6
2.1. REVIEW LITERATUR
1. Penelitian yang dilakukan oleh Suintri 2013 yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung”.
Temuan yang dihasilkan adalah penerapan SAK ETAP berpengaruh sedang terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di Bandung, yaitu sebesar 0,587. Berdasarkan
perhitungan koefisien determinasi penerapan SAK ETAP memberi kontribusi atau pengaruh sebesar 34,5 terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di Bandung.
2. Penelitian
yang dilakukan
oleh Setyawijayanti
2013 yang
berjudul “Pengaruh Penerapan SAK ETAP dan
PA-BPR terhadap
Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat BPR studi empiris pada BPR di Kota Malang”.
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif. Analisis dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Sampel dari penelitian ini adalah 38 BPR kantor pusat dan berbadan hukum PT di kota Malang. Hasil dari
penelitian yang telah dilakukan adalah penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan BPR dengan tingkat signifikansi 0,497 0,05 dan t hitung
0,687 0,05 dan t hitung sebesar 2,856 ttabel sebesar 1,6896.. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Raflesia Nurdita JS 2013 yang berjudul “Analisis
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP pada Koperasi yang Ada di Kota Bumi”. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Sampel dari penelitian ini adalah 36 koperasi di kota Dumai. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah koperasi sebagian besar telah mengaplikasikan
pembukuan yang sederhana, namun laporan keuangan belum sesuai dengan SAK ETAP.
7 4. Penelitian yang dilakukan oleh Safri 2013 yang berjudul “Implementasi SAK ETAP
Dalam Menyusun Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah UKM Kripik Wak J’Ber” memberikan hasil bahwa UKM Kripik Wak J’Ber belum menerapkan SAK
ETAP, laporan yang disajikan oleh UKM Kripik Wak J’ber hanya berupa neraca dan laporan laba rugi saja, jelas kurang sesuai karena dalam prosedural pelaporan keuangan
yang berdasarkan SAK ETAP yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas,laporan arus kas atau saldo laba, catatan atas laporan keuangan.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Utami 2014 yang berjudul “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP pada PD
BPR Bank Klaten”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan laporan keuangan tahunan periode 2013 sebagai obyek analisisnya. Penelitian ini
menghasilkan temuan bahwa PD BPR Bank Klaten telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan pada SAK ETAP dalam hal penyajian
laporan keuangan, kecuali pada beberapa hal yakni aset tetap tidak diungkapkan baik dalam neraca maupun catatan atas laporan keuangan. Selain itu, catatan atas laporan
keuangan yang disusun tidak merujuk silang ke informasi terkait. Penyajian catatan atas laporan keuangan telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam SAK ETAP,
kecuali pada pengungkapan informasi-informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan karena tidak semua informasi dalam laporan keuangan dijelaskan.
8
2.2. PENGEMBANGAN HIPOTESIS - SAK ETAP