B. Objek dan Subjek Boa perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
1. Objek Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Objek BPHTB adalah perolehan hak atas tanah dan bangunan yang meliputi: 1.1.
Pemindahan Hak, karena: a.
Jual Beli b.
Tukar Menukar c.
Hibah d.
Hibah Wasiat e.
Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya f.
Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan g.
Penunjukan pembeli dalam lelang h.
Pelaksanaan keputusan hakim mempunyai kekuatan hukum tetap i.
Hadiah j.
Waris k.
Penggabungan usaha l.
Peleburan usaha m.
Pemekaran usaha 1.2.
Pemberian hak baru, karena : a.
Kelanjutan pelepasan hak
b.
Di luar pelepasan hak
Jenis-jenis hak atas tanah sebagai berikut : a.
Hak milik
Universitas Sumatera Utara
b.
Hak guna usaha
c.
Hak guna bangunan
d.
Hak pakai
e.
Hak milik atas satuan rumah susun
f.
Hak pengelolaan 2.
Objek yang tidak dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Objek yang tidak dikenakan BPHTB adalah objek pajak yang diperoleh: 2.1.
Perwakilan diplomatik, konsulat dengan asas timbal balik.
2.2. Balik Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau untuk
pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum.
2.3. Badanperwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di luar fungsi dan tugas badan atau perwakilan
organisasi tersebut.
2.4. Orang pribadibadan karena konversi hakperbuatan hukum lain tanpa
perubahan nama.
2.5.
Orang pribadi atau badan karena wakaf.
2.6.
Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah.
3. Subjek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Universitas Sumatera Utara
Subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan, dikenakan kewajiban membayar pajak dan
disebut juga wajib pajak. Ada 15 kriteria orang atau badan yang ditetapkan sebagai subjek pajak
BPHTB. Ke-15 subjek pajak tersebut adalah: 1.
Perolehan hak karena jual beli, maka subjek pajaknya adalah pembeli. 2.
Perolehan hak karena tukar menukar tanah dan bangunan adalah kedua belah pihak..
3. Perolehan hak karena hibah maka subjek pajaknya adalah penerima hibah.
4. Perolehan hak karena hibah wasiat maka subjek pajaknya adalah penerima
hibah wasiat. 5.
Perolehan hak karena waris, maka subjek pajaknya adalah penerima waris. 6.
Perolehan hak karena pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya, maka subjek pajaknya adalah perseroan atau badan lainnya
tersebut. 7.
Perolehan hak karena pemisahan hak, maka subjek pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menerima hak tersebut.
8. Perolehan hak karena penunjukan pembeli dalam lelang, maka yang
menjadi subjek pajaknya adalah orang atau badan yang menjadi pemenang lelang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
9. Perolehan hak karena pelaksanaan dari putusan hakim yang mempunya
putusan hakim, maka sebjek pajaknya adalah pihak yang menerima hak atas tanah dan bangunan.
10. Perolehan hak karena gabungan usaha, maka subjek pajaknya adalah
badan usaha eksis. 11.
Perolehan hak karena peleburan usaha, maka subjek pajaknya adalah usaha baru.
12. Perolehan hak karena pemekaran usaha, maka subjek pajaknya adalah
badan usaha baru. 13.
Perolehan hak karena peralihan, maka subjek pajaknya adalah penerima hadiah.
14. Perolehan hak baru sebagai kelanjutan pelepasan hak, maka subjek
pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak baru. 15.
Perolehan hak baru diluar pelepasan hak, maka subjek pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh Negara yang tidak di bebani
dengan hak apapun. Wajib Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan adalah
orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tanah danatau Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
C. Tarif dan Cara Penghitungan