Hasil Penelitian

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Pertemuan Pertama

1) Kemampuan Awal Yang Diperoleh Siswa (Pre-Test)

Kondisi awal siswa diketahui dengan memberikan tes kemampuan awal yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan yang dimiliki siswa terhadap materi cahaya. Hasil tes kemampuan awal siswa sebelum menggunakan metode guided discovery menunjukan bahwa 28 (100%) siswa berada pada kualifikasi gagal hal ini terlihat pada (lampiran 14.a). Dengan rata- rata skor pencapaian siswa adalah 39,95.

Tabel 4.1 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan Awal Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 39,95

Gagal (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Klasifikasi kemampuan awal siswa kelas VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.1.

P 40 Gagal

Gambar 4.1 Skor Pencapaian Kemampuan Awal Berdasarkan pada gambar 4.1 diketahui bahwa 28 (100%) siswa masih

berada di bawah kriteria ketuntasan minimal yang telah di tetapkan yaitu 65, dengan perolehan nilai terendah 25 dan nilai yang tertinggi 56,25.

2) Kemampuan Akhir Yang Diperoleh Siswa (Post-Test)

Data kemampuan akhir siswa dapat dilihat pada hasil tes akhir (lampiran 15.a).tes akhir dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang diajarakan dengan menggunakan metode guided discovery.

Tabel 4.2 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan

Akhir

Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 72,1

Baik (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.2 terdapat 3 (10,71) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik, 15 (53,57%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan kualifikasi baik, 4 (14,29%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan kualifikasi cukup dan 6 (21,43%) belum menguasai indikator pembelajaran dengan kualifikasi gagal. Rata-rata skor pencapaian siswa pada kemampuan akhir siklus I pertemuan pertama ini adalah 72,1, berada pada kualifikasi baik. Ketuntasan belajar klasikal adalah 78,57%, ini berarti pada siklus I pertemuan pertama ini, secara klasikal, siswa telah tuntas belajar.

Klasifikasi kemampuan akhir siswa kelas VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.2.

n 100 ia a 80

Sangat Baik

ca 60 Baik

Gambar 4.2 Skor Pencapaian Kemampuan Akhir Siswa Dari Gambar 4.2 terlihat bahwa skor pencapaian kemampuan akhir

seluruh siswa mendapat hasil yang beragam yaitu: 3 siswa menguasai indikator pembelajaran dengan nilai tertinggi 87,5, 15 siswa menguasai indikator pembelajaran dengan nilai tertinggi adalah 75, 4 siswa menguasai indikator dengan nilai tertinggi 68,75 dan 6 siswa belum menguasai indikator

3) Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan Pertama

Untuk data peningkatan penguasaan konsep pertemuan pertama (lampiran 16.c) didapat dari perbandingan nilai gain yang dinormalisisikan (N- Gain) antara hasil tes sebelum dan hasil tes sesudah tindakan siswa dari pertemuan pertama. Dari tes yang telah dilakukan diperoleh data seperti Tabel

Tabel 4.3 Kualifikasi Dan Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan Pertama

Tinggi penguasaan konsep Frekuensi Presentase (%) Kualifikasi >0,7

Tinggi 0,3< N-G < 0,7

Rendah (Sumber : data dan hasil penelitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.3 terlihat bahwa pada pertemuan pertama sebanyak 3 (10,71%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi tinggi, dan 25 (89,29%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi sedang. Rata-rata peningkatan penguasaan konsep pada pertemuan pertama adalah 0,54dengan kualifikasi sedang.

Klasifikasi peningkatan penguasaan konsep pertemuan pertamasecara individualdapat dilihat pada Gambar 4.3.

Sedang o k 0.2

Tinggi 0 T

Gambar 4.3Peningkatan Penguasaan Konsep

Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa sebanyak 3 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain tertinggi 0,78 dan 25 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain terendah 0,42.

b. Pertemuan Kedua

1) Kemampuan Awal Yang Diperoleh Siswa (Pre-Test)

Kondisi awal siswa diketahui dengan memberikan tes kemampuan awal yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan yang dimiliki siswa terhadap materi cahaya. Hasil tes kemampuan awal siswa sebelum menggunakan metode guided discovery menunjukan bahwa 28 (100%) siswa berada pada kualifikasi gagal hal ini terlihat pada (lampiran 14.a). Dengan rata- rata skor pencapaian siswa adalah 45,89.

Tabel 4.4 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan Awal Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 45,89

Gagal

Klasifikasi kemampuan awal siswa kelas VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Skor Pencapaian Kemampuan Awal Berdasarkan pada gambar 4.4 diketahui bahwa 28 (100%) siswa masih

berada di bawah kriteria ketuntasan minimal yang telah di tetapkan yaitu 65, dengan perolehan nilai terendah 40 dan nilai yang tertinggi 50.

