BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang belum atau
masih dalam proses memajukan perusahaan. Seorang manajer harus memiliki pengetahuan yang luas dan integritas yang tinggi serta memiliki tanggung jawab
dalam menjalankan sebuah sistem yang dapat memajukan perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan bersangkutan di satu
pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para investor di lain pihak. Dividen merupakan sebagian keuntungan perusahan yang diberikan kepada
para pemegang saham setiap tahun. Dengan begitu, investor akan memperoleh dividen jika perusahaan berhasil membukukan laba. Sebaliknya jika perusahaan
tidak mendapatkan keuntungan di tahun sebelumnya maka investor tidak akan memperoleh dividen. Namun tidak setiap perusahaan yang mengalami keuntungan
selalu membagikan dividen. Terdapat perusahaan yang memperoleh keuntungan selalu membagikan dividen dengan alasan keuntungan akan dimanfaatkan untuk
ekspansi usaha www.stockmarket.com. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian
pendapatan yang akan dibagikan pada para pemegang saham dan bagian yang akan ditahan perusahaan. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai dampak
yang sangat penting bagi investor maupun perusahaan yang akan membayar
Universitas Sumatera Utara
dividen. Besar kecilnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen
sangat diperlukan. Ini dikarenakan adanya perbedaan kepentingan pihak-pihak yang ada dalam perusahaan. Bagi para investor mereka cenderung berharap
pembayaran dividen lebih besar sedangkan pihak manajemen cenderung menahan kas untuk membayar utang atau meningkatkan investasi.
Weston dan Copelan 1992 menyatakan bahwa kemampulabaan profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan
keputusan. Kemampulabaan suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Brigham dan
Houston 2001 menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Kemampulabaan merupakan elemen
penting bagi perusahaan yang berorientasi pada laba. Bagi manajer perusahaan kemampulabaan dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui
keberhasilan dari perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi investor kemampulabaan dapat dijadikan sebagai sinyal dalam melakukan investasi pada
suatu perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian kemampulabaan sangat diperlukan
perusahaan bila hendak membayar dividen. Kemampulabaan mempengaruhi jumlah dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan. Kemampulabaan bagi
perusahaan merupakan kemampuan penggunaan modal kerja tertentu untuk menghasilkan laba tertentu sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam
mengembalikan hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang
Universitas Sumatera Utara
jangka panjang serta pembayaran dividen bagi para investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang
mampu dicapai perusahaan maka semakin lancar pula pembayaran dividen kepada para investornya.
Invesment Opportunity Set IOS dikenalkan pertama kali oleh Myers 1997.
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh dua hal yaitu aset yang saat ini telah ditempatkan dan opsi untuk investasi dimasa depan. IOS lebih ditekankan pada
opsi investasi di masa depan. Opsi investasi dimasa depan dapat diperoleh jika perusahaan memiliki proyek dengan net present value NPV positif Kallapur
Trombley 2001. Investment Opportunity Set
IOS merupakan pilihan kesempatan investasi masa depan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan aset perusahaan atau proyek
yang memiliki net present value NPV positif. Sehingga IOS memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan Pagalung 2003. IOS bukan merupakan
pertumbuhan riil yang dicapai perusahaan saat ini namun kesempatan perusahaan untuk tumbuh dimasa mendatang. Sehingga ukuran IOS secara esensi selain
dikaitkan dengan diperolehnya proyek yang menguntungkan adalah investasii perusahaan di research and development RD serta aset tetap. Dengan
melakukan investasi untuk RD dan aset tetap perusahaan akan menikmati pertumbuhan riil di masa mendatang. Menurut Gaver dan Gaver 1993, IOS
merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran- pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang, yang pada
Universitas Sumatera Utara
saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return
yang lebih besar. Setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan
untuk tetap going concern. Pertumbuhan yang selalu meningkatkan serta bertambahnya nilai aset perusahaan diharapkan tercapai sesuai dengan ekspektasi
atau peramalan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dapat diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai Invesment Opportunity Set IOS. Esensi
pertumbuhan bagi suatu perusahaan adalah adanya kesempatan investasi yang dapat menghasilkan keuntungan, pilihan-pilihan pertumbuhan growth options
bagi suatu perusahaan merupakan sesuatu yang secara melekat bersifat tidak dapat diobservasi. Nilai IOS dapat dihitung dengan kombinasi berbagai jenis proksi
yang mengimplikasikan nilai aset di tempat yaitu berupa nilai buku aset maupun ekuitas dan nilai kesempatan untuk bertumbuh bagi suatu perusahaan di masa
depan Norpratiwi, 2004:1. Adapun proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah proksi
berdasarkan harga rasio Market to Book Value Equity MVEBE yang dapat menggambarkan permodalan suatu perusahaan. Bagi para investor yang akan
melakukan pembelian saham perusahaan. Penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modal merupakan suatu hal yang
penting. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan besar perusahaan
tersebut untuk bertumbuh, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
akan meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkat pula return yang diperoleh.
