C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Setelah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan dengan memberikan materi kompetensi  PPCSPT  khususnya  materi  Praktik  didapatkan  hasil  sebagai
berikut : a.
Siswa  SMK  Negeri  2  Yogyakarta  sangat  semangat  dalam  mengikuti jalanya  pelajaran,  memiliki  rasa  ingin  tahu  yang  besar,  serta  berfikir
kreatif. b.
Dalam  mengerjakan  tugas  individuulangan  para  siswa  aktif mengerjakan, terlihat dari beberapa tugas yang diberikan penulis semua
siswa  mengerjakannya  dan  mengumpulkan  hasil  pekerjaanya  sesuai waktu yang ditentukan.
c. Sebagaian  besar  siswa  memahami  materi  ajar  yang  diberikan  oleh
praktikan,  terlihat  dari  hasil  evaluasi  yang  diberikan  praktikan  kepada siswa dan  rata-rata nilai siswa telah memenuhi nilai kriteria ketuntasan
minimal.
2. Model dan Metode Pembelajaran pada Praktik Mengajar di Kelas
Model  pembelajaran  yang  digunakan  pada  beberapa  pertemuan  adalah
cooperative  learning,
dengan  metode  yang  berbeda-beda  dan  latihan  atau penugasan. Guru juga mengimbanginya dengan menerapkan metode ceramah
dengan diselingi tanya jawab. Rincian dari Kegiatan Pembelajaran, sebagai berikut ini:
Pendekatan  :   Ilmiah
Scientific
Srategi :
Cooperative Learning
Model :
Problem Based Learning
,
Project, Discovery, Inquiry
Metode :   Diskusi kelompok
3. Hambatan Pelaksanaan PPL
Kegiatan  PPL  tidak  terlepas  dari  hambatan.  Hambatan  ini  muncul karena situasi lapangan  berbeda dengan situasi pada saat latihan, khususnya
hambatan  pada  PPL  berbeda  dengan  saat  pengajaran  mikro.  Beberapa hambatan yang muncul dalam PPL  sebagai berikut:
a. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung kegitan pembelajaran seperti
LCD proyektor yang terbatas, pendingin ruangan. Kemudian, akibat ruang belajar  yang  berada  di  lantai  atas,  sehingga  pada  saat  pelajaran  jam  ke  6
sampai  jam  ke  12  akan  terasa  panas  akibat  sinar  matahari.  Akhirnya
menyebabkan konsentrasi siswa terganggu.
b. Kurang  optimalnya  observasi  yang  dilakukan  sebelum  pelaksanaan  PPL,
Sehingga menyebabkan sedikit kesulitan dalam pelaksanaan PPL terutama memahami metode belajar yang diinginkan siswa untuk dapat lebih mudah
memahami materi yang diberikan sesuai dengan kemampuan gaya belajar
masing-masing siswa.
c. Sifat  siswa  yang  kadang-kadang  kurang  mendukung  kegiatan  belajar
mengajar  KBM  seperti,  berbicara  masing-masing  saat  pelajaran berlangsung, sikap apatis terhadap ilmu yang diberikan dan kurang
respect
terhadap praktikan PPL.
d. Kesiapan    siswa  dalam  menerima  materi  kurang  karena  walaupun  sudah
disuruh mencari materi tetapi yang tertib mencari materi hanya rata-rata 10
siswa per kelasnya.
e. Kemampuan  pemahaman  siswa  yang  berbeda-beda  dalam  menerima
materi Sehingga praktikan hanya menerapkan metode mengajar observasi, diskusi, tanya jawab, dan ceramah.
f. Jadwal  PPL  dan  KKN  yang  bersamaan  dengan  lokasi  berbeda  cukup
membuat  praktikan  kesulitan  untuk  membagi  waktu.  Hal  ini  juga dikeluhkan  oleh  para  guru  di  sekolah  dan  masyarakat  di  lokasi  PPL,  atas
keterbatasan waktu untuk program yang telah dilaksanakan.
4. Cara Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan PPL