Hubungan Kerjasama Politik Cina

5.2 Hubungan Kerjasama Politik Cina

5.2.1 Mengimbangi Pengaruh Jepang dan Amerika di Kawasan ASEAN

  Salah satu alasan Negara melakukan kerjasama internasional adalah untuk menghadapi masalah yang mengancam keamanan bersama baik dalam bidang ekonomi, security, cultural hal tersebut juga menjadi tujuan Cina dalam membentuk dan melakukan kerjasama dengan ASEAN. Kerjasama tersebut salah satunya di wujudkan oleh Cina dengan menjalin kerjasama regional dalam bidang ekonomi seperti ACFTA. Selain itu kerjasama yang di lakukan antara Cina dengan kawasan ASEAN adalah untuk mengimbangi dominasi Jepang dan Amerika di kawasan Asia Tenggara. Seperti yang di ketahui belum adanya bentuk kerjasama resmi yang ada di kawasan Asia Timur menandakan masih buruknya hubungan antar Negara di kawasan tersebut terutama hubungan antara Cina dengan Jepang. Terlepas dari konflik di masa lalu selama perang dunia dua kawasan Asia Tenggara saat ini memandang Jepang sebagai sesuatu yang positif karena Jepang saat ini merupakan salah satu investor utama di di kawasan ASEAN juga menjadi mitra dialog penuh ASEAN. Begitu juga dengan hubungannya dengan Cina yang terus berkembang dengan semakin terbukanya orientasi politik dan ekonomi Cina yang semakin bersahabat dari Negara yang tadinya di pandang sebagai ancaman bagi ASEAN terkait dengan perkembangan komunismenya di Asia Tenggara.

  Hal tersebut berbanding terbalik dengan persepsi Cina terhadap Jepang di mana Jepang di anggap oleh Cina belum mau mengakui kesalahan yang di Hal tersebut berbanding terbalik dengan persepsi Cina terhadap Jepang di mana Jepang di anggap oleh Cina belum mau mengakui kesalahan yang di

  2001-2006 pada masa pemerintahan Junichiro Koizumi. 88

  Berkaca dari masa lalu yang pahit bagi Cina maka dari itu Cina membulatkan tekad untuk tidak akan mau menerima kepemimpinan Jepang di Asia Timur. Akan tetapi Cina juga mengkhawatirkan tentang mulainya ketergantungan Negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang menggantungkan diri mereka terhadap ekonomi Jepang, sehingga dengan adanya hal tersebut secara tidak langsung Negara-negara di ASEAN tidak dapat menolak kepemimpinan Jepang di kawasan mereka. Oleh karena itu Cina akan berupaya menentang Asia Tenggara yang di rangkul oleh Jepang karena bagi Cina hal tersebut merupakan ancaman terhadap Cina itu sendiri. Di sisi lain sebenarnya Cina juga menyadari akan peran dan kontribusi Jepang dalam pembangunan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Dari hal ini mengapa Cina mendekatkan diri kepada kawasan Asia Tenggara. secara politis dan ekonomi Cina tidak menginginkan Jepang memonopoli kawasan Asia Tenggara dengan kata lain Cina

  88 Sungkar, Y, “Strategi ASEAN Dalam Perluasan ASEAN+3”,2005, hal.101 88 Sungkar, Y, “Strategi ASEAN Dalam Perluasan ASEAN+3”,2005, hal.101

  Pembentukan kerjasama regional antara Cina dan ASEAN yang tercermin dalam ACFTA merupakan salah satu usaha politik Cina untuk mengimbangi dan mengurangi pengaruh ekonomi Jepang di kawasan ASEAN. hal tersebut dibuktikan dengan keagresifan Cina dalam mengajukan proposal kerjasama pembentukan ACFTA tersebut kepada ASEAN pada tahun 2002 yang hasilnya adalah pembentukan regional Free Trade Area antara Cina dengan ASEAN yang pertama kali di bentuk di kawasan Asia. Dengan keberhasilan Cina membentuk kawasan FTA regional dengan ASEAN maka dari itu Jepang juga mengajukan hal yang sama satu tahun sesudah pengajuan kerjasama FTA yang di lakukan oleh Cina yaitu pada tahun 2003. Dari hal ini dapat terlihat dengan adanya usaha dari Cina untuk mengimbangi dan mengurangi pengaruh Jepang di kawasan Asia

