Hubungan Tingkat Keterlambatan Flight Operation (X ) Dengan On Time Performance (Y)

1. Hubungan Tingkat Keterlambatan Flight Operation (X ) Dengan On Time Performance (Y)

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan tingkat keterlambatan flight operation dengan on time performance pada tahun 2016, berikut ini penulis akan lebih dahulu menguraikan data penanganan flight operation (X ) dan tingkat on time performance (Y) yang akan digunakan sebagai perhitungan analisis statistik secara manual seperti pada tabel berikut :

Tabel IV.31

Perhitungan Regresi Korelasi Tingkat Keterlambatan Flight Operation (X ) dengan On Time Performance (Y) pada Tahun 2016

X1 Y

X.Y

X² Y²

1 2 68,03 %

136

4 4628

2 2 82,52 %

165

4 6810

3 6 79,57 %

477

36 6331

4 7 76,30 %

534

49 5821

5 6 67,62 %

406

36 4572

6 1 78,18 %

78 1 6112

7 3 85,57 %

257

9 7322

8 7 70,00 %

490

49 4900

9 4 70,59 %

282

16 4983

10 2 83,04 %

166

4 6895

11 0 87,37 %

0 0 7633

12 3 82,95 %

249

9 6881

13 2 81,65 %

163

4 6667

14 6 71,88 %

431

36 5166

15 3 76,84 %

231

9 5905

16 5 78,74 %

394

25 6200

17 0 76,42 %

0 0 5840

18 5 69,11 %

346

25 4776

19 3 74,36 %

223

9 5529

20 6 70,17 %

421

36 4923

21 5 73,87 %

369

25 5457

22 3 80,22 %

241

9 6435

23 3 81,31 %

244

9 61

24 7 69,64 %

488

49 4850

25 2 66,94 %

134

4 4480

26 2 83,33 %

167

4 6944

27 6 76,34 %

458

36 5828

28 7 75,56 %

529

49 5709

29 6 66,36 %

398

36 4403

30 1 77,48 %

77 1 6003

31 3 87,63 %

263

9 7679

32 6 65,45 %

393

36 4284

Gambar IV.5

Perhitungan Regresi Korelasi Tingkat Keterlambatan Flight Operation (X ) dengan On Time Performance (Y) pada Tahun 2016

X1 dengan Y

100,00 Y = a +bX 90,00

Y = 82,348 + (-1,6489X) 80,00

r² = 0,3239 70,00

r = -0,5691 60,00

T 50,00

40,00 Series1 30,00

Linear (Series1) 20,00

Flight Operation

Paradigma Sederhana R

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode regresi liner sederhana merupakan sebuah metode statistika untuk melakukan identifikasi hubunga satu variabel bebas flight operation (X ) dengan variabel terikat on time performance (Y). Bentuk dari persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX

Berdasarkan hasil perhitungan gambar IV.5, maka hasil dari persamaan Regresi Linier Sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 82,348 + (-1,6489X)

1) Dari persamaan di atas menandakan bahwa nilai konstanta yang dihasilkan sebesar 82,348 mengindikasikan bahwa jika nilai variabel flight operation dianggap konstan, maka nilai on time performance maskapai penerbangan NAM Air tahun 2016 adalah sebesar 82,348;

1) Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa hubungan flight operation adalah turun (negatif), hal tersebut ditunjukkan pada 1) Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa hubungan flight operation adalah turun (negatif), hal tersebut ditunjukkan pada

b. Analisis Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan tolak ukur untuk melihat kedekatan hubungan variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar +1, jika dibuat persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut :

-1 < r < + 1

Berdasarkan hasil perhitungan gambar IV.7 di atas, hasil perhitungan korelasi diperoleh r = -0,5691. karena besarnya r berada pada interval 0,40 – 0,599 yang berarti hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah memiliki hubunngan yang negatif dan sedang berdasarkan tabel interpretasi keeratan hubungan. Kesimpulannya flight operation memiliki hubungan yang cukup kuat dengan tingkat on time performance maskapai penerbangan NAM Air pada tahun 2016.

c. Koefisien Determinasi (Koefisien Penentu)

Analisa koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentasi sumbangan ( share ) hubungan variabel Flight Operation (X ) dengan variabel On Time Performance (Y). Berdasarkan perhitungan Analisa koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentasi sumbangan ( share ) hubungan variabel Flight Operation (X ) dengan variabel On Time Performance (Y). Berdasarkan perhitungan

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai (r)² sebesar 0,3239atau 32,39%. Variabilitas ketepatan waktu penerbangan NAM Air tahun 2016 yang terjadi disebabkan oleh penanganan flight operation . Dengan kata lain bahwa hubungan variabel penanganan flight operation (X ) dan dengan variabel on time performance (Y) sebesar 32,39%, sedangkan sisanya sebesar 67,61% disebabkan oleh faktor lain yang dalam hal ini tidak diteliti oleh penulis.

d. Uji Hipotesis (Uji t)

Untuk menguji hipotesis atau dugaan adanya hubungan antara masing-masing variabel di mana variabel flight operation (X ) memberikan hubungan dengan variabel on time performance (Y) maka penulis menggunakan uji hipotesis dengan tingkat signifikan sebesar 5% atau α = 0,05 karena dinilai cukup ketat dalam menguji variabel- variabel yang diuji atau menunjukkan bahwa korelasi antara kedua variabel cukup nyata. Adapun hipotesis statistik yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

H :μ<0 tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Hₐ : μ > 0 ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Serta adanya decision rules uaoti seperti penerimaan : Jika t hitung <t tabel maka H diterima, maka Hₐ ditolak Jika t hitung >t tabel maka H ditolak , maka Hₐ diterima

Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumus yang digunakan penulis sebagai berikut :

Keterangan :

t = Nilai Uji t

r = Koefisien Korelasi

r² = Koefisien Determinasi

n = Jumlah Sampel

Perhitungan :

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa t hitung sebesar -4,6939. Setelah t hitung sudah diketahui, maka dapat dicari t tabel dengan menggunakan :

1. Taraf nyata ( α) = 0,05

2. Derajat kebebasan (df) sebesar : =n –2 = 48 –2 = 46

3. Tabel distribusi t maka diperoleh t tabel sebesar -2,0129. Dari data tersebut maka diperoleh hasil :

a) Jika t hitung <t tabel maka H diterima, maka Hₐ ditolak

b) Jika t hitung >t tabel maka H ditolak, maka Hₐ diterima

c) -4,6939 > -2,0129, dari hasil tersebut maka H ditolak, dan Hₐ diterima Maka dari hasil di atas menunjukkan bahwa variabel flight operation memerikan pengaruh yang signifikan terjadap on time performance . Adanya hubungan tersebut akan ditunjukkan pada kurva berikut ini :

Gambar IV.6

Uji Signifikansi Penanganan Flight Operation terhadap On Time

t tabel t

Berdasarkan kurva uji t di atas maka dapat dilihat bahwa variabel flight operation memiliki hubungan yang signifikan terhadapt variabel

on time performance . Dengan demikian hipotesis awal bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara ground handling dengan on time performance Maskapai Penerbangan NAM Air tahun 2016 telah terbukti.