2) Kemampuan Akhir Yang Diperoleh Siswa (Post-Test)

Data kemampuan akhir siswa dapat dilihat pada hasil tes formatif (lampiran. 15.a). Tes formatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang diajarakan dengan menggunakan metode guided discovery.

Tabel 4.5 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan Akhir

Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 84,52

Baik (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.5 terlihat bahwa 15 (53,57%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik dan 13 (46,43%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan kulifikasi baik. Rata-rata pencapaian siswa pada kemampuan akhir siklus I pertemuan kedua ini adalah 84,52, berada pada kualifikasi baik. Ketuntasan belajar klasikal adalah 100%, Ini berarti pada siklus I pertemuan pertemuan kedua ini, secara klasikal maupun individual, siswa telah tuntas belajar.

Klasifikasi kemampuan akhir siswa kelas VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.5.

n 100 ia a 80

ca 60 Sangat Baik en 40

Gambar 4.5Skor Kemampuan Akhir Siswa Dari Gambar 4.5 terlihat bahwa 15 siswa menguasai indikator

pembelajaran dengan nilai tertinggi 88,89 dan 13 siswa menguasai indikator pembelajaran dengan nilai terendah 72,22.

3) Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan Kedua

Untuk data peningkatan penguasaan konsep pertemuan kedua (lampiran

16.c) didapat dari perbandingan nilai gain yang dinormalisisikan (N-Gain) antara hasil tes sebelum dan hasil tes sesudah tindakan siswa dari pertemuan kedua. Dari tes yang telah dilakukan diperoleh data seperti Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kualifikasi Dan Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan

kedua

Tinggi penguasaan konsep Frekuensi Presentase (%) Kualifikasi >0,7

21 75 Tinggi 0,3< N-G < 0,7

7 25 Sedang <0,3

Rendah (Sumber : data dan hasil penelitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.6 terlihat bahwa pada pertemuan keduasebanyak 21 (21%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi tinggi, dan 7 (25%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi sedang. Rata-rata peningkatan penguasaan konsep pada pertemuan pertama adalah 0,73dengan kualifikasi tinggi.

Klasifikasi peningkatan penguasaan konsep pertemuan keduasecara individualdapat dilihat pada Gambar 4.6.

1 k a ta 0.8 g 0.6

in 0.4

P 0.2 Tinggi

Gambar 4.6 Peningkatan Penguasaan Konsep

Berdasarkan gambar 4.6 terlihat bahwa sebanyak 21 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain tertinggi 0,82 dan 7 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain terendah 0,5.

c. Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus I (N-Gain)

Untuk data peningkatan penguasaan konsepsiklus I (lampiran 16.c) didapat dari perbandingan nilai gain yang dinormalisisikan (N-Gain) antara hasiltes sebelum dan hasil tes sesudah tindakan siswa dari siklus I. Dari tes yang telah dilakukan diperoleh data seperti Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Kualifikasi Dan Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus I Peningkatan Penguasaan Konsep

Kualifikasi Pertemuan Pertama

Sedang Pertemuan Kedua

Tinggi Rata-rata Siklus I

Sedang (Sumber : data dan hasil penelitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.7 terlihat bahwa pada pertemuan pertama peningkatan penguasaan konsep sebesar 0,54 dengan kualifikasi sedang, dan pada pertemuan kedua peningkatan penguasaan konsep sebesar 0,73 dengan kualifikasi tinggi. Rata-rata peningkatan penguasaan konsep pada siklus I adalah 0,63 dan berada pada kualifikasi sedang.

Klasifikasi peningkatan penguasaan konsep siklus I kelas VIII 3 dapat dilihat pada Gambar 4.7.

n ta 0.8 a

Sedang g k 0.6

P 0.4 Sedang2

Rata-rata siklus

Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus I

Gambar 4.7 Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus I

Berdasarkan Gambar 4.7 terlihat bahwa skor peningkatan penguasaan konsep siklus I yang tertinggi berada pada pertemuan kedua sedangkan terendah berada pada pertemuan pertama.

2. Siklus II

a. Pertemuan Pertama

1) Kemampuan Awal Yang Diperoleh Siswa

Kondisi awal siswa diketahui dengan memberikan tes kemampuan awal yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan yang dimiliki siswa terhadap materi cahaya. Hasil tes kemampuan awal siswa sebelum menggunakan metode guided discovery menunjukan bahwa 28 siswa berada pada kualifikasi gagal hal ini terlihat pada (lampiran 14.b). Dengan rata-rata skor pencapaian siswa adalah 39,28.