  Tenggara. 90

  Sedangkan dalam usahanya mengimbangi pengaruh Amerika di kawasan Asia Tenggara Cina juga menjadikan kerjasama ACFTA sebagai suatu kebijakan luar negeri dalam bidang ekonomi untuk lebih mendekatkan diri dengan kawasan ASEAN.dengan terbentuknya blok FTA regional maka secara tidak langsung hubungan di antara Negara anggota dari FTA tersebut akan lebih dekat. Hal ini di karenakan dari dulu sebelum Cina muncul sebagai kekuatan ekonomi baru dari kawasan Asia, Amerika telah lebih dulu mendominasi kawasan Asia Tenggara

  90 Ibid, hal. 102 Ibid, hal. 103 90 Ibid, hal. 102 Ibid, hal. 103

  1. Mempromosikan stabilitas dan keseimbangan kekuatan di mana hal tersebut bertujuan untuk menjaga kawasan Asia Tenggara dari dominasi Negara hegemon yang lain.

  2. Mencegah untuk di gantikan dominasinya di kawasan Asia Tenggara oleh kekuatan atau sekelompok kekuatan.

  3. Kebebasan dalam perlindungan garis pantai laut dan navigasi yang ada di dalamnya.

  4. Kepentingan terhadap perdagangan dan investasi.

  5. Memberikan bantuan terhadap sekutu dan teman.

  6. Mempromosikan demokrasi, HAM, kebebasan beragama dan peraturan hokum yg baik

  7. Menjaga kawasan Asia Tenggara dari ancaman menjadi basis terorisme.

  Dari beberapa hal tersebut di atas dapat di ketahui bahwa dari dulu memang Amerika memiliki kepentingan di kawasan Asia Tenggara dan telah lebih dulu mendominasi kawasan tersebut terlebih lagi sejak peristiwa 911 amerika lebih gencar dalam mempromosikan perang terhadap terorisme terutama di kawasan Asia Tenggara. Akan tetapi dengan sibuknya Amerika dengan urusan yang berada di timur tengah yakni terkait perang dengan Iraq dan Afghanistan

  91 Vaughn Bruce “China-Southeast Asia Relations: Trends, Issues, and Implications for The United States”, 2006, Hal. 7 91 Vaughn Bruce “China-Southeast Asia Relations: Trends, Issues, and Implications for The United States”, 2006, Hal. 7

  Amerika dalam bidang ekonomi, politik dan security. 92

  Para pengamat juga menyimpulkan Cina memiliki strategi terhadap kawasan Asia Tenggara di mana pengaruh dari Cina akan dengan mudah di perluas dengan isu tentang Cina yang ingin mendekat dengan kawasan tersebut di motivasi karena Cina ingin lingkungan yang stabil, damai dan sejahtera untuk perkembangan daripada ekonominya akan tetapi di sisi lain hal tersebut di lihat sebagai usaha dari Cina untuk mengurangi pengaruh Amerika di kawasan dengan secara pelan-pelan menjadikan Cina sebagai pusat dari ekonomi dan security di

  kawasan Asia Tenggara. 93 Strategi tersebut di lakukan oleh Cina karena Cina sendiri memiliki kepentingan juga di kawasan Asia tenggara pasca kebangkitan

  ekonominya dimana kepentingan tersebut adalah di bertujuan untuk mengimbangi dan mengurangi pengaruh Amerika di kawasan di karenakan Cina merasa kurang nyaman jika Asia di dominasi oleh kekuatan lain dari luar kawasan Asia.

  Beberapa kepentingan Cina di kawasan Asia Tenggara yang juga di jadikan tujuan bagi Cina untuk mendekati kawasan tersebut yakni: 94

  92 Ibid. Hal. 8 93 Ibid, Hal. 4 94 Ibid, Hal. 10

  1. Menciptakan lingkungan yang aman dan stabil dalam bidang politik dan security yang bertujuan untuk memudahkan perkembangan ekonomi Cina secara berkelanjutan.

  2. Mempertahankan dan memperluas perdagangan terhadap Asia Tenggara.

  3. Mencari akses terhadap bahan mentah di kawasan tersebut.

  4. Membangun hubungan perdagangan yang bertujuan dalam bidang ekonomi dan politik

  5. Mengisolasi Taiwan

  Dari hal tersebut dapat di ketahui bahwa Cina juga memiliki kepentingan di kawasan Asia Tenggara yang berbenturan dengan kepentingan Amerika sehingga Cina berusaha untuk mengimbangi dan mengurangi pengaruh Amerika di kawasan dengan lebih mendekatkan diri dengan kawasan tersebut di tandai dengan keagresifan Cina sebagai salah satu mitra dialog pertama ASEAN yang mengajukan proposal untuk membentuk blok FTA regional di antara mereka. Kerjasama tersebut merupakan sebuah kebijakan luar negeri Cina dalam politik internasionalnya dalam bidang ekonomi yang mana bertujuan untuk mengalihkan ketergantungan ASEAN terhadap Amerika yang telah lebih dulu menguasai kawasan tersebut.