Proksi berdasarkan investasi Capital Additions to Market Value of Asset CAPMVA digunakan untuk melihat besarnya aliran tambahan modal saham
perusahaan. Dengan tambahan modal saham ini perusahaan dapat memanfaatkannya untuk tambahan investasi aset produktifnya, sehingga
berpotensi sebagai perusahaan bertumbuh. Para investor dapat melihat seberapa besar aliran modal tambahan suatu perusahaan dengan membagikan Capital
Additions dengan total asset. Semakin besar aliran tambahan modal saham,
semakin besar kemampuan perusahaan untuk memanfaatkannya sebagai tambahan investasi, sehingga perusahaan mempunyai kesempatan untuk dapat bertumbuh.
Dengan demikian akan mengakibatkan kenaikan harga saham pada perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan return yang diterima para pemegang
saham. Penelitian yang dilakukan oleh Kallapur dan Trombley 1999 menyatakan bahwa adanya korelasi yang signifikan antara CAPMVA dengan pertumbuhan
perusahaan. Rasio CAPMVA yang dikorelasikan dengan pertumbuhan aset perusahaan tumbuh yang dilakukan oleh Rokhayati 2005 menghasilkan adanya
korelasi yang signifikan antara kedua variabel. Proksi berdasarkan varian Varriance of Total Return VARRET yang
digunakan untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return
yang mendasari peningkatan aktiva. Menurut Brigham dan Gapenski 1996 pertumbuhan perusahaan yang tinggi
membutuhkan sumber dana dari pihak eksternal yang lebih besar. Pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan perusahaan atau seberapa besar perusahaan dapat memberikan imbalan hasil kepada para
investornya dan adanya kemampuan membayar kewajiban kepada kreditor. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu hal yang menjadi harapan, baik oleh
pihak internal perusahaan yaitu pihak manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor. Pertumbuhan perusahaan diharapkan memberikan
aspek yang positif bagi perusahaan sehingga meningkatkan kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut. Bagi investor pertumbuhan perusahaan salah
satu indikator penting untuk dapat mengetahui kemampulabaan berinvestasi yang akan dilakukan di suatu perusahaan untuk memberikan return yang sesuai dengan
tingkat yang dipersyaratkan investor. Esensi pertumbuhan bagi suatu perusahaan adalah adanya kesempatan berinvestasi yang dapat menghasilkan keuntungan
Chung Charoenwaong dalam Norpratiwi, 2004. Adapun penelitian yang berkaitan dengan investment opportunity set IOS
masih relatif sedikit dan hasilnya masih bertentangan. Smith dan Watts 1992 melakukan penelitian mengenai IOS yang dihubungkan dengan kebijakan dividen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami pertumbuhan atau perusahaan yang mempunyai peluang investasi di masa yang akan datang,
memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami pertumbuhan. Hasil penelitiannya berbeda
dengan Gaver dan Gaver 1993 yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang mengalami pertumbuhan dengan perusahaan yang tidak
mengalami pertumbuhan dalam kebijakan dividen.
Universitas Sumatera Utara
Alasan yang mendasari penelitian ini adalah karena adanya beberapa keterbatsan dari penelitian sebelumnya, serta pertimbangan bahwa penelitian yang
berkaitan dengan IOS yang dihubungkan dengan kebijakan dividen masih relatif sedikit dilakukan dan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut
hasilnya masih saling kontradiksi. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa IOS perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen Smith dan Watts,
1992, sedangkan penelitian yang lain menunjukkan bahwa IOS tidak berpengaruh terhadap kebijkan dividen Prasetyo, 2000.
Beberapa perusahaan
go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2009-2012 memberikan dividen dengan jumlah yang berbeda-beda setiap tahunnya. Fenomena yang terjadi adalah adakalanya saat laba yang
diperoleh perusahaan meningkat, dividen yang diberikan perusahaan justru lebih kecil dari tahun sebelumnya. Berdasarkan fenomena tersebut laba yang dihasilkan
bukanlah satu-satunya faktor yang dipertimbangkan pihak manajemen dalam menetapkan besarnya dividend payout ratio DPR. Perusahaan go public adalah
perusahaan yang menjual sahamnya ke para investor dan membiarkan saham tersebut di perdagangkan di pasar saham. Bagi perusahaan yang telah go public
pasar saham merupakan sarana bagi peningkatan nilai perusahaan. Pasar saham memberikan sarana bagi peningkatan nilai melalui berbagai keterbukaan
informasi secara penuh yaitu efisiensi usaha, peningkatan laba, peningkatan harga saham dan peningkatan kemakmuran pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah perkembangan dividend payout ratio DPR pada perusahaan go public yang membagikan dividen secara berturut-turut pada
periode 2009-2012.