Tabel 4.8 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan Awal Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 39,28

Gagal (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Klasifikasi kemampuan awal siswa kela VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.8.

k 20 Gagal

Gambar 4.8 Skor Pencapaian Kemampuan Awal Siswa Bedasarkan Gambar 4.8 menunjukan bahwa seluruh siswa masih berada dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan, dengan perolehan nilai tertinggi 53,33 dan terendah 33,33.

2) Kemampuan Akhir Yang Diperoleh Siswa (Post-Test)

Data kemampuan akhir siswa dapat dilihat pada hasil tes formatif (lampiran 15.b).tes formatif dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang diajarakan dengan menggunakan metode guided discovery.

Tabel 4.9 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan Akhir Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 83,81

Baik (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.9 kemampuan akhir siswa yang diperoleh terlihat bahwa 15 (53,57%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan Berdasarkan data Tabel 4.9 kemampuan akhir siswa yang diperoleh terlihat bahwa 15 (53,57%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan

Klasifikasi kemampuan akhir siswa kelas VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Sangat Baik o k 20

Baik 0 T

Gambar 4.9 Skor Pencapaian Kemampuan Akhir Siswa Dari Gambar 4.18 terlihat 15 siswa menguasai indikator pembelajaran

dengan nilai tertinggi 93,33 dan 13 siswa menguasai indikator pembelajaran terendah 73,33.

3) Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan Pertama

Untuk data peningkatan penguasaan konsep pertemuan pertama (lampiran 16.c) didapat dari perbandingan nilai gain yang dinormalisisikan (N- Gain) antara hasil tes sebelum dan hasil tes sesudah tindakan siswa dari pertemuan pertama. Dari tes yang telah dilakukan diperoleh data seperti Tabel

Tabel 4.10 Kualifikasi Dan Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan pertama

Tinggi penguasaan konsep

Presentase (%) Kualifikasi >0,7

Frekuensi

Tinggi 0,3< N-G < 0,7

Rendah (Sumber : data dan hasil penelitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.10 terlihat bahwa pada pertemuan kedua sebanyak 230 (71,4%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi tinggi, dan 8 (28,57%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi sedang. Rata-rata peningkatan penguasaan konsep pada pertemuan pertama adalah 0,75 dengan kualifikasi tinggi.

Klasifikasi peningkatan penguasaan konsep pertemuan pertama secara individualdapat dilihat pada Gambar 4.10.

Sedang 0 T

Gambar 4.10 Penguasaan Konsep

Berdasarkan gambar 4.10 terlihat bahwa sebanyak 20 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain tertinggi 0,89 dan 8 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain terendah 0,67.

b. Pertemuan Kedua

1) Kemampuan Awal Yang Diperoleh Siswa (Pre-Test)

Kondisi awal siswa diketahui dengan memberikan tes kemampuan awal yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan yang dimiliki siswa terhadap materi cahaya. Hasil tes kemampuan awal siswa sebelum menggunakan metode guided discovery menunjukan bahwa 28 (100%) siswa berada pada kualifikasi gagal hal ini terlihat pada (lampiran 14.a). Dengan rata- rata skor pencapaian siswa adalah 42,66.

Tabel 4.11 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan Awal Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 42,66

Gagal (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Klasifikasi kemampuan awal siswa kelas VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.11.

k 20 Gagal

Gambar 4.11 Skor Pencapaian Kemampuan Awal

Berdasarkan pada gambar 4.11 diketahui bahwa 28 (100%) siswa masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal yang telah di tetapkan yaitu 65, dengan perolehan nilai terendah 40 dan nilai yang tertinggi 50.

2) Kemampuan Akhir Yang Diperoleh Siswa(Post-Test)

Data kemampuan akhir siswa dapat dilihat padahasil tes formatif (lampiran 15.b) setelah diajarkan dengan menggunakan metode Guided Discovery .

Tabel 4.12 Kualifikasi Dan Skor Pencapaian Siswa Pada Kemampuan Akhir Tingkat pencapaian

Kualifikasi 85-100

Frekuensi

Presentase (%)

Sangat baik 70-84

Baik 65-69

Cukup ≤-64

Gagal Rata-rata Skor Pencapaian 92,86

Sangat Baik (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.12 terlihat bahwa 26 (100%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik dan 2 (7,14%) siswa menguasai indikator pembelajaran dengan kualifikasi baik. Rata-rata pencapain siswa pada kemampuan akhir siklus II pertemuan kedua ini adalah 92,86, berada pada kualifikasi sangat baik. Ketuntasan belajar kalsikal adalah 100%, ini berarti pada siklus II pertemuan pertemuan kedua ini, secara klasikal maupun individual, siswa telah tuntas belajar.

