40
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Erlina, 2011. Uji autokorelasi akan muncul bila data yang
dipakai adalah data runtut waktu time series. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk
mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes Durbin Watson DW. Menurut Santoso dalam Alhamdi 2012, kriteria untuk uji
autokorelasi adalah : 1.
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2.
Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi 3.
Angka D-W di atas 2 berarti ada autokorelasi negatif
3.6.3 Analisis Regresi
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua
variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Model regresi yang digunakan
adalah sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Keterangan :
Y = Kinerja Perusahaan ROE
a = Konstanta
X
1
= Dewan Komisaris X
2
= Komisaris Independen X
3
= Dewan Direksi
Universitas Sumatera Utara
41
X
4
= Komite Audit b
1
, b
2
, b
3
, b
4
= Koefisien regresi dari variabel independen e
= Error
3.6.4 Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan di lakukan
dengan cara sebagai berikut : 3.6.4.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi �
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai �
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1.
3.6.4.2 Uji Serempak
Menurut Ghozali 2010, “Uji F di lakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model regresi berganda memiliki pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen”. Uji F di lakukan dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel. Ketentuan yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
1. Jika F hitung F tabel pada α 0.05 maka hipotesis ditolak
koefisien regresi tidak signifikan. Hal ini berarti secara
Universitas Sumatera Utara
42
serempak variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika F hitung F tabel pada α 0.05 maka hipotesis diterima
koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti secara serempak variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
3.6.4.3 Uji Parsial
Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan
variansi dependen. Uji parsial ini dilakukan dengan
membandingkan t hitung dengan t tabel Ghozali, 2010. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut : 1.
Jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial
variabel independen tesebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika t hitung t tabel pada α 0.05 maka hipotesis diterima
koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. 3.7
Jadwal penelitian
Jadwal penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Oktober 2012
November 2012
Desember 2012
Januari 2013
Februari 2013
Maret 2013
Pengajuan Judul Penyelesaian
Proposal Bimbingan
Proposal Pengumpulan
dan Pengolahan Data
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Skripsi
Ujian Komprehensif
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian