Pengujian Hipotesis .1 Uji Koefisien Determinasi

54 Interpretasi dari persamaan regresi tesebut adalah sebagai berikut : a. Konstanta sebesar -0.32 maka nilai variabel ROE akan tetap sebesar -0.32 jika semua variabel independen bernilai nol. b. Koefisien dewan komisaris sebesar 0.006, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel ROE sebesar 0.006 dengan variabel lain tetap. c. Koefisien komisaris independen sebesar -0.001, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel ROE sebesar 0.001 dengan variabel lain tetap. d. Koefisien dewan direksi sebesar -0.006, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel ROE sebesar 0.006 dengan variabel lain tetap. e. Koefisien komite audit sebesar 0.044, artinya jika variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel ROE sebesar 0.044 dengan variabel lain tetap. 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi � 2 bertujuan untuk menentukan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila nilai R Square semakin mendekati satu, maka variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 55 Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Uji koefisien determinasi disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .258 a .067 -.009 .0660280 a. Predictors: Constant, Komite Audit, Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Dewan Direksi b. Dependent Variable: ROE Pada model summary di atas nilai koefisien determinasi R Square adalah 0.068 yang berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 6.7 . Maka dapat disimpulkan bahwa 6.7 ROE dipengaruhi oleh dewan komisaris, komisaris independen, dewan direksi dan komite audit. Sedangkan sisanya sebesar 93.3 dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

4.2.4.2 Uji Serempak Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen dalam model regresi linier berganda secara bersama- sama atau serempak terhadap variabel dependen. Uji F-test dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 56 1. Jika F hitung F tabel pada α 0.05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Hal ini berarti secara serempak atau secara bersama-sama variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika F hitung F tabel pada α 0.05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti secara serempak atau secara bersama-sama variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji serempak penelitian ini berdasarkan pengolahan spss adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .015 4 .004 .876 .485 b Residual .214 49 .004 Total .229 53 a. Dependent Variable: ROE b. Predictors: Constant, Komite Audit, Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Dewan Direksi Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat di lihat bahwa F hitung sebesar 0.876 dengan nilai signifikansi 0.485. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa F hitung F tabel 0.876 2.56, sedangkan nilai signifikansi dari 0.05 0.485 0.05. Universitas Sumatera Utara 57 Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel dewan komisaris, komisaris independen, dewan direksi dan komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan ROE.

4.2.4.3 Uji Parsial Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Penerimaan atau penolakan hipotesis di lakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tesebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika t hitung t tabel pada α 0.05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji t disajikan dalam tabel berikut : Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.8 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.032 .143 -.227 .822 Dewan Komisaris .006 .005 .190 1.299 .200 Komisaris Independen -.001 .094 -.002 -.013 .989 Dewan Direksi -.006 .004 -.218 -1.450 .153 Komite Audit .044 .050 .127 .877 .385 a. Dependent Variable: ROE Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.8 di atas dapat di ambil kesimpulan : 1. Variabel dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan ROE karena t-hitung t-tabel yaitu 1.299 2.01 dan nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0.20 yang berarti lebih besar 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis ditolak. 2. Variabel komisaris independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan ROE karena t-hitung t-tabel yaitu -0.013 2.01 dan nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0.989 yang berarti lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis ditolak. 3. Variabel dewan direksi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan ROE karena t-hitung Universitas Sumatera Utara 59 t-tabel yaitu -1.450 2.01 dan nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0.153 yang berarti lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis ditolak. 4. Variabel komite audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan ROE karena t-hitung t-tabel yaitu 0.877 2.01 dan nilai signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0.385 yang berarti lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka hipotesis ditolak.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 71

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 5

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

0 0 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010

0 1 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Tahun 2013-2016)

0 0 17