Klasifikasi kemampuan akhir siswa kelas VIII 3 secara individual dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Sangat Baik k 20

Baik 0 T

Gambar 4.12 Skor Pencapaian Kemampuan Akhir Siswa Dari Gambar 4.12 terlihat 26 siswa menguasai indikator pembelajaran

dengan nilai tertinggi 100 dan 2 siswa menguasai indikator pembelajaran tertinggi 80.

3) Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan Kedua

Untuk data peningkatan penguasaan konsep pertemuan Kedua (lampiran

16.c) didapat dari perbandingan nilai gain yang dinormalisisikan (N-Gain) antara hasil tes sebelum dan hasil tes sesudah tindakan siswa dari pertemuan pertama. Dari tes yang telah dilakukan diperoleh data seperti Tabel 4.25.

Tabel 4.13 Kualifikasi Dan Peningkatan Penguasaan Konsep Pertemuan kedua Tinggi penguasaan konsep

Presentase (%) Kualifikasi >0,7

Frekuensi

Tinggi 0,3< N-G < 0,7

Rendah (Sumber : data dan hasil penelitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.13 terlihat bahwa pada pertemuan kedua sebanyak 26 (92,86%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi tinggi, dan 2 (7,14%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi sedang. Rata-rata peningkatan Berdasarkan data Tabel 4.13 terlihat bahwa pada pertemuan kedua sebanyak 26 (92,86%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi tinggi, dan 2 (7,14%) siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan kualifikasi sedang. Rata-rata peningkatan

Klasifikasi peningkatan penguasaan konsep pertemuan kedua secara individualdapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Penguasaan Konsep

Berdasarkan Gambar 4.13 terlihat bahwa sebanyak 28 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain tertinggi 1 dan 2 siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai gain terendah 0,6.

c. Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus II (N-Gain)

Untuk data peningkatan penguasaan konsep siklus II(lampiran 16.d) didapat dari perbandingan nilai gain yang dinormalisisikan (N-Gain) antara hasiltes sebelum dan hasil tes sesudah tindakan siswa dari siklus II. Dari tes yang telah dilakukan diperoleh data seperti Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Kualifikasi Dan Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus II

Kualifikasi Pertemuan Pertama

Peningkatan penguasaan konsep

Tinggi Pertemuan Kedua

Sangat Tinggi Rata-rata Siklus II

Sangat Tinggi

Berdasarkan data Tabel 4.14 terlihat bahwa pada pertemuan pertama peningkatan penguasaan konsep sebesar 0,74 dengan kualifikasi tinggi, dan pada pertemuan kedua peningkatan penguasaan konsep sebesar 0,86 dengan kualifikasi sangat tinggi. Rata-rata peningkatan penguasaan konsep pada siklus

II adalah 0,80, berada pada kualifikasi sangat tinggi. Klasifikasi peningkatan penguasaan konsep siklus II kelas VIII 3 dapat dilihat pada Gambar 4.14.

n 1 ta 0.9 a 0.8 Tinggi k g 0.7 in 0.6 0.5

Sangat Tinggi

en

P 0.4 r 0.3

Sangat Tinggi2 o k 0.2 S 0.1 0

Pertemuan I

Pertemuan II Rata-rata Siklus

II

Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus II

Berdasarkan Gambar 4.14 terlihat bahwa skor peningkatan penguasaan konsep siklus II yang tertinggi berada pada pertemuan kedua sedangkan terendah berada pada pertemuan pertama.

2. Peningkatan Penguasaan Konsep Siklus I Ke Siklus II

Data peningkatan penguasaan konsep siswa (lampiran 16.e) didapat dari perbandingan nilai gain yang dinormalisasikan (N-Gain) antara hasil tes sebelum dan hasil tes sesudah tindakan siswa mulai dari siklus I ke siklus II dan dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Peningkatan Kemampuan Konsep Siklus I ke Siklus II

Kualifikasi Gain Skor Siklus I

Penguasaan konsep

0.63 Sedang Siklus II

0.80 Sangat Tinggi Rata-rata Peningkatan

0.73 Tinggi siklus I ke siklus II (Sumber: data dan hasil penilitian di SMP Negeri 3 Masohi)

Berdasarkan data Tabel 4.14 menunjukan bahwa terdapat rata-rata skor peningkatan penguasaan konsep dari siklus I ke siklus II sebesar 0,73dengan kualifikasi Tinggi.

Klasifikasi peningkatan penguasaan konsep siswa kelas VIII 3 dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.14.

in 0.6 Sangat Tinggi

en 0.5

P 0.4 Tinggi2

r 0.3 o

0.2 S k 0.1

Siklus I