
3.2. Defenisi Operasional
a. Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu nifas terhadap
pemberian ASI , meliputi : Pengertian ASI, kandungan ASI, Manfaat ASI, tehnik menyusui, waktu pemberian dan faktor–faktor yang mempengaruhi produksi ASI.
Dinilai dengan kategori baik, cukup, kurang.
b.Sikap Sikap adalah tanggapan responden terhadap pemberian ASI meliputi hal –
hal yang terkait tehnik pemberian, waktu pemberian ASI dan faktor – faktor yang mempengaruhinya dinilai dengan kategori : baik, cukup, kurang.
Perilaku ibu nifas dalam pemeberian ASI
pada bayi baru lahir
1. Pengetahuan 2. Sikap
3. Tindakan Baik
Cukup Kurang
Universitas Sumatera Utara