KAJIAN PUSTAKA

A. Tahap Perencanaan

Sebelum menyusun sebuah perencanaan, maka ada tiga kegiatan dasar yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu: mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah serta merumuskannya, dan selanjutnya menyiapkan serangakaian ide atau solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Hal tersebut sangat dibutuhkan karena dengan melakukan identifikasi masalah yang tepat maka akan dapat membantu tersusunnya sebuah perencanaan yang efektif, sehingga hasil dari penelitian tersebut benar-benar tepat sasaran dan dapat meningkatkan pembelajaran.

Dalam tahap perencanaan ini, guru dapat merumuskan tindakan dan metode apa yang seharusnya dilakukan ketika melangsungkan proses pembelajaran, termasuk merumuskan bagaimana strategi pembelajaran yang harus digunakan dan materi ajar apa yang harus dibelajarkan di dalam kelas nanti.

B. Tahap Pelaksanaan

Dalam melakukan tahap pelaksanaan ini, maka yang harus diperhatikan adalah kesesuaian tindakan dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga ketika melakukan proses refleksi, guru dapat dengan mudah mengevaluasi dimana letak kekurangan dan kesalahan dalam pembelajaran yang telah dilangsungkan berdasarkan perencanaan yang telah disusun tersebut. Dengan demikian, hasil dalam tahap pelaksanaan tersebut dapat disesuaikan dengan hasil awal yang ingin dicapai pada tahap perencanaan.

C. Tahap Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan untuk melihat dan mengukur seberapa efektif tindakan yang telah dilakukan. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan dalam melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. O leh sebab itu dalam melakukan pengamatan, pengamat/observer hendaknya selalu mencatat semua peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung. Hal tersebut sangat membantu peneliti dalam mendapatkan hasil penilaian yang objektif terkait perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Pengamatan dapat dilakukan oleh peneliti sendiri maupun secara berkelompok, tergantung pada model pelaksanaan PTK-nya apakah secara kolaboratif atau tidak. Jika PTK dilakukan secara kolaboratif, maka Pengamatan dapat dilakukan oleh peneliti sendiri maupun secara berkelompok, tergantung pada model pelaksanaan PTK-nya apakah secara kolaboratif atau tidak. Jika PTK dilakukan secara kolaboratif, maka

D. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah tahap pelaksanaan telah diselesaikan sepenuhnya terlebih dahulu. Refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengemukakan kembali tindakan-tindakan yang telah dilakukan sebelumnya, dan

selanjutnya melakukan penilaian atau evaluasi. Dalam melaksanakan tahap ini, maka akan lebih efektif jika guru yang melakukan tindakan dapat berdiskusi langsung dengan pengamat maupun peserta lain yang berperan dalam PTK tersebut, sehingga akan diperoleh hasil evaluasi yang lebih komprehensif dan lebih objektif. Karena jika hasil evaluasi yang dilakukan tidak tepat sasaran, maka penelitian yang dilakukan tidak akan dapat memberikan pengaruh atau manfaat terhadap proses pembelajaran.

Hasil refleksi akan dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya. Jika pada tahap ini dirasa sudah cukup maka siklus selanjutnya tidak lagi diperlukan, namun jika masih ditemui beberapa permasalahan atau kekurangan dalam tindakan yang sebelumnya maka harus dilakukan siklus tambahan.