Reglemen Acara untuk Daerah Luar Jawa dan Madura Rechtsreglement Buistengewesten, staatsblad 1927 : 227, sudah tidak
berlaku.
3.5.2. JENIS ARBITRASE Jenis – jenis arbitrase menurut Rv yaitu :
a. Arbitrase Ad Hoc Volunter Arbitrase b. Arbitrase Institusional Lembaga Arbitrase
a. Arbitrase Ad Hoc Volunter Arbitrase Disebut dengan arbitrase ad hoc atau volunteer arbitrase karena sifat dari
arbitrase ini yang tidak permanan atau insidentil. Arbitrase ini keberadaannya hanya untuk memutuskan dan menyelesaikan
suatu kasus sengketa tertentu saja. Setelah sengketa selesai diputus, maka keberadaan arbitrase ad hoc inipun lenyap dan
berakhir dengan sendirinya. para arbiter yang menangani penyelesaian sengketa ini ditentukan dan dipilih sendiri oleh para
pihak yang bersengketa; demikian pula tata cara pengangkatan para arbiter, pemeriksaan dan penyelesaian sengketa,
tenggang waktu penyelesaian sengketa tidak memiliki bentuk yang baku. Hanya saja dapat dijadikan patokan bahwa
pemilihan-pemilihan dan penentuan hal–hal tersebut terdahulu tidak boleh menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh
undang – undang.
b. Arbitrase Institusional Lembaga Arbitrase Arbitrase Institusional ini merupakan suatu lembaga
arbitrase yang khusus didirikan untuk menyelesaikan sengketa yang terbit dari kalangan dunia usaha. Hampir pada semua
negara – negara maju terdapat lembaga arbitrase ini, yang pada umumnya pendiriannya diprakarsai oleh Kamar Dagang dan
Industri Negara tersebut. Lembaga arbitrase ini mempunyai aturan main sendiri – sendiri yang telah dibakukan. Secara
umum dapat dikatakan bahwa penunjukan lembaga ini berarti menundukkan diri pada aturan –aturan main dari dan dalam
lembaga ini. Untuk jelasnya, hal ini dapat dilihat dari peraturan – peraturan yang berlaku untuk masing–masing lembaga tersebut.
Arbitrase Institusional adalah arbitrase yang melembaga yang didirikan dan melekat pada suatu badan body atau lembaga Institution
tertentu. Sifatnya permanen dan sengaja dibentuk guna menyelesaikan sengketa yang terjadi sebagai akibat
pelaksanaan perjanjian. Setelah selesai memutus sengketa, arbitrase institusional tidak berakhir. Pada umumnya, arbitrase
institusional memiliki prosedur dan tata cara pemeriksaan sengketa tersendiri. Arbiternya ditentukan dan diangkat oleh
lembaga arbitrase institusional
sendiri.
3.5.3. SYARAT – SYARAT ARBITRASE