Kekuatan Tekan Beton f’c

II.2.1.3. Pemisahan Air Bleeding

Kecende rungan air untuk naik kepermukaan beton yang baru dipadatkan dinamakan bleeding. Air yang naik ini membawa semen dan butir- butir pasir halus, yang pada saat beton mengeras akan membentuk selaput laitence. Bleeding dapat dikurangi dengan cara : 1. Memberi lebih banyak semen. 2. Menggunakan air sedikit mungkin. 3. Menggunakan pasir lebih banyak.

II.2.2 Beton Keras Hardened Concrete

Sifat-sifat beton yang telah mengeras mempunyai arti yang penting selama masa pemakaiannya. Sifat-sifat penting dari beton yang telah mengeras antara lain: kekuatan tekan beton dan kekuatan tarik belah beton. Perilaku mekanik beton keras merupakan kemampuan beton di dalam memikul beban pada struktur bangunan. Kinerja beton keras yang baik ditunjukkan oleh kuat tekan beton yang tinggi, kuat tarik yang lebih baik, perilaku yang lebih daktail, kekedapan air dan udara, ketahanan terhadap sulfat dan klorida, penyusutan rendah dan keawetan jangka panjang.

II.2.2.1 Kekuatan Tekan Beton f’c

Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Universitas Sumatera Utara Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton ynag dihasilkan. Besar kecilnya nilai mutu beton yang dihasilkan sangat bergantung pada tingkat kesempurnaan pelaksanaannya. Dengan menganggap nilai-nilai dari hasil pemeriksaan tersebut menyebar normal mengikuti lengkung Gauss, maka ukuran besar kecilnya penyebaran nilai hasil pemeriksaan menjadi ukuran mutu pelaksanaan. Dari hasil pemeriksaan kekuatan tekan benda uji tersebut memenuhi:       2 1 1 bm b n SD   ............................... 2.1 Dimana: SD = Standart Deviasi b  = Kekuatan tekan beton dari masing-masing benda uji Mpa bm  = Kekuatan tekan beton rata-rata MPa n = Jumlah sample n b bm     .......................................... 2.2 Kekuatan beton karakteristik   bk  , 5 kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi syarat dan ditentukan rumus: SD bm bk 64 . 1     ............................................... 2.3 Tabel 2.4 Perbandingan Kekuatan Tekan Pada Berbagai Benda Uji. Benda Uji Perbandingan Kekuatan Tekan Silinder  15-30 0.83 Tabel 4.1.3 PBI’71 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5 Perbandingan Kekuatan Tekan Pada Berbagai Umur. Umur hari 3 7 14 21 28 90 365 SP. Biasa 0.40 0.65 0.88 0.95 1.00 1.20 1.35 SP. Kekuatan Tinggi 0.55 0.75 0.90 0.95 1.00 1.15 1.20 Tabel 4.1.4 PBI’71 SP: Semen Portland Pengujian kuat tekan dilakukan untuk mengetahui kuat tekan hancur dari benda uji. Pengujian kuat tekan dilakukan saat sampel berumur 28 hari. Pengukuran kuat tekan Compressive Strength dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: A F   ....................................... 2.4 Dimana :   Kuat Tekan N mm 2  F Beban yang diberikan N  A Luas penampang yang terkena penekanan gaya mm 2 . Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan tekan beton yaitu :

a. Faktor air semen dan kepadatan

Semakin rendah nilai faktor air semen semakin tinggi kuat tekan betonnya, namun kenyataannya pada suatu nilai faktor air semen tertentu semakin rendah nilai faktor air semen kuat tekan betonnya semakin rendah pula, hal ini karena jika faktor air semen terlalu rendah adukan beton sulit dipadatkan. Dengan demikian ada suatu nilai faktor air semen tertentu optimum yang menghasilkan kuat Universitas Sumatera Utara