Iklan Radio sebagai Bentuk Wacana
Berdasarkan jenis atau barang yang ditawarkan iklan dibagi menjadi : 1.
Iklan kebutuhan pokok, menampilkan barang kebutuhan sehari-hari yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Iklan kebutuhan sekunder, menawarkan produk yang merupakan kebutuhan
pelengkap dalam kehidupan khalayak, seperti kendaraan bermotor, aksesoris pakaian, rumah dan barang elektronik.
3. Iklan promosi hiburan, merupakan iklan yang menawarkan berbagai fasilitas
hiburan dan tempat pariwisata yang tersedia, seperti menawarkan hotel, kesenian, angkutan, informasi tempat pariwisata.
4. Iklan promosi pendidikan, menawarkan berbagai fasilitas pendidikan baik
formal maupun nonformal. Selain itu menawarkan barang-barang elektronik yang berhubungan dengan pendidikan seperti buku pelajaran, LKS, dan
komputer. 5.
Iklan perekonomian, iklan yang menawarkan fasilitas perbankan, pertokoan dan perindustrian.
Menurut Omar via Mulyana, 2005: 64 berdasarkan tujuannya, iklan dibagi menjadi dua, yaitu: Iklan perniagaan, dan iklan layanan masyarakat, seperti
lowongan pekerjaan, informasi kesehatan. Selain Omar, Kasali via Mulyana, 2005: 64 berpendapat bahwa jenis iklan dibedakan menjadi tiga, yaitu: iklan
baris yang berisi pesan-pesan komersial yang berhubungan dengan kebutuhan pihak pengiklan, iklan display lebih bervariasi dan memiliki jangkauan yang lebih
luas, dan iklan suplemen yang menyajikan informasi persuasif yang dikemas secara lebih formal.
Berdasarkan bentuk bahasanya, iklan dibedakan menjadi tiga, yaitu: iklan dalam bentuk frasa, iklan dalam bentuk kalimat, dan iklan dalam bentuk wacana.
Menurut Sudaryat 2009: 111 wacana merupakan satuan bahasa terlengkap yang dibentuk dari rentetan kalimat yang kontinuitas, kohesif dan koheren sesuai
dengan konteks situasi. Dengan kata lain apabila terdapat satu kata yang memiliki suatu konteks dapat disebut sebagai sebuah wacana. Sebuah wacana iklan dapat
dipandang sebagai :
1. Wacana persuasif
Persuasif bertujuan agar lawan bicara melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara. Iklan sendiri memberikan informasi kepada khalayak ramai
dengan maksud agar pendengar dan penikmatnya tertarik dengan apa yang dipromosikan lewat media masaa.
2. Wacana Hortatori
Berdasarkan bentuk wacana, iklan termasuk ke dalam wacana hortatori yaitu wacana yang digunakan untuk mempengaruhi pendengar agar tertarik dengan
apa yang dikemukakan. Tujuannya ialah mencari pengikut agar melakukan atau menyetujui dengan apa yang disampaikan.
Pesan yang disampaikan dalam iklan memiliki dua tingkatan makna, yaitu makna eksplisit dan makna implisit. Berkenaan dengan struktur wacana, wacana
iklan radio mempunyai tiga unsur pembentuk, yaitu 1 butir utama badan
Headline
, 2 badan
Body
, dan 3 penutup
close
. Iklan merupakan salah satu media komunikasi yang sangat efektif sebagai alat penghubung antara produsen
dan konsumen. Wacana iklan radio memiliki karakteristik, yaitu: hanya dapat didengar
melalui audio saja. Iklan radio berasal dari perpaduan kata dan musik yang dipadukan sedemikian rupa. Ada tiga macam cara penyampaian iklan melalui
radio. Cara yang pertama adalah iklan berbentuk monolog, cara yang kedua berbentuk dialog atau percakapan dan yang ketiga berbentuk
jinggle
atau nyanyian.
Dalam menyampaikan iklan pembuat iklan sangat mengedepankan gaya penampilan sebagai daya tarik sehingga iklan dapat diterima oleh penikmatnya.
Menurut Suyanto 2004: 128-140 dalam pelaksanaan pesan, gaya dalam pelaksanaan pesan iklan terdiri dari :
1. Menjual langsung artinya penjual secara langsung tertuju pada informasi
produk yang ditawarkan. 2.
Potongan kehidupan, pengiklan menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan sebagai pemecah masalah.
3. Gaya hidup, menekankan pada produk sesuai dengan gaya hidup.
4. Fantasi, pengiklan menciptakan fantasi di sekitar produk tersebut atau
penggunanya.
5. Suasana atau citra, bertujuan membangkitkan suasana atau citra di sekitar
produk tersebut seperti kecantikan, cinta dan ketenangan. 6.
Musik, biasanya menggunakan latar belakang
jinggle
dengan
tone
terkenal atau menunjukkan nyanyian tentang produk yang ditawarkan.
7. Simbol kepribadian, menciptakan suatu karakter yang menjadi personifikasi
produk tersebut seperti orang, binatang dan animasi. 8.
Keahlian teknis, menunjukkan keahlian, pengalaman, dan kebanggaan perusahaan dalam membuat produk yang ditawarkan.
9. Bukti ilmiah, dengan menyajikan bukti survei atau bukti ilmiah atau
laboratorium bahwa merek tersebut lebih disukai atau diunggulkan seperti iklan detergen.
10. Bukti kesaksian, biasanya berdasarkan pengalaman personal yang telah
menggunakan merek atau merasakan manfaat selama menggunakannya. 11.
Demonstrasi, dirancang untuk mengilustrasikan keunggulan kunci suatu produk.
12. Animasi, skenario yang akan dianimasikan digambar atau diciptakan di
computer
dalam bentuk kartun. 13.
Kombinasi merupakan teknik eksekusi pesan dalam iklan yang merupakan gabungan dari teknik-teknik lain.