GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Aksesibilitas dan Pencapaian Lokasi

Aksesibilitas ke lokasi KTM Rambutan – Parit dapat ditempuh melalui darat maupun sungai dari ibukota provinsi Sumatera Selatan yaitu Kota Palembang. Tabel 1 . Aksesibilitas ke lokasi UPT Rambutan

Sumber : kementerian tenaga kerja dan transmigrasi r.i

Gambar 2. pencapaian lokasi rambutan parit (kementerian tenaga kerja dan transmigrasi R.I)

B. Konsidi Geografis.

a. Iklim Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah beriklim tropis basah (Type B), menurut Klasifikasi Type Iklim Oldemen termasuk ke dalam Zone Agroklimat B2 yaitu memiliki periode bulan basah (>200 mm/bln) berturut turut selama 7 (tujuh) bulan dan periode kering <100 mm/bln) selama 3(tiga) bulan berturut turut. Musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai bulan Oktober. Sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan Oktober sampai April. Di kawasan KTM Rambutan-Parit - Kecamatan Indralaya Utara, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret 297 mm dan Desember 300 mm.

b. Topografi/ Kemiringan Lahan Dari hasil pengamatan peta Jantop -1977, diketahui bahwa kemiringan

tanah di lokasi KTM Rambutan-Parit adalah seluas 34.933Ha, 34.627 Ha didominasi oleh lahan datar dengan kemiringan (0-3 %) dan 306 Ha berombang (4-6 %), penyebaran seperti tergambar pada Tabel berikut ini.

Tabel 2. Kondisi Kemiringan Lahan di KTM Rambutan- Parit

no Kemiringan lahan

Luas Kelas

Sumber : hasil perhitungan Tim KTM rambutan-parit, peta satuan lahan dan tanah, 1991

dan peta jantap 1977

Tanah di daerah kawasan KTM Rambutan-Parit sebagian besar terbentuk dari bahan induk endapan muda dan tua. Bahan induk sedimen muda berasal dari luapan Sungai Komering, berupa lumpur terdiri dari bahan agak halus dan sedang saling berselingan.

c. Penggunaan lahan

Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari lahan yang sudah diusahakan mencapai 65,24 % dan yang belum diusahakan sebanyak 31,68 % dan tanah lainnya sebesar 3,08 %. Jenis lahan yang sudah diusahakan meliputi Permukiman, sawah irigasi. Adapun luasan masing-masing penggunaan lahan adalah sebagai berikut.

Tabel 3 . Luas Penggunaan Lahan Wilayah KTM Rambutan-Parit

Penggunaan Lahan

Luas (Ha)

Areal Transmigrasi

Areal Penduduk Lokal

Penggunaan Lahan

Sumber. kementerian tenaga kerja dan transmigrasi R.I

Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari lahan yang sudah diusahakan mencapai 65,24 % dan yang belum diusahakan sebanyak 31,68 % dan tanah lainnya sebesar 3,08 %. Jenis lahan yang sudah diusahakan meliputi Permukiman, sawah irigasi.

Tabel 4. Luas Penggunaan Lahan Wilayah KTM Rambutan-Parit

Areal Transmigrasi

Areal Penduduk Lokal 29,386.00 Penggunaan Lahan

Sumber : Hasil Identifikasi dan Kecamatan Dalam Angka Tahun 2005,2007

C. Kependudukan

a. Jumlah dan Nama UPT

Tabel 5. Jumlah dan nama UPT pada KTM Rambutan Parit

Desa/UPT Penduduk

an

Bina

Jiwa

KK

1 UPT

UPT

Rambut

Bina

an 1 2 UPT

UPT

Parit 1

Bina

JUMLAH

Jumlah penduduk di kawasan KTM Rambutan-Parit ada 7.598 jiwa (1.898 KK), terdiri dari masyarakat lokal & masyarakat transmigran yang tersebar di 5 desa dan 2 UPT (lihat tabel dibawah ini). Jumlah penduduk terbesar berada di Desa Lorok yaitu 2.390 jiwa (425 KK) dan jumlah penduduk terkecil di UPT Parit I sebesar 533 jiwa (150 KK)

Tabel 6. Jumlah dan nama Desa pada KTM Rambutan Parit

No

Nama Desa

1 Desa S.

206 Desa Lokal

Rambutan 2 Desa Parit

247 Desa Lokal

3 Desa

216 Desa Lokal

Purnajaya 4 Desa Lorok 2.390

597 Desa Lokal

5 Desa

182 Desa Lokal

Bakung 6 UPT

150 UPT Bina

Rambutan 1

7 UPT Parit 1 1.200

300 UPT Bina

D. Ekonomi

a. Kelayakan usaha Sektor pendukung perekonomian di kawasan KTM Rambutan-Parit adalah sektor pertanian yang meliputi Pertanian tanaman pangan dan pertanian non tanaman pangan, dengan tingkat serapan tenaga kerja relatif tinggi.

b. Komoditas Unggulan (Pertanian dan Perkebunan)

Komoditas unggulan di KTM Rambutan Parit untuk tanaman perkebunan adalah sawit. Karet dan kelapa, tanaman pangan adalah padi, jagung, , kacang tanah sedangkan untuk tanaman buah-buahan adalah jeruk, durian, duku, pisang, mangga, nangka, rambután.

c. Kemitraan

Dalam pengembangan agribisnis diperlukan modal, teknologi dan pasar yang biasanya tidak dimiliki oleh petani, asset petani dalam pengembangkan agribisnis berupa SDM baik sebagai sumber tenaga kerja maupun manajerial dalam proses produksi. Untuk dapat memberdayakan SDM dan lahan serta dapat terwujudnya suatu usaha agribisnis perlu dilakukan kemitraan antara petani dengan investor atau perbankan dengan dukungan dan bimbingan teknis dari pemerintah daerah melalui instansi terkait. Untuk memenuhi kebutuhan modal, teknologi dan pasar, petani melalui koperasi perlu bermitra usaha dengan investor baik lokal maupun asing.

Investor dimaksud adalah pengusaha yang memiliki equity yang cukup untuk pengembangan suatu unit skala usaha komoditas agribisnis atau mampu menjadi counterpart lembaga keuangan atau mampu menjadi penjamin kredit (avalis) kepada pihak lembaga keuangan untuk skim kredit kemitraan pengembangan agribisnis.

d. Kelembagaan Ekonomi Lembaga perekonomian desa, seperti Kelompok Usaha Tani tanaman pangan dan non pangan, Gapoktan, Kelompok Peternak, Koperasi, dan Kelompok Usaha Bersama.

e. Investor Investor yang bergabung pada kegiatan usahatani di KTM Rambuatan Parit di Kabupaten Ogan Ilir sampai saat ini sudah ada, yaitu : 1. PT. Palm Agro dan PT. Sawit Indralaya Lestari