Defenisi Lansia Tahapan Lansia Perubahan yang Terjadi pada Lansia

3.5 Tingkat Depresi Lansia

Pengkajian tingkat depresi lansia menggunakan skala depresi geriatrik Yesavage, 1983 dimana instrumennya disusun secara khusus digunakan pada usia lanjut untuk memeriksa depresi. Jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai 1. Analisa hasil pada kuesioner ini dilakukan dengan menilai setiap pertanyaan sesuai dengan indikasi. Bila pertanyaan yang dijawab indikasi terganggu maka dinilai 1 dan bila pertanyaan yang dijawab indikasi normal maka dinilai 0. Nilai 0-5 menyatakan normal, nilai 6-15 menyatakan depresi ringan sampai sedang dan nilai 16-30 menyatakan depresi berat Maryam,dkk,2008.

4. Lansia

4.1 Defenisi Lansia

Lanjut usia adalah suatu keadaan atau proses alamiah yang terjadi di dalam kehidupan manusia, berupa perubahan baik itu perubahan fisik dan fungsi, perubahan mental dan perubahan psikososial. Lanjut usia juga berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional Nugroho, 2008. Universitas Sumatera Utara

4.2 Tahapan Lansia

Umur yang dijadikan patokan sebagai lanjut usia berbeda-beda, umumnya berkisar antara 60-65 tahun. Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, ada empat tahap yakni: - Usia pertengahan middle age 45- 59 tahun - Lanjut usia elderly 60-74 tahun - Lanjut usia tua old 75- 90 tahun - Usia sangat tua very old di atas 90 tahun. Namun, di Indonesia batasan lanjut usia adalah 60 tahun ke atas. Hal ini dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2. Dari pernyataan di atas kita ketahui bahwa yang disebut lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita Nugroho, 2008.

4.3 Perubahan yang Terjadi pada Lansia

4.3.1 Perubahan Fisik Perubahan fisik disini meliputi penurunan jumlah sel, mekanisme perbaikan sel otak terganggu, penurunan sistem pernafasan, terjadinya gangguan sistem pendengaran, gangguan sistem penglihatan, gangguan sistem kardiovaskuler, gangguan sistem pengaturan suhu tubuh, gangguan sistem persarafan, gangguan sistem pencernaan, gangguan sistem reproduksi, gangguan sistem genitourinaria, gangguan sistem endokrin, gangguan sistem integument, gangguan sistem muskuloskletal. Universitas Sumatera Utara 4.3.2 Perubahan Mental Perubahan yang terjadi dapat berupa sikap yang semakin egosentrik, mudah curiga, bertambah pelit dan tamak bila memiliki sesuatu. Sikap umum yang ditemukan hampir pada setiap lanjut usia, yakni keinginan berumur panjang, tenaganya sedapat mungkin dihemat. Mengharapkan tetap diberi peranan dalam masyarakat.ingin selalu mempertahankan haknya. Kenangan memori pada lansia juga ikut berubah. Sama halnya dengan Intelegentia Quotion IQ dan keterampilan juga berkurang. 4.3.3 Perubahan Psikososial Nilai seseorang sering diukur melalui produktivitasnya dan identitasnya dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Saat menginjak lanjut usia seseorang akan mengalami kehilangan finansial, kehilangan status, kehilangan teman, kehilangan pekerjaan, dan hilangnya kekuatan serta ketegapan fisik. 4.3.4 Perkembangan Spiritual Pada lanjut usia agama kepercayaan semakin terintegrasi dalam kehidupan. Lanjut usia semakin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berpikir dan bertindak sehari-hari. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun adalah berpikir dan bertindak dengan cara memberi contoh cara mencintai dan keadialan Nugroho, 2008.

4.4 Permasalahan yang Terjadi pada Lansia