Tabel 1.1 Data Total Dividend dan Total Laba bersih pada perusahaan
Go Public Di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012
No. Nama Perusahaan
Total Dividen Rp Total Laba Bersih Jutaan Rp
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
1 PT. Astra Agro Lestari Tbk.
905.00 830.00 995.00 230.00 1,660 2,103 2,498 2,520
2 PT. AKR Corporindo Tbk.
25.00 167.00 225.00 40.00 274,718 310,916 2,348,705 755,870
3 PT. Astra International Tbk.
830.00 470.00 1980.00 66.00 10,040 14,366 21,077 22,742
4 PT. Tunas Ridaen Tbk.
88.00 10.00 14.00 9.00 310,387
269,004 322,289 420,088
5 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
1964.00 1202.00 2336.00 1666.00 335,551 204,151 546,126 432,043 6
PT. Selamat Sempurna Tbk. 90.00 55.00
150.00 130.00
132,850 150,420 241,576
268,543 7
PT. United Tractors Tbk. 330.00 590.00 820.00 210.00 3,817 3,872
5,899 5,753 8
PT. Unilever Indonesia Tbk. 399.00 444.00 546.00 300.00 3,044 3,386
4,164 4,839 9
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 16150.00
21.28 24.07 6950.00 340,458 443,050 507,382 453,405
10 PT. Sepatu Bata Tbk.
2158.00 1300.00 1231.45 1565.00 52,980 609,750 56,615 69,343
11 PT. Tunas Baru Lampung Tbk.
1,95 8.00 46.50
12.00 138,244
248,136 421,127
243,767 12
PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. 45.00 30.00 31.50 18.00
72,272 110,880 120,915
148,909 13
PT. Bank Central Asia Tbk. 110.00
112.50 157.00 43.50 5,776 6,807 84,792 7,121
Sumber: www.idx.co.id Data diolah, 2013 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa beberapa perusahaan terjadi peningkatan
laba bersih dari tahun 2009 sampai tahun 2012 namun peningkatan laba besih tidak didukung oleh pembagian dividen yang diterima oleh pihak investor.
Pembagian dividen beberapa perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia secara garis besar mengalami fluktuasi dan tidak mengindifikasi adanya
penerapan kebijakan dividen yang stabil. PT. Astra Agro Lestari Tbk tahun 2010 terjadi peningkatan laba bersih sebesar 2,103 juta tetapi dividen yang diibagikan
perusahaan untuk para investor sebesar Rp.830.00, pada tahun 2011 terjadi peningkatan laba bersih sebesar 2,498 juta, dividen yang dibagikan mengalami
peningkatan sebesar Rp.995.00, pada tahun 2012 terjadi peningkatan laba bersih
Universitas Sumatera Utara
sebesar 2,520 juta tetapi dividen yang dibagikan mengalami penurunan drastis sebesar Rp. 230.00. PT Multi Bintang Indonesia Tbk terjadi peningkatan laba
bersih pada tahun 2010 sebesar 443.050 juta tetapi dividen yang dibagikan perusahaan untuk investor sebesar Rp. 21.28, pada tahun 2011 terjadi peningkatan
laba bersih sebesar 507,382 juta tetapi dividen yang dibagikan mengalami peningkatan sebesar Rp.24.07, pada tahun 2012 laba bersih yang dihasilkan
perusahaan mengalami penurunan sebesar 453.405 juta tetapi dividen yang dibagikan perusahaan kepada investor mengalami peningkatan drastis sebesar Rp.
6950.00. Dividen merupakan salah satu penyebab timbulnya motivasi investor
menanamkan dananya di pasar modal. Informasi yang dimiliki investor di pasar modal sangat terbatas, maka perubahan dividen yang akan dijadikan sinyal untuk
mengetahui performance perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kemampulabaan dan
Invesment Opportunity Set serta Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan
Go Public di Bursa Efek Indonesia”.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Return on Invesment berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
DPR? 2. Apakah Market to Book Value of Equity MVEBVE berpengaruh
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR ?
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah Capital Additions to Market Value of Assets CAPMVA berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR?
4. Apakah Varriance of Total Return VARRET berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR?
5. Apakah Growth berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
DPR?
1.3 Tujuan Penelitian