  Usaha dari Cina untuk mengimbangi dan mengurangi pengaruh Amerika dan jepang di kawasan Asia Tenggara lewat kerjasama ekonomi yang dibentuk antara Cina-ASEAN memberikan cukup hasil yang signifikan dilihat dari data Usaha dari Cina untuk mengimbangi dan mengurangi pengaruh Amerika dan jepang di kawasan Asia Tenggara lewat kerjasama ekonomi yang dibentuk antara Cina-ASEAN memberikan cukup hasil yang signifikan dilihat dari data

Tabel.6

ASEAN Trade with Selected Major Partners for 1995, 2000, and 2005 as a Percent of Total Trade

  Sumber: China-Shouteast Asia Relations: Trends, Issues, and Implications

  for The United States

  Dari data di atas dapat di lihat perkembangan perdagangan antara ASEAN dengan Negara lain seperti Amerika, Cina dan Jepang dari tahun ke tahun. Di mana perdagangan antara ASEAN dengan Cina terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan perdagangan antara ASEAN dengan Jepang dan Amerika mengalami penurunan secara signifikan. Kenaikan perdagangan antara Cina dan ASEAN terjadi secara lebih besar pada tahun 2004 di mana pada waktu itu kesepakatan tentang pembentukan blok FTA antara ASEAN dan Cina disepakati. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kerjasama antara Cina dengan ASEAN yang Dari data di atas dapat di lihat perkembangan perdagangan antara ASEAN dengan Negara lain seperti Amerika, Cina dan Jepang dari tahun ke tahun. Di mana perdagangan antara ASEAN dengan Cina terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan perdagangan antara ASEAN dengan Jepang dan Amerika mengalami penurunan secara signifikan. Kenaikan perdagangan antara Cina dan ASEAN terjadi secara lebih besar pada tahun 2004 di mana pada waktu itu kesepakatan tentang pembentukan blok FTA antara ASEAN dan Cina disepakati. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kerjasama antara Cina dengan ASEAN yang

5.2.2 Kerjasama Terkait Batas Wilayah Laut Cina Selatan

  Salah satu alasan lain negara melakukan kerjasama adalah untuk mengurangi kerugian negatif yang di timbulkan dari tindakan individual Negara yang mana tindakan tersebut juga akan berdampak terhadap Negara lain. Dalam hal ini Cina melakukan kerjasama dalam bidang politik dan keamanan dengan ASEAN salah satunya untuk mencegah tindakan individual dari beberapa Negara di kawasan ASEAN yang sedang berkonflik dengan Cina terkait batas wilayah di perairan laut Cina selatan agar tidak bertindak secara individual sehingga tindakan tersebut dapat merugikan Cina terkait konflik laut Cina selatan. Melalui pembentukan kerjasama regional blok FTA Cina mencoba untuk lebih mendekatkan diri kepada ASEAN dalam bidang ekonomi akan tetapi juga dalam bidang politik dan keamanan. Hal tersebut sekilas dapat terlihat dari proposal kerjasama dalam bidang security yang di ajukan oleh Cina pada tahun 2011 dalam Cina-ASEAN Amity and exchange year dengan tema “Cina-ASEAN mutually beneficial and

  win-win partners” dimana ACFTA berperan penting dalam membantu merealisasikan maksud dan tujuan Cina tersebut. 95

  Dengan tujuan untuk mempromosikan perdamaian dan juga persahabatan serta lingkungan kawasan yang harmonis di kawasan laut Cina selatan yang selama ini menjadi pemicu permasalahan security antara Cina dengan beberapa

  95 Jianren Liu “Early Review of ACFTA : Achievements, Problems and Its Implication on Sino- ASEAN Relations” 2012, Hal. 16

  Negara kawasan ASEAN maka dari itu Cina dengan kesadaran diri melakukan penandatangan dan kerjasama Declaration on the Conducts of Parties in the South China Sea (DOC) yang di tandatangani pada bulan November tahun 2002 di Phnom Penh dan setelah melewati daripada beberapa perundingan dengan ASEAN maka Cina mau mengadopsi dan menerapkan DOC pada 21 july 2011 di

  bali. 96 Seperti yang terlihat konflik berkepanjangan dalam hal security di laut Cina selatan antara Cina dan Negara-negara di kawasan ASEAN belum memiliki titik

  temu yang pasti.

