PENGEMBANGAN HIPOTESIS - SAK ETAP

8

2.2. PENGEMBANGAN HIPOTESIS - SAK ETAP

SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. SAK ETAP berisi 30 bab aturan yang terdiri dari ruang lingkup, konsep dan prinsip pervasif, penyajian laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan, investasi pada efek tertentu, persediaan, investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak, investasi pada joint venture, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, sewa, kewajiban diestimasi dan kontinjensi, ekuitas, pendapatan, biaya pinjaman, penurunan nilai aset, imbalan kerja, pajak penghasilan, mata uang pelaporan, transaksi dalam mata uang asing, peristiwa setelah akhir periode pelaporan, pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, ketentuan transaksi, dan tanggal efektif, dimana terkait penyajian laporan keuangan diatur dalam bab 3. Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP, standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Namun, entitas yang mempunyai tanggung jawab publik signifikan dapat juga menggunakan SAK ETAP apabila diizinkan oleh regulator. Contohnya adalah BPR yang berdasarkan surat edaran BI, wajib menerapkan SAK ETAP disamping beberapa aturan lain yang ditentukan oleh BI. 9 - Penerapan SAK ETAP pada Penyajian Laporan Keuangan Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, penyajian laporan keuangan entitas dalam SAK ETAP diatur pada bab 3. Beberapa hal dalam pengaturan ini meliputi penyajian wajar, kepatuhan terhadap SAK ETAP, frekuensi minimal pelaporan, informasi bersifat komparatif, penilaian kelangsungan usaha, penyajian yang konsisten, materialitas dan agregasi, identifikasi laporan keuangan, dan kelengkapan komponen laporan keuangan. Dalam SAK ETAP, entitas disyaratkan dapat menyajikan posisi keuangan, kinerja keuangan,serta arus kas dengan wajar. Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan atas laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan harus disajikan minimal 1 kali dalam setahun dan bersifat komparatif dengan periode sebelumnya dengan keunggulan yang sama. SAK ETAP mensyaratkan bahwa pos-pos yang material harus disajikan terpisah. Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten, kecuali jika terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan, dan atau SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian. Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan. Mendasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran teoritis tersebut, hipotesis penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut ini. H o : Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten H a : Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten 10 Selanjutnya, secara sistematis hubungan antar variabel dependen-independen dapat diterangkan pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sebelum Penerapan SAK ETAP Setelah Penerapan SAK ETAP 2011 2013 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan SAK ETAP UJI BEDA 11

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25