Nilai Penyerapan Air Water Absorbtion

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Nilai

Slump Nilai slump selalu dihubungkan dengan kemudahan pengerjaan beton workabilitas, hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain :  Gradasi dan bentuk permukaan agregat  Faktor air semen  Karakteristik semen  Volume udara pada adukan beton  Bahan tambahan Hasil pengujian nilai slump yang dilakukan pada berbagai variasi penambahan abu sawit dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 . Nilai Slump berbagai jenis beton Penambahan Abu Sawit Nilai Slump cm 15.0 7.5 14.0 12.5 12.5 17.5 11.2 22.5 10.4 Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa penambahan abu sawit mempengaruhi nilai slump yang terjadi, dimana dengan peningkatan persentase pemakaian abu sawit menghasilkan nilai slump yang menurun. Hal ini sesuai dengan sifat abu sawit tersebut dapat menyerap air. Universitas Sumatera Utara Pengaruh penambahan abu sawit terhadap nilai slump dapat dilihat pada Grafik 4.1 Gambar 4.1 Hubungan nilai slump terhadap abu sawit

4.2 Penyerapan Air Water Absorbtion

Pengujian permeabilitas beton dilakukan dengan melakukan perendaman sampel silinder beton selama 4 hari 96 jam. Hasil perhitungan water absorbstion rata- rata benda uji dapat dilihat pada Tabel 4.2 : Tabel 4.2: Pengaruh persentase abu sawit terhadap absorbsi beton Variasi Penambahan Simbol Rata-rata Absorbsi cc jam ACS-0 0,996528 7.5 ACS-7.5 1,173611 12.5 ACS-12.5 1,333333 17.5 ACS-17.5 1,565972 22.5 ACS-22.5 1,767361 Perhitungan Terlampir Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa peningkatan persentase penambahan abu sawit meningkatkan water absorbsi silinder. Hubungan antara water absorbsi silinder dengan prosentase penambahan abu sawit yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Hubungan absorbsi terhadap variasi campuran Dengan penambahan abu sawit berpengaruh terhadap absorbsi beton menjadi semakin tinggi yang berarti beton semakin mudah dilalui air. Hal ini terjadi karena abu sawit yang memiliki sifat menyerap air, serta cukup banyak rongga udara yang disebabkan kurangnya pemadatan dan mutu yang rendah, sehingga rongga udara ini merupakan peluang untuk masuknya air dari luar ke dalam beton.

IV.3 Kuat Tekan Silinder Beton