Kabupaten Kepahiang dalam Konteks Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

3.5.1 Kabupaten Kepahiang dalam Konteks Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta peRlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008. RTRWN merupakan peraturan yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan RPJPN; RPJMN; pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008. RTRWN merupakan peraturan yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan RPJPN; RPJMN; pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di

penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota. Penataan ruang wilayah nasional diperlukan untuk dapat mewujudkan:

a. ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan;

b. keharmonisan antara lingkungan alamdan lingkungan buatan;

c. keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota;

d. keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

e. keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak

negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang;

f. pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;

g. keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah;

h. keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor; dan

i. pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional. Untuk dapat mencapai tujuan seperti tersebut di atas, diperlukan kebijakan penataan

ruang yang dapat mendukung pencapaian tujuan tersebut, di antaranya kebijakan struktur ruang dan kebijakan pola ruang.

Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:

a. peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki; dan

b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah nasional.

Kebijakan pengembangan kawasan lindung meliputi:

a. pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

b. pencegahan dampak negatif kegiatan

Kebijakan pengembangan kawasan budi daya meliputi:

a. perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budi daya; dan

b. pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional meliputi:

a. pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan

kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya nasional;

b. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;

c. pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalamperekonomian internasional;

d. pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

e. pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya bangsa;

f. pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yang ditetapkan sebagai warisan dunia, cagar biosfer, dan ramsar; dan

g. pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antarkawasan.

Arahan-arahan RTRW Nasional yang harus ditindaklanjuti dalam RPI2JM Kabupaten Kepahiang adalah arahan untuk Bidang Cipta Karya, penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan

Kawasan Strategis Nasional (KSN). Dalam RTRW Nasional, Kabupaten Kepahiang termasuk ke dalam PKL dan Kawasan Andalan Bengkulu dan Sekitarnya.