Identifikasi Variabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Metode Analisis Data

D. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numeric Kuncoro, 2003:124 dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian Hadi, 2006:41. Data yang digunakan adalah data keuangan berupa laporan laba rugi dan daftar biaya produksi yang diperoleh langsung dari PT. Gold Coin Indonesia Cabang Medan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab dengan bagian akuntansi perusahaan. 2. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini daftar biaya produksi, dan laporan laba rugi perusahaan.

F. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dihubungkan. Bentuk hubungan ini adalah hubungan kausal yaitu hubungan sebab akibat bila X maka Y. Kedua variabel ini dikelompokkan dalam dua jenis yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Variabel Independen X Menurut Sugiyono 2007:3 “Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen “. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya produksi.. 2. Variabel Dependen Y Menurut Sugiyono 2007:3 “Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba kotor.

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Jogiyanto 2004:62 “Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan didalam riset”. Untuk mengoperasikan variabel dalam penelitian ini, berikut dijelaskan definisinya beserta pengukuran variabelnya : 1 Biaya Produksi Variabel Independen Biaya produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Menurut Rayburn 2001:31, “Biaya produksi termasuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa”. Universitas Sumatera Utara 2 Laba Kotor Variabel Dependen Secara umum, laba kotor dikatakan sebagai kelebihan penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan. Menurut Wild, et.al 2005:120 “Laba kotor merupakan pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”. Berikut disajikan pengukuran dari variabel penelitian : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Skala Pengukuran Variabel Independen X Biaya Produksi Biaya Produksi = BBBL + BTKL + BOP Rasio Variabel Dependen Y Laba Kotor Laba Kotor = Pendapatan – HPP Rasio

G. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik dan pengolahan datanya dibantu dengan menggunakan software SPSS versi 17. Peneliti terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik untuk menentukan apakah distribusi normal, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Adapun dengan tahapan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu residual memiliki distribusi normal Ghozali 2005:110. Melalui uji ini diharapkan diperoleh kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkan langkah-langkah statistic sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Untuk melakukan uji ini, didasarkan pada model yang diuji dan pedoman pengambillan keputusannya didasarkan pada : - Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05, distribusi data normal - Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05, distribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi berarti terjadi multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara varibael bebasnya. Untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF 10 dan Tolerance 0.10 maka tidak terjadi multikolinieritas, dan sebaliknya Ghozali 2005:91. c. Uji Autokorelasi Universitas Sumatera Utara Ghozali 2005:95 mengatakan bahwa “uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya”. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali 2005:105 menyatakan ”uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas”. Cara yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variable dependen dengan nilai residualnya. 2 Koefisien Determinasi R square Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi pengaruh variabel independen biaya produksi terhadap besar kecilnya variabel dependen laba. Untuk interprestasi korelasi digunakan pedoman sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat lemah 0.20 – 0.399 Lemah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono Nilainya terletak antara -1 r 1, maka interprestasinya : - Bila = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara variable x dan variable y sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. - Bila = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variable x1 dan x2 dengan variable y sangat kuat dan dinyatakan positif. - Bila = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variable x1 dan x2 dengan variable dependen y kuat dan dinyatakan negative 3 Pengujian Hipotesis Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh biaya produksi terhadap laba kotor, dengan model persamaan sebagai berikut : Y = α + ß 1 X 1 + ß 2 X 2 + ß 3 X 3 + е Universitas Sumatera Utara Dimana : Y = Laba Kotor LK α = Konstanta dari persamaan regresi harga Y bila X = 0 ß 1 , ß 2, ß 3 = Koefisien regresi dari variabel X 1, X 2, X 3 X 1 = Biaya Bahan Baku Langsung BBBL X 2 = Biaya Tenaga Kerja Langsung BTKL X 3 = Biaya Overhead Pabrik BOP e = Tingkat kesalahan pengganggu

a. Uji t-statistik

Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk membuktikan apakah masing–masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variable dependen dengan menganggap variable independent lainnya konstan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan sebagai berikut : - Jika - t table t-hitung ˂ t table, maka Ho diterima - Jika t-hitung - t table, atau t hitung t tabel, maka Ha diterima Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya, jika nilai signifikansi 0,05 maka Ha diterima. Hipotesis Penelitian :BBBL, BTKL dan BOP berpengaruh secara parsial terhadap laba kotor. Hipotesis Statistik : Universitas Sumatera Utara - Ho : b 1, b 2, b 3 = 0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap LK. - Ha : b 1, b 2, b 3 ≠ 0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap LK.

b. Uji F

Uji F statistic digunakan untuk menilai keberartian pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel independen yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik terhadap laba kotor. Uji ini dilakukan dengan ketentuan : - Jika F hitung F table, maka Ho diterima - Jika F hitung F table, maka Ha dterima Pada tingkat kepercayaan 95. Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya, jika nilai signifikansi 0,05, maka Ha diterima. Hipotesis Penelitian : BBBL, BTKL dan BOP secara simultan berpengaruh terhadap laba kotor. Hipotesis Statistik : - Ho : b 1, b 2, b 3 = 0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba kotor. Universitas Sumatera Utara - Ha : b 1, b 2, b 3 ≠ 0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba kotor.

H. Jadwal dan Lokasi Penelitian