Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Gambar 4.2 Normal P-Plot Berdasarkan Gambar 4.2 Normal Probability Plot diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi memnuhi asumsi normalitas karena data menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran data searah mengikuti garis diagonal.

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Masalah-masalah yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan regresi berganda adalah multikolinieritas, yaitu suatu keadaan di mana antara variabel bebas terdapat korelasi atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Adanya Multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor VIF. Berdasarkan aturan variance inflation factor VIF dan tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan terjadi gejala multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas Ghozali, 2011 Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant ROI .623 1.605 MVEBVE .768 1.302 CAPMVA .814 1.228 VARRET .977 1.024 Growth .924 1.083 a. Dependent Variable : DPR Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.4 nilai tolerance dan VIF dari variabel ROI adalah sebesar 0,623 dan 1,605. Untuk variabel MVEBVE adalah sebesar 0,768 dan 1,302. Untuk variabel CAPMVA sebesar 0.814 dan 1,228. Untuk variabel VARRET sebesar 0,977 dan 1,024. Untuk variabel Growth sebesar 0,923 dan 1,083. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas karena nilai tolerance berada dibawah 1 dan nilai VIF jauh dibawah angka 10.

4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedasitas Universitas Sumatera Utara dapat dilakukan dengan melihat scatter plot antara lain prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika titik-titik pada scatter plot tersebut membentuk pola tertentu yang teratur missal bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka dapat diindifikasikan telah terjadi heteroskedasitas. Hasil pengujian heteroskedasitas yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Gambar 4.3 Scatterplot Berdasarkan scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun pengujian untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan uji Glejser antara lain prediksi variabel dependen menjadi absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 0.05 jadi disimpulkan model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Universitas Sumatera Utara pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.567 .727 2.156 .036 LNROI .154 .129 .139 1.193 .239 LNMVE -.129 .085 -.158 -1.509 .138 LNCAP .111 .118 .096 .937 .354 LNVARRET .678 .083 .760 8.157 .060 LNGR -.073 .042 -.167 -1.746 .087 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengujian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.1.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 12 51

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Dividen, Firm Size Dan Return On Equity Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Periode 2010 - 2014)

1 16 143

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN ASURANSI GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 49

INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 90

STUDI EMPIRIS INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN LEVERAGE PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 82

PENGARUH KEBIJAKAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

5 8 125

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemampulabaan - Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10