Defenisi Depresi Penyebab Depresi Gejala Depresi

dengan berpura-pura tidak punya perhatikan sehingga individu ini boleh jadi mengalami perasaan tidak memiliki kekuatan, menciptakan iklim ketegangan, ketakutan danatau bersalah. Dari sebab itu tahap ini membentuk sebuah gaya komunikasi yang membingungkan, kabur, tidak langsung, tidak jelas, dengan sikap bertahan bukan terbuka, jelas dan sopan. Komunikasi dari pengirim yang disfungsional bersifat defensif secara pasif maupun aktif dan sering kali menghapuskan kemungkinan untuk mencari umpan balik yang jelas dari penerima. Komunikasi yang tidak sehat pada pengirim dibagi dalam lima kategori; asumsi-asumsi, ungkapan perasaan-perasaan yang tidak jelas, ekspresi yang menghakimi, ketidakmampuan mendefenisikan kebutuhan- kebutuhan, komunikasi yang tidak cocok. Jika penerimanya tidak berfungsi disfungsional maka akan terjadi kegagalan komunikasi karena pesan tidak diterima sebagai mana diharapkan, mengingat kegagalan penerima mendengar, menggunakan diskualifikasi, memberikan respon secara efensif, gagal menggali pesan pengirim, gagal memvalidasi pesan. Proses yang disfungsional biasanya tidak jelas dan maksud dari komunikasi pun tidak jelas atau tersembunyi.

3. Depresi

3.1 Defenisi Depresi

Depresi adalah perasaan sedih, ketidakberdayaan dan pesimis, yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam Nugroho, 2008. Universitas Sumatera Utara Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain Jenny, dkk, 2008.

3.2 Penyebab Depresi

Berbagai faktor psikologi memainkan peran terjadinya gangguan depresi. Kebanyakan gangguan depresi karena faktor psikologi terjadi pada gangguan depresi ringan dan sedang. Mereka dengan rasa percaya diri rendah, senantiasa melihat dirinya dan dunia luar dengan penilaian pesimistik. Jika mereka mengalami stres, mereka cenderung akan mengalami gangguan depresi . Para psikolog menyatakan bahwa mereka yang mengalami gangguan depresi mempunyai riwayat pembelajaran, depresi dalam pertumbuhan dan perkembangan dirinya. Mereka belajar seperti model yang mereka tiru dalam keluarga, ketika mengalami masalah psikologi maka respon mereka meniru perasaan, pikiran dan perilaku gangguan depresi. Orang belajar dengan proses adaptif dan maladaptif ketika menghadapi stress kehidupan dalam kehidupannya di keluarga, sekolah, sosial dan lingkungan kerjanya. Faktor lingkungan mempengaruhi perkembangan psikologi dan usaha seseorang mengatasi masalah. Faktor pembelajaran sosial juga menerangkan kepada kita mengapa masalah psikologi kejadiannya lebih sering muncul pada anggota keluarga dari generasi ke generasi Jenny, dkk, 2010. Universitas Sumatera Utara

3.3 Gejala Depresi

Depresi ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaaan tidak berguna, putus asa dan sebagainya. Secara lengkap gejala klinis depresi adalah sebagai berikut: 1 afek disforik, yaitu perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak semangat, merasa tidak bedaya, 2 perasaan bersalah, berdosa, penyesalan, 3 nafsu makan menurun, 4 berat badan menurun, 5 konsentrasi dan daya ingat menurun, 6 gangguan tidur: insomnia sukar tidak dapat tidur atau sebaliknya hipersomnia terlalu banyak tidur. Gangguan ini sering kali disertai dengan mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mimpi orang yang telah meninggal, 7 agitasi atau retardasi psikomotor gaduh gelisah atau lemah tak berdaya, 8 hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka lagi melakukan hobi, kreativitas menurun, produktivitas juga menurun, 9 gangguan seksual libido menurun, 10 pikiran-pikiran tentang kematian, bunuh diri Hawari, 2001.

3.4 Faktor Resiko Depresi