Kelompok dan hal-hal yang Mendasari Entitativity dalam Kelompok

pandangan atau perasaan individu terhadap kesatuan, persamaan, dan kebersamaan yang terdapat di dalam kelompok sosialnya.

2. Kelompok dan hal-hal yang Mendasari Entitativity dalam Kelompok

Campbell 1958, menjelaskan bahwa untuk melihat entitativity dalam kelompok ada hal yang penting untuk diperhatikan, yaitu kesamaan anggota satu sama lain dalam sebuah kelompok. Sebagai contoh, Brewer dan rekan-rekannya Brewer Harasty, 1996; Brewer, Weber, Carini, 1995 melihat entitativity berkaitan dengan tingkat kelompok mana yang mental direpresentasikan sebagai prototipe. Menurut konseptualisasi mereka, tinggi-kelompok entitativity dilihat dari bagaimana hubungan yang terjalin antara anggota kelompok didalamnya, yang kemudian mengarahkan perceivers untuk melihat anggota kelompok sebagai bagian yang relatif sama atau homogen. Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa konseptualisasi Brewer agak berbeda dengan Campbell. Brewer menggambarkan persepsi kesamaan sebagai konsekuensi dari entitativity, sedangkan untuk Campbell menjelaskan kesamaan adalah salah satu yg mungkin untuk melihat kelompok sebagai entitas. Brewer Brewer Harasty, 1996;. Brewer et al, 1995 menyatakan bahwa ukuran kelompok adalah faktor yang penting untuk mempengaruhi persepsi entitativity anggota terhadap kelompok. Dia dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa, semua hal lainnya yang sama, kelompok minoritas akan dianggap lebih tinggi di entitativity daripada kelompok mayoritas. Sejalan dengan ini penalaran, beberapa bukti menunjukkan bahwa kelompok-kelompok minoritas terwakili Universitas Sumatera Utara dalam lebih prototypic cara dari kelompok mayoritas Mullen, 1991. Namun, bukti lain menunjukkan bahwa, setidaknya di bawah beberapa kondisi, besar kelompok dilihat sebagai lebih koheren daripada kelompok-kelompok kecil McGarty et al, 1995.. Hasil ini bertentangan menyiratkan bahwa hubungan ukuran kelompok untuk entitativity mungkin belum dipahami dengan jelas. Kemungkinan lain adalah bahwa entitativity mencerminkan derajat kelompok yang dipandang memiliki inti esensial atau sifat dasar. Beberapa peneliti Rothbart Taylor, 1992;. Yzerbyt et al, 1997 telah menyarankan bahwa perceivers dapat melihat beberapa kelompok memiliki esensi dalam banyak cara yang sama seperti mereka melihat biologi entitas memiliki esensi Gelman, 1988; Keil, 1989. Satu aspek penting dari kelompok memiliki esensi adalah memahami kelompok sebagai yang tak dapat diubah Rothbart Taylor, 1992. Setidaknya ada dua sifat dari suatu kelompok yang dapat menyebabkan seseorang untuk melihatnya sebagai yang tak dapat diubah. Yang pertama adalah permeabilitas batas-batas kelompok Campbell, 1958. Beberapa kelompok telah permeabel seperti yang bergabung dan meninggalkan kelompoknya, yang memiliki batasan- batasan yang relatif mudah misalnya, sebuah partai politik, sedangkan kelompok lain telah impermeabel batas dan sulit untuk masuk dan keluar misalnya, keluarga. Universitas Sumatera Utara

C. MAHASISWA 1. Definisi