  Konflik pada laut Cina selatan melibatkan enam Negara di kawasan ASEAN yaitu Cina, Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei Darussalam dimana setiap Negara tersebut memiliki alasan masing-masing terhadap klaim

  atas potensi dari laut Cina selatan itu sendiri. 97 Dalam mengklaim wilayah laut Cina selatan Cina menggunakan fakta sejarah dari penemuan situs, dokumen-

  dokumen kuno, peta-peta dan penggunaan gugus-gugus pulau oleh nelayannya yang sejak 2000 tahun lalu telah mencari ikan di kawasan tersebut. Selain itu menurut Cina sendiri yang pertama kali menemukan kepulauan Spartly adalah Cina dengan di dukung oleh bukti-bukti arkeologis dari dinasti Han (206-220 SM) dan bagi Cina lautan tersebut sangat penting karena selain mendukung perkembangan ekonominya juga dalam hal pertahanan keamanan. Semua usaha keras yang telah di lakukan Cina tersebut untuk menunjukkan laut Cina selatan merupakan bagian dari Cina.

  96 Ibid 97 Harini Setyasih “Kepentingan Nasional Cina Dalam Konflik Laut Cina Selatan”, Hal. 44

  Selain dengan usaha yang di lakukan Cina di atas dalam sengketa laut Cina selatan dengan menunjukkan bukti-bukti sejarah Cina juga mendekati Negara-negara yang berkonflik dengannya terkait laut Cina selatan dengan jalan mengajak untuk bekerjasama organisasi yang menaungi Negara-negara yang terlibat konflik tersebut dengan Cina dalam suatu kerjasama Ekonomi seperti ACFTA maupun keamanan. Seperti pada bulan agustus tahun 2004 yang pada saat itu juga berlangsung kerjasama di bidang ekonomi dengan kawasan ASEAN, Cina mencoba untuk mengajak salah satu Negara yang berkonflik terkait perbatasan di laut Cina selatan yakni Filipina untuk mengadakan eksplorasi bersama guna mengurangi ketegangan di antara kedua Negara tersebut. Hal tersebut di sambut baik oleh Filipina dengan beberapa alasan diantaranya adalah dalam hal pemenuhan kebutuhan sumber daya alam minyak bumi yang mana dengan semakin berkembangnya era kemajuan global maka kebutuhan akan minyak bumi akan semakin meningkat. Hal tersebut yang mendasari Filipina mau

  bekerjasama dengan Cina untuk melakukan eksplorasi bersama. 98

  Selain daripada Filipina usaha Cina ini juga di lakukan dengan Vietnam yang mana Negara kawasan ASEAN tersebut juga berkonflik dengan Cina terkait laut Cina selatan. Pada maret 2005 ke tiga perusahaan minyak dari masing-masing Negara yakni Filipina, Cina dan Vietnam melakukan kerjasama dan menandatangani suatu perjanjian triparty di manila dimana perjanjian tersebut ditujukan untuk penelitian seismik eksplorasi minyak bersama di laut Cina selatan dengan jangka waktu tiga tahun dan mencakup area seluas seratus empat puluh

  98 Ralf Emmers, “ Maritime Disputes in The South China Sea: Strategic and Diplomatic Status Quo, Institute for Defence and Strategic Studies” working paper no.87 98 Ralf Emmers, “ Maritime Disputes in The South China Sea: Strategic and Diplomatic Status Quo, Institute for Defence and Strategic Studies” working paper no.87

  mengacu pada suatu wilayah kerjasama yang damai dan stabil. 99

  Dari beberapa usaha yang di lakukan Cina di atas terkait sengketa batas wilayah di perairan laut Cina selatan yang terjadi antara Cina dan beberapa Negara di kawasan ASEAN, Cina lebih memilih jalan kerjasama dalam mendekati dan meredam konflik dari Negara-negara ASEAN yang berkonflik dengannya. Cina lebih memilih mendekati dan mengajak Negara yang berkonflik tersebut dengan melakukan kerjasama ekonomi dalam kerangka kerjasama ACFTA agar dapat meredam tindakan individual dari Negara kawasan ASEAN tersebut yang mana akan merugikan Cina karena Cina tidak berkonflik dengan satu Negara melainkan dengan beberapa Negara sekaligus dimana hal tersebut sangat tidak menguntungkan bagi Cina.

  99